Efikasi Beras Terfortifikasi dalam Menanggulangi Kekurangan Mikronutrien

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan

Beras terfortifikasi dianggap mampu menanggulangi masalah kesehatan terkait defisiensi mikronutrien. Makanan terfortifikasi adalah makanan yang di dalamnya ditambahkan sejumlah mineral dan mikronutrien secara sengaja, guna meningkatkan kualitas makanan dan mengurangi masalah kesehatan penduduk. Para ahli melalui Konsensus Kopenhagen menyatakan bahwa makanan terfortifikasi merupakan salah satu pengembangan yang efektif, ekonomis, dan harus menjadi prioritas dalam usaha penanggulangan defisiensi mikronutrien.

Beras banyak dikonsumsi sebagai makanan pokok dan cocok untuk diadopsi sebagai bahan makanan terfortifikasi. Adapun beberapa mikronutrien yang banyak ditambahkan pada beras terfortifikasi adalah zat besi, vitamin A, asam folat, dan seng.[1-3]

WHO pada tahun 2018 mengeluarkan 2 rekomendasi berkaitan dengan penggunaan makanan terfortifikasi. WHO merekomendasikan dengan kuat penggunaan makanan terfortifikasi zat besi guna meningkatkan status zat besi penduduk. Selain itu, WHO mengeluarkan rekomendasi kondisional penggunaan makanan terfortifikasi dengan vitamin A dan asam folat guna meningkatkan status vitamin A dan asam folat.[3]

Referensi