Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Pembuatan Visum et Repertum general_alomedika 2022-12-20T13:39:22+07:00 2022-12-20T13:39:22+07:00
Pembuatan Visum et Repertum
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Pembuatan Visum et Repertum

Oleh :
dr.Albert Lesmana, Sp.OT
Share To Social Media:

Edukasi terutama harus diberikan bagi keluarga pasien yang akan menjalani otopsi mengenai tujuan dan prosedur melakukan otopsi. Perlu ditekankan bahwa walau keluarga tidak menyetujui, otopsi tetap akan dilakukan setelah 2x24 jam dan upaya untuk menghalangi proses otopsi ini akan dapat ditindak sebagai tindak pidana.

Proses otopsi tidak dapat dihalangi. Upaya edukasi ini dilakukan oleh penyidik sesuai dengan landasan hukum pada Pasal 134 KUHAP yang menyatakan bahwa seorang penyidik hanya mempunyai kewajiban menerangkan sejelas–jelasnya tentang maksud dan tujuan diadakannya pemeriksaan bedah mayat tersebut.[4]

Dokter lebih berperan pada edukasi pasien korban hidup. Edukasi yang diberikan adalah edukasi penyakit sesuai kondisi klinis pasien, serta edukasi mengenai prosedur pemeriksaan dan pembuatan visum dan tujuannya. Dokter dapat meminta bantuan penyidik mengenai edukasi terkait proses visum.

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

4. Tim Penyusun Modul Badan Diklat Kejaksaan RI. Modul Kedokteran Forensik. Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa 2019.

Teknik Pembuatan Visum et Repertum
Pedoman Klinis Pembuatan Visum e...
Diskusi Terkait
Anonymous
27 September 2022
Visum luka tembak pada jenazah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dok, ijin bertanya. Saya dapat permintaan visum jenazah. Pasien ada luka tembak di punggung, tepat di samping scapula, ICS 5. Untuk kesimpulan...
Anonymous
13 Agustus 2022
Visum et repertum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Jika penyidik meminta pembuatan visum 3 hari kemudian setelah pasca perawatan. Dan pada hari pasien berobat yg melakukan perawatan adalah perawat...
Anonymous
08 Agustus 2022
Luka Bakar/Luka Listrik apakah bisa dimasukkan dalam deskripsi pemeriksaan luar visum et repertum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya, apakah boleh keterangan Luka Bakar/Luka Listrik dimasukkan dalam deskripsi pemeriksaan luar visum et repertum? Kebetulan, d...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.