Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Digital Rectal Examination general_alomedika 2020-02-04T14:23:02+07:00 2020-02-04T14:23:02+07:00
Digital Rectal Examination
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Digital Rectal Examination

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Pedoman klinis terkait digital rectal examination, disebut juga rectal toucher atau colok dubur, adalah bahwa pemeriksaan ini bermanfaat untuk mengevaluasi struktur anus, rektum, prostat, dan juga bagian posterior uterus. Akurasi hasil digital rectal examination dipengaruhi oleh teknik pemeriksaan, pengalaman pemeriksa, ukuran tubuh pasien, dan panjang jari pemeriksa. Akurasi digital rectal examination juga berbeda-beda berdasarkan penyakitnya.

Indikasi digital rectal examination adalah perdarahan rektum, perubahan pola defekasi, benjolan anus, gangguan berkemih pada pria, gangguan ginekologis, dan gangguan neurologis. Kelainan yang dapat diidentifikasi pada inspeksi saat digital rectal examination adalah hemoroid eksterna, fisura ani, fistula, abses, skin tags, kutil, sinus pilonidal, prolaps rekti, kanker anus, dan kelainan kulit seperti dermatitis atau psoriasis.

Kelainan yang diperoleh pada palpasi saat digital rectal examination adalah massa rektum, iritasi pelvis-peritoneal, polip, stenosis, pembesaran prostat, massa prostat, benda asing, gangguan tonus sphincter ani, melena, steatorea, massa rahim atau ovarium.

Digital rectal examination dapat menimbulkan rasa tidak nyaman untuk pasien oleh karena itu informed consent harus disampaikan dengan baik dan pilih posisi paling nyaman untuk pasien.

Saat melakukan tindakan, jaga privasi pasien. Gunakan ruang tertutup. Tutupi badan pasien dengan selimut, dan hanya buka area yang penting untuk pemeriksaan. [1,3-6,19]

Referensi

1. Ylitalo AW. Digital rectal examination. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/1948001-overview
3. Heetun MA, Allin M, Wijeyekoon S, Stanton M. Performing a digital rectal examination: indications and examination. British Journal of Hospital Medicine. 2018;79(2):C18-C21. doi:10.12968/hmed.2018.79.2.c18
4. Heetun MA, Allin M, Wijeyekoon S, Stanton M. Performing a digital rectal examination: considerations and interpretation. British Journal of Hospital Medicine. 2018;79(2):C22-C26.
5. Pokorny CS. Digital rectal examination: indications and techniques. The Medical Journal of Australia. 2017; 207(4):147-148.
6. Abdussalam A, Kasi A. Rectal exam. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537356/
19. Koulikov D, Mamber A, Fridmans A, Abu Arafeh W, Shenfeld OZ. Why I cannot find the prostate? Behind the subjectivity of rectal exam. ISRN Urol 2012;2012:456821.

Edukasi Pasien Digital Rectal Ex...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:55
Tatalaksana pasien CHF dengan dehidrasi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Sonny, Sp. JP izin Tanya, pada tatalaksana pasien CHF diperlukan retriksi cairan dan terapi diuretik. Namun pada kondisi tertentu seperti pada pasien...
Anonymous
Kemarin, 16:54
Tapering off penggunaan betablocker - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Sonny, SpJP,Ijin bertanya dok, untuk penggunaan betablocker tappering off yang baik bagaimana ya dok?Terimakasih 
Anonymous
Kemarin, 16:47
Hipertensi pada ADHD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, saya punta pasien remaja usia 17 tahun, laki2 ADHD.. setiap di tensi 150/90.. bagaimana penanganannya? apakah mungkin white coat hypertension?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.