Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Komplikasi Dilatasi dan Kuretase general_alomedika 2020-07-01T15:59:05+07:00 2020-07-01T15:59:05+07:00
Dilatasi dan Kuretase
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Dilatasi dan Kuretase

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Komplikasi sebetulnya cukup jarang terjadi jika dilatasi dan kuretase dilakukan sesuai protokol. Beberapa kemungkinan komplikasi antara lain:

  • Perdarahan
  • Laserasi serviks
  • Perforasi uterus
  • Infeksi pascatindakan
  • Sinekia pascatindakan
  • Komplikasi anestesi
  • Penyulit pada kehamilan selanjutnya[6,8]

Perforasi Uterus

Bila dirasakan terlalu banyak mobilitas sisi lateral pada instrumen dapat dicurigai telah terjadi perforasi uterus, karena secara normal dinding uterus akan membatasi mobilitas tersebut. Bila terjadi perforasi, seluruh instrumen harus dikeluarkan dan tidak boleh dimasukkan kembali hanya untuk mengkonfirmasi apakah telah terjadi perforasi atau tidak.

Pada keadaan ini, prosedur kuretase harus dihentikan, perforasi harus dipastikan menggunakan ultrasonografi. Jika terjadi perdarahan hebat, syok, atau kegawatdaruratan lain, lakukan tata laksana yang sesuai. Beberapa kasus bahkan memerlukan tindakan laparoskopi hingga histerektomi dan laparatomi jika perforasi mencapai organ gastrointestinal9]

Laserasi Serviks

Serviks dapat mengalami cedera atau laserasi saat didilatasikan atau karena fiksasi dengan instrumen tenakulum.[9]

Komplikasi pada Kehamilan Selanjutnya

Sebuah studi menunjukkan bahwa tindakan dilatasi dan kuretase berhubungan dengan perdarahan postpartum pada kehamilan selanjutnya.[6]

Selain itu juga bisa terjadi Asherman’s syndrome karena kuretase berlebihan yang menyebabkan pengelupasan lapisan basal endometrium. Hal ini menyebabkan timbulnya jaringan parut. Pasien dapat mengalami amenorrhea, siklus menstruasi yang abnormal, nyeri, dan abortus di kemudian hari.

Inkompetensi serviks juga bisa terjadi karena dilatasi yang dipaksakan atau berlebihan.[9]

 

Referensi

6. Lohmann-Bigelow J, Longo SA, Jiang X, Robichaux AG 3rd. Does dilation and curettage affect future pregnancy outcomes?. Ochsner J. 2007;7(4):173-176.
8. Bacon JL. Diagnostic Dilation and Curettage. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1848239-overview#:~:text=Indications%20for%20a%20diagnostic%20dilation,material%20in%20the%20endometrial%20cavity
9. Parikh MN. Dilatation of cervic and uterine curettage (D&C). J of Obstetrics and Gynaecology of India. Mumbai: Sushrusha Citizen’s cooperative hospital, 1998. https://jogi.co.in/articles/files/filebase/Archives/1998/dec//1998_181_184_Dec.pdf

Teknik Dilatasi dan Kuretase
Edukasi Pasien Dilatasi dan Kure...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Progesteron Tidak Bermanfaat pada Perdarahan Trimester Pertama – Telaah Jurnal
    Progesteron Tidak Bermanfaat pada Perdarahan Trimester Pertama – Telaah Jurnal
  • Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
    Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Anggie Cahyadi
08 April 2022
Pasien Post Kuretase Mola Hidatidosa
Oleh: dr. Anggie Cahyadi
2 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya Pasien perempuan usia 24 tahun Post Kuretase karena Mola Hidatidosa pada kehamilan pertama,, Pasien menanyakan kapan bisa memulai...
Anonymous
01 Maret 2022
Pasien dengan abortus insipien
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi TSIzin bertanya, pada kasus abortus insipien komplitBerapa lama pemberian obat methylergometrin?Kapan pasien diperbolehkan untuk melakukan HB...
dr.Ananda Rizky Gita Chandra P.
12 Februari 2022
Pasien wanita usia 27 tahun dengan perdarahan vagina pasca PPROM
Oleh: dr.Ananda Rizky Gita Chandra P.
1 Balasan
Alo dokter,izin konsultasi,pasien wanita 28 tahun, riwayat melahirkan di UK 22 minggu dengan PPROM + tindakan kuretase ec tali pusar terputus,riwayat nifas 2...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.