Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik USG Testis general_alomedika 2023-06-19T14:21:45+07:00 2023-06-19T14:21:45+07:00
USG Testis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik USG Testis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Secara teknik, pelaksanaan ultrasonografi atau USG testis memerlukan alat ultrasound dengan fasilitas wide dynamic range (dB) dan power atau color and spectral Doppler. Pasien yang sedang mengalami nyeri skrotum akut perlu mendapat manajemen nyeri terlebih dahulu sebelum menjalani USG testis.[2,5]

Persiapan Pasien

Sebelum memulai pemeriksaan, berikan edukasi dan mintakan informed consent pada pasien atau wali pasien. Pemeriksaan fisik yang meliputi ukuran, kesimetrisan, dan konsistensi testis maupun epididimis perlu dilakukan sebelum USG testis. Pada pasien dengan nyeri skrotum akut, manajemen nyeri didahulukan sebelum pemeriksaan.[2,5]

Peralatan

Peralatan yang diperlukan untuk USG testis adalah alat ultrasound, gel hangat, dan handuk. Gel hangat diaplikasikan pada kulit pasien sebelum tindakan untuk mengurangi refleks kremaster.[2,4,5]

Alat ultrasound yang digunakan untuk prosedur USG testis harus memiliki transduser linear high-frequency dengan frekuensi 6–12 MHz atau lebih tinggi. Transduser harus memiliki pencitraan trapezoidal untuk meningkatkan luas lapang pandang agar seluruh parenkim testis dan epididimis dapat terlihat secara longitudinal dengan baik.[2,4,5]

Kedalaman penetrasi alat USG perlu diatur sekitar 1–5 cm agar pencitraan terfokus pada isi skrotum dan kanalis inguinalis. Alat ultrasound yang dipakai untuk USG testis perlu difasilitasi dengan wide dynamic range (dB) dengan power atau color and spectral Doppler, untuk menilai aliran darah ke testis dan jaringan sekitarnya.[2,4,5]

Posisi Pasien

Pasien diposisikan supinasi. Pemeriksa dan alat ultrasound berada di sisi kanan pasien. Pasien juga dapat diposisikan berdiri atau berbaring menghadap ke satu sisi. Sebuah handuk diletakkan di bawah skrotum untuk mengangkat dan menahan skrotum agar skrotum tetap berada pada posisinya selama pemeriksaan dilakukan. Efek yang sama juga dapat tercapai dengan menyilangkan kaki pasien. Handuk lain dapat digunakan untuk menarik dan menutup penis.[3,5]

Prosedural

Secara umum, USG testis dilakukan dengan pencitraan side-by-side dan field-of-view luas terhadap kedua testis dengan teknik grayscale dan Doppler. Tujuannya adalah untuk membandingkan ekogenitas dan perfusi kedua testis. Tiap testis harus diperiksa secara tiga dimensi dengan pengukuran panjang, lebar, dan tinggi.[2,3]

Pemeriksaan sebaiknya dimulai dari sisi sehat terlebih dahulu, diikuti dengan sisi sakit agar pasien lebih nyaman dan membiasakan diri dengan pemeriksaan. Hal ini juga akan membantu pemeriksa agar dapat memiliki acuan gambaran yang normal sebelum memeriksa sisi sakit.[2,3]

USG diawali dengan pengukuran testis secara tiga dimensi, penilaian kesimetrisan, dan penilaian parenkim testis secara grayscale. Pengukuran testis dapat dilakukan dengan metode rotating ellipsoid yang disertai penentuan batas testis pada penampang longitudinal atau metode tiga pengukuran perpendicular, yaitu dimensi top-to-bottom, sagital, dan frontal. Pengukuran dilakukan dengan perangkat lunak pengukuran yang tersedia pada alat ultrasound.[1-3]

Penilaian parenkim testis dilakukan mulai dari penampang memanjang (longitudinal), melintang (cross-section), dan tengah (intermediate). Bandingkan ekogenitas kedua testis untuk menilai kesimetrisan dan abnormalitas, seperti lesi radang atau trauma, lesi akibat penyakit kronis, dan kalsifikasi.[1-3]

Bila ada kelainan parenkim testis, lokasi kelainan perlu ditentukan apakah ada di kutub atas (upper pole), kutub bawah (lower pole), batas tengah (medial border), atau batas luar (outer border). Selain lokasi kelainan, nilai juga bentuk lesi (reguler atau ireguler), batas polisiklik, batas jelas atau tidak, dan gambaran hypoechoic atau isoechoic atau hyperechoic.[1-3]

Perfusi testis dapat dinilai dengan power Doppler atau color Doppler. Power Doppler digunakan untuk menilai keberadaan aliran darah (terlepas dari arahnya), sedangkan color Doppler bisa digunakan untuk menilai arah aliran darah (directional flow). Pada testis normal, kecepatan aliran darah cenderung rendah. Oleh sebab itu, power Doppler lebih banyak digunakan daripada color Doppler.[2,5]

Pada kasus varikokel, pasien diposisikan berdiri atau diberikan manuver Valsava untuk menilai pelebaran vena skrotum.[2,5]

Follow Up

Setelah USG testis selesai, dokter harus mendokumentasikan hasil pemeriksaan, yang mencakup data pasien, posisi pasien saat pemeriksaan, data alat ultrasound, dan data transduser.[1,5]

Selain itu, dokumentasi juga harus mendeskripsikan morfologi testis dan epididimis, ekogenitas, ukuran testis, dan volume testis. Deskripsikan lesi patologis dengan lokasi dan ukurannya, penilaian perdarahan lesi patologis testis dan epididimis, pengukuran vena pada kasus varikokel, dan penilaian kanalis inguinalis pada kasus undesensus testis atau hernia inguinalis.[1,5]

Pada beberapa kasus seperti tumor testis, USG testis susulan disarankan untuk menilai perkembangan tumor dan menyingkirkan diagnosis banding peradangan.[1,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Kühn AL, Scortegagna E, Nowitzki KM, Kim YH. Ultrasonography of the scrotum in adults. Ultrasonography. 2016 Jul;35(3):180.
2. Tyloch JF, Wieczorek AP. Standards for scrotal ultrasonography. Journal of Ultrasonography. 2016 Dec;16(67):391.
3. Rebik K, Wagner JM, Middleton W. Scrotal ultrasound. Radiologic Clinics. 2019 May 1;57(3):635-48.
4. Alkhori NA, Barth RA. Pediatric scrotal ultrasound: review and update. Pediatric Radiology. 2017 Aug 1;47(9):1125-33.
5. Wright S, Hoffmann B. Emergency ultrasound of acute scrotal pain. European Journal of Emergency Medicine. 2015 Feb 1;22(1):2-9.

Kontraindikasi USG Testis
Komplikasi USG Testis

Artikel Terkait

  • Red Flag Pembengkakan Inguinal
    Red Flag Pembengkakan Inguinal
  • Terapi Subfertilitas akibat Varikokel: Bedah atau Terapi Radiologis
    Terapi Subfertilitas akibat Varikokel: Bedah atau Terapi Radiologis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 27 April 2023, 09:01
Apakah tindakan orkidopeksi per laparoskopi ditanggung oleh BPJS kesehatan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Salam sejawat.Saya ada kasus yg dialami oleh kerabat sendiri, UDT sinistra, usia anak 11 bulan. Setelah konsul SpBA, direncanakan Orkidopeksi per...
dr.Dizi Bellari Putri
Dibalas 08 Juli 2022, 13:49
Tanda Bahaya Pembengkakan Inguinal - Video ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
Tanda bahaya pada pasien dengan pembengkakan daerah inguinal penting untuk diketahui agar dokter dapat menilai apakah pasien memerlukan tindakan bedah segera...
Anonymous
Dibalas 30 Maret 2022, 16:08
Varicocele apakah harus operasi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo Dokter SpU atau Sp. And Dan sejawat lainnyaSaya punya saudara ingin konsultasi kpd sayaApakah varicocele harus semuanya dilakukan operasi ya dok? Lalu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.