Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Uroflowmetry general_alomedika 2020-03-27T09:48:58+07:00 2020-03-27T09:48:58+07:00
Uroflowmetry
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Uroflowmetry

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Uroflowmetry merupakan salah satu pemeriksaan urodinamik non-invasif sederhana  yang berguna untuk menilai fungsi saluran kemih bagian bawah. Penelitian ini biasa dilakukan untuk mendiagnosis Benign  prostate hyperplasia, neurogenic bladder hinggan enuresis pada anak. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan alat uroflowmeter yang dapat menilai kecepatan aliran maksimum (maximum flow rate atau disebut juga dengan Qmax), total volume berkemih, dan pola aliran urin (flow pattern). Kecepatan aliran urin adalah volume yang mengalir keluar per unit waktu yang diukur dalam satuan mililiter per detik (ml/s).[1-3]

Pemeriksaan uroflowmetry dilakukan untuk membantu diagnosis keluhan saluran kemih bagian bawah, menentukan pilihan terapi dan memperkirakan luaran klinis. Hasil pemeriksaan ini dapat digunakan untuk evaluasi bladder obstruction outlet dan fungsi detrusor yang mempengaruhi aliran urin. Untuk menegakkan diagnosis, biasanya uroflowmetry dilanjutkan dengan pemeriksaan urodinamik lainnya seperti pemeriksaan volume urin pasca berkemih (post void residual/PVR) melalui kateter atau USG. Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan kesadaran penuh dan membutuhkan kooperasi yang baik antara pasien dengan klinisi[1-2,4-5]

shutterstock_1453530440-min

Pada pemeriksaan ini, pasien diminta untuk berkemih seperti biasa dengan kondisi kandung kemih cukup terisi penuh. Kemudian urin akan ditampung dalam corong dan alat flowmeter akan merekam informasi yang dibutuhkan. Tidak ada potensi risiko, efek samping ataupun rasa tidak nyaman yang akan muncul pada pasien,  karena pemeriksaan ini hanya melibatkan proses pengosongan kandung kemih yang normal. Pemeriksaan dapat diulang tergantung kondisi masing-masing pasien.[2-3,6-7]

Referensi

1. Gammie A, Drake Mj. The fundamentals of uroflowmetry practice, based on International Continence Society good urodynamic practices recommendation. Neurology and Urodynamics. 2018; 37: S44-S49. Available from: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/nau.23777
2. National Clinical Guideline Centre at The Royal College of Physician. The management of lower urinary tract symptoms in men. London: National Clinical Guidelines Centre, 2010. Available from: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.nice.org.uk/guidance/cg97/evidence/full-guideline-pdf-245363873&ved=2ahUKEwiv1Je-v4LnAhWSTX0KHXshB08QFjADegQIBBAB&usg=AOvVaw1rYPsxjD36HBs-4nJs_6JF
3. Gratzke C, Bachmann A, Descazeaud A, et al. EAU guidelines on the assessment of non-neurogenic male lower urinary tract symptoms including benign prostatic obstruction. European urology. 2015; 1099-1109.
4. Chun K, Kim SJ, Cho ST. Noninvasive medical tools for evaluating voiding pattern in real life. Int Neurourol J. 2017; 21 (1): S10-16. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5426433/
5. Jarvis TR, Chan L, Tse V. Practical uroflowmetry. BJU International. 2012; 28-29. Available from: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/bju.11617
6. Columbia University Department of Urology. Uroflowmetry. 2019. Available from: http://www.columbiaurology.org/staywell/document.php?id=38551
7. Tuck G, Rogers P. Patient information: Uroflowmetry and bladder scan. 2016. Available from: https://www.esht.nhs.uk/wp-content/uploads/2017/06/0459.pdf

Indikasi Uroflowmetry
Diskusi Terbaru
dr.Khabibie darma jaya
Hari ini, 00:44
Pada fasilitas kesehatan tingkat satu apakah banyak kasus conjungtivitis
Oleh: dr.Khabibie darma jaya
4 Balasan
Apakah ditempat ts paraktek (faskes 1) banyak conjungtivitis ?
dr. Budi Aswin
Kemarin, 22:47
Insomnia pada lansia dengan komorbid hipertensi dan gangguan fungsi ginjal
Oleh: dr. Budi Aswin
1 Balasan
Alo dokter , izin bertanya bagaimana penanganan insomnia pada lansia dengan komorbid HT dan sudah ada gangguan fungsi ginjal? Terimakasih
Anonymous
Kemarin, 16:56
Membedakan type tinea unguium
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore mohon izin bertanya dan diskusi, saya mendapat pasien seperti ini bagaimana membedakan dari klinis mengenai tinea unguium onikomikosis subungual...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.