Obat beta-blocker nonselektif yaitu propranolol tengah diteliti kembali akan perannya dalam penatalaksanaan kanker payudara. Obat ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1960 untuk menangani angina pektoris, dan sampai saat ini masih digunakan untuk menangani berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner.
Sifat nonselektif dari propranolol merupakan sebuah kelebihan karena obat ini ternyata juga dapat digunakan dalam kasus nonkardiovaskular, seperti hemangioma infantil, tirotoksikosis, tremor esensial, dan migrain. Propranolol juga menjadi salah satu kandidat utama obat antikanker baru yang sedang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk kanker payudara.[1,2]
Sampai saat ini, kanker payudara masih merupakan penyebab kematian akibat kanker tertinggi pada populasi wanita. Kemajuan dalam modalitas diagnostik dan penemuan terapi ajuvan telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker payudara. Studi terbaru menunjukkan bahwa jaringan kanker payudara mengekspresikan adrenoreseptor beta-2 yang dapat dihambat oleh propranolol, sehingga obat ini diproyeksikan dapat berperan sebagai antikanker, khususnya kanker payudara.[3,4]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Shahrokhi M, Gupta V. Propranolol. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557801/
2. Pantziarka P, Bryan BA, Crispino S, et al. Propranolol and breast cancer-a work in progress. Ecancermedicalscience. 2018; 12. doi:10.3332/ecancer.2018.ed82.
3. Peixoto R, Pereira ML, Oliveira M. Beta-blockers and Cancer: Where Are We?. Pharmaceuticals. 2020;13(6):105. doi:10.3390/ph13060105.
4. Cardwell CR, Pottegård A, Vaes E, et al. Propranolol and survival from breast cancer: a pooled analysis of European breast cancer cohorts. Breast Cancer Res. 2016; 1;18(1):119. doi: 10.1186/s13058-016-0782-5.
5. Rico M, Baglioni M, Bondarenko M, et al. Metformin and propranolol combination prevents cancer progression and metastasis in different breast cancer models. Oncotarget. 2017 Jan 10;8(2):2874-2889. doi: 10.18632/oncotarget.13760.
6. Elefteriou F. Chronic stress, sympathetic activation and skeletal metastasis of breast cancer cells. Bonekey Rep. 2015; 4:693. doi:10.1038/bonekey.2015.61.
7. Melhem-Bertrandt A, Chavez-Macgregor M, Lei X, et al. Beta-blocker use is associated with improved relapse-free survival in patients with triple-negative breast cancer. J Clin Oncol. 2011;29(19):2645-2652. doi:10.1200/JCO.2010.33.4441.
8. Childers WK, Hollenbeak CS, Cheriyath P. β-Blockers Reduce Breast Cancer Recurrence and Breast Cancer Death: A Meta-Analysis. Clin Breast Cancer. 2015; 15(6):426-31. doi: 10.1016/j.clbc.2015.07.001.
9. Montoya A, Amaya CN, Belmont A, et al. Use of non-selective β-blockers is associated with decreased tumor proliferative indices in early stage breast cancer. Oncotarget. 2017: 24;8(4):6446-6460. doi: 10.18632/oncotarget.14119.
10. Choy C, Raytis JL, Smith DD, et al. Inhibition of β2-adrenergic receptor reduces triple-negative breast cancer brain metastases: The potential benefit of perioperative β-blockade. Oncol Rep. 2016;35(6):3135-3142. doi:10.3892/or.2016.4710