Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Apus Darah Tepi general_alomedika 2022-11-17T10:47:56+07:00 2022-11-17T10:47:56+07:00
Apus Darah Tepi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Analisis Mikroskopis
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Apus Darah Tepi

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan apus darah tepi memerlukan persiapan yang baik untuk mendapatkan hasil yang akurat serta terpercaya. Terdiri dari persiapan pasien termasuk pemberian inform consent, persiapan peralatan, teknik pengambilan darah, pengiriman sampel ke laboratorium, hingga teknik pembuatan slide film.[1,8,10-14]

Persiapan Pasien

Apus darah tepi merupakan pemeriksaan medis yang bersifat invasif, karena itu pasien harus diberikan penjelasan secara lengkap ataupun informed consent terkait prosedur pemeriksaan. Sebaiknya dijelaskan bahwa darah yang diambil berasal dari vena tepi, kegunaan dan tujuan pemeriksaan, serta efek yang dapat timbul setelah pemeriksaan seperti nyeri akibat pengambilan darah. Penjelasan lengkap terkait prosedur pemeriksaan akan memberikan gambaran kepada pasien sehingga pasien dapat nyaman dalam menjalaninya.[11,12,15]

Perlu dijelaskan pula, agar tidak menimbulkan rasa sakit yang berlebih sebaiknya  pasien diminta untuk rileks. Keberhasilan pemeriksaan bergantung pada kerjasama yang baik antara pasien dan petugas pengambil darah. Pengambilan darah bisa dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium lainnya, yaitu di area antebrachial. Jika pengambilan darah dilakukan pada ujung jari, sebaiknya dipilih jari tengah atau jari manis. Pada pasien bayi, penusukan bisa dilakukan di tumit.[11,12,15]

Persiapan Peralatan

Peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan apus darah tepi adalah:

  • Spidol marker atau stiker nama untuk memberikan identitas pasien pada objek gelas
  • Kapas alkohol 70− 90% untuk membersihkan area penusukan lancet

  • Object glass untuk meletakkan sampel darah

  • Lancet atau jarum untuk pengambilan darah kapiler

  • Rak pencuci object glass

  • Larutan metanol
  • Giemsa 3% dalam larutan phosphat buffer salin, berfungsi untuk mewarnai sel darah
  • Pinset dan pipet
  • Mikroskop
  • Minyak emersi, berfungsi untuk memperjelas objek yang diamati dengan mikroskop, melindungi lensa objektif mikroskop, dan meningkatkan daya resolusi mikroskop
  • Alat hitung yang dipergunakan untuk menghitung jumlah komponen darah[1,3,11,16]

Posisi Pasien

Posisi pasien yang disarankan adalah posisi yang rileks dan nyaman, seperti berbaring atau duduk. Pasien harus merasa rileks dan senyaman mungkin sehingga memudahkan dalam pengambilan darah.[15,16]

Prosedur pemeriksaan

Prosedur pemeriksaan apus darah tepi terdiri dari mengambil sampel darah tepi, membuat apusan darah tipis dan darah tebal, membuat pewarnaan Giemsa, diakhiri dengan menganalisis apus darah tepi di bawah mikroskop.

Pengambilan Sampel Darah Tepi

Sebelum pengambilan sampel darah, sebaiknya identitas pasien ditulis dulu pada objek gelas. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan bersih dan steril, yaitu:

  1. Petugas cuci tangan dan gunakan sarung tangan
  2. Bersihkan jari manis atau jari tengah pasien dengan kapas alkohol, kemudian biarkan mengering
  3. Tusuk jari yang telah bersih tersebut dengan lancet disposable

  4. Tekan jari tersebut dengan lembut hingga keluar darah
  5. Teteskan darah pertama seukuran 5 mm pada object glass yang sudah diberikan identitas, kira kira 1 cm dari identitas pasien
  6. Teteskan lagi darah yang kedua kira-kira 2 cm dari tetesan darah pertama
  7. Tekan jari yang luka dengan kapas alkohol hingga perdarahan berhenti, jika diperlukan tutup dengan plester [1-3,12-16]

Pengambilan sampel darah juga dapat dalam jumlah banyak, yang kemudian ditampung pada botol yang berisi antikoagulan. Cara ini bermanfaat karena dapat dibuat apusan darah tepi lebih dari satu, dan menghindari risiko penusukan berulang jika terjadi kesalahan pada saat pembuatan sediaan apus darah tepi. Selain itu, alat kapiler dapat juga digunakan untuk menyerap sampel darah.[1-3,12-16]

Alat kapiler memiliki diameter sekitar 1,1‒1,2 mm. Cara penggunaannya adalah:

  • Masukkan salah satu ujung alat kapiler ke dalam tabung berisi darah dengan zat antikoagulan sehingga darah terserap ke dalam tabung
  • Ambil darah secukupnya kemudian tekanlah bagian ujung atas alat kapiler sehingga darah yang telah masuk dalam alat kapiler kembali keluar
  • Untuk apus darah tepi, teteskan darah dari alat kapiler di atas object glass secukupnya[1-3,12-16]

Pembuatan Apusan Darah Tipis dan Darah Tebal

Setelah darah diteteskan pada object glass, langkah selanjutnya adalah membuat apusan darah tipis dan darah tebal. Berikut langkah yang dilakukan untuk membuat apusan darah tipis:

  1. Letakkan object glass dengan tetesan darah di atas meja atau permukaan yang datar.
  2. Fiksasi object glass dengan cara ditekan oleh jari telunjuk kiri (tangan tidak dominan) di ujung kaca tanpa stiker identitas
  3. Siapkan object glass lain yang berfungsi sebagai pendorong
  4. Dengan tangan kanan (tangan dominan), letakkan object glass pendorong di atas tetesan darah kedua, buatlah sudut 45 derajat
  5. Biarkan darah menyebar ke seluruh ujung object glass pendorong
  6. Tarik object glass pendorong ke belakang sekitar 5 mm, kemudian dorong ke arah depan dengan tetap mempertahankan sudut 45 derajat, dan tidak pernah terlepas dari object glass dengan tetesan darah
  7. Apusan darah tipis yang baik adalah apusan berbentuk lidah, rata, dan makin mengecil di bagian ujung
  8. Biarkan apusan ini mengering di suhu kamar[1-3,12-16]

Sedangkan cara pembuatan apusan darah tebal adalah sebagai berikut:

  1. Gunakan salah satu ujung object glass untuk menyebarkan tetesan darah pertama
  2. Ukuran apusan darah tebal kira kira 1,5–2 cm[1-3,12-16]

gambar 3. teteskan darah dari alat kapiler di atas object glassGambar 3. Pembuatan Apusan Darah Tipis

Pewarnaan Giemsa

Setelah dilakukan pembuatan apusan darah tipis dan darah tebal, langkah berikutnya adalah pewarnaan Giemsa. Langkah pewarnaan meliputi sebagai berikut:

  1. Letakkan object glass dengan apusan darah yang sudah mengering di atas rak pencuci object glass

  2. Celup selama 30 menit apusan darah tipis ke dalam larutan metanol untuk memfiksasi eritrosit, selanjutnya biarkan mengering
  3. Hati-hati jangan sampai apusan darah tebal ikut tercelup larutan metanol
  4. Tetesi kedua apusan darah tipis dan tebal dengan larutan Giemsa 3%, biarkan selama 30 menit
  5. Siram dengan air mengalir hingga pewarna giemsa bersih
  6. Letakkan object glass dalam keadaan miring dan biarkan mengering[1-3,12-16]

Analisis dengan Mikroskop

Setelah membuat pewarnaan giemsa, langkah selanjutnya adalah analisis apus darah tepi di bawah mikroskop. Apusan darah tipis dapat dipergunakan untuk pemeriksaan sebagai berikut:

  • mengidentifikasi dan menentukan spesies plasmodium
  • melihat morfologi sel darah, misalnya melihat anemia mikrositik hipokromik
  • menghitung jumlah sel darah, misalnya jumlah trombosit pada pasien demam dengue

Sedangkan apusan darah tebal digunakan untuk mengidentifikasi plasmodium dan cacing filaria, atau menghitung derajat parasitemia[1-3,12-16]

Follow Up

Sebelum dilakukan analisis mikroskopis, hasil apusan darah tipis dan darah tebal harus dievaluasi ulang oleh tenaga medis yang menguasai teknik laboratorium. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan sediaan tidak dapat dianalisis, misalnya teknik apusan yang kurang baik, teknik fiksasi yang salah, atau kualitas pewarnaan yang tidak baik, maka prosedur pemeriksaan apus darah tepi harus diulang kembali.  Selain itu pemeriksaan ulang dapat dilakukan jika ditemukan hasil yang abnormal. Pemeriksaan apus darah tepi adalah pemeriksaan yang aman untuk diulang kapanpun saat dibutuhkan.[1-5, 15,16]

Referensi

1. Adewoyin, Ademola & Nwogoh, Benedict. (2014). Peripheral blood film - a review. Annals of Ibadan postgraduate medicine. 12. 71-9.
2. Warsita, Nurul & Fikri, Zainal & Ariami, Pancawati. (2019). Pengaruh Lama Penundaan Pengecatan Setelah Fiksasi Apusan Darah Tepi Terhadap Morfologi Eritrosit. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS). 6. 125. 10.32807/jambs.v6i2.145.
3. Gulati, Gene; Song, Jinming; Dulau Florea, Alina; Gong, Jerald (2013). "Purpose and Criteria for Blood Smear Scan, Blood Smear Examination, and Blood Smear Review". Annals of Laboratory Medicine. 33 (1): 1. doi:10.3343/alm.2013.33.1.1. ISSN 2234-3806
4. Normal blood cells. In: Wickramasinghe SN, Erber WN. Blood and Bone Marrow pathology Elsevier 2nd edition.2011.
5. Bain BJ. Blood cell Morphology in Health and Disease. In Dacie and Lewis practical Haematology. 11 ed 2012, chapter5, Pg 69-100.
mated blood cell analysis in a large university hospital. Arch Pathol Lab Med. 2013;137:408-414.
8. International consensus Group for Hematology review suggested criteria for action following automated CBC and WBC differential analysis. International society for laboratory Hematology. http://www.islh.org/web/consensus_rules.php
10. Warner EA, Herold AH. Interpreting laboratory tests. In: Rakel RE, Rakel DP, eds. Textbook of Family Medicine. 9th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2016:chap 14.
11. Medical tests Blood smear. https://www.ucsfhealth.org/medical-tests/003665
12. Lee A. C. (2018). Haematologist-reviewed peripheral blood smear in paediatric practice. Singapore medical journal, 59(2), 64–68. https://doi.org/10.11622/smedj.2018013
13. Lee AC. Diagnosing infections from the peripheral blood smear. Hong Kong J Paediatr. 2018;23:25–8.
14. Lee AC. “Normal” mean corpuscular volume does not exclude the diagnosis of thalassaemia. Hong Kong J Paediatr. 2015;20:115–7
15. Preparation of blood smears. https://www.cdc.gov/dpdx/resources/pdf/benchaids/malaria/malaria_procedures_benchaid.pdf
16. WHO. Basic laboratory methods in medical parasitology. http://whqlibdoc.who.int/publications/9241544104_%28part2%29.pdf

Kontraindikasi Apus Darah Tepi
Analisis Mikroskopis Apus Darah ...

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
Diskusi Terkait
Anonymous
15 Februari 2023
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...
dr.Airindya Bella Kusumaningrum
29 November 2022
Perdarahan GIT pada pasien leukimia - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr.Airindya Bella Kusumaningrum
2 Balasan
Alo, sore dr Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, saya ijin bertanya ya, Dok. Bila ada pasien, yang sedang dalam pengobatan kemoterapi untuk leukimia, mengalami...
dr. Janto Gumulia
06 September 2022
Mungkinkah mengobati Leukemia dengan virus HIV?
Oleh: dr. Janto Gumulia
4 Balasan
Selamat sore TS. Bagaimanakah pendapat TS terhadap ide pengobatan penyakit Leukemia dengan virus HIV? Pernah dengar dr. Carl June dengan risetnya yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.