Peran Propranolol dalam Penatalaksanaan Kanker Payudara

Oleh :
dr. Audiza Luthffia

Obat beta-blocker nonselektif yaitu propranolol tengah diteliti kembali akan perannya dalam penatalaksanaan kanker payudara. Obat ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1960 untuk menangani angina pektoris, dan sampai saat ini masih digunakan untuk menangani berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner.

Sifat nonselektif dari propranolol merupakan sebuah kelebihan karena obat ini ternyata juga dapat digunakan dalam kasus nonkardiovaskular, seperti hemangioma infantil, tirotoksikosis, tremor esensial, dan migrain.  Propranolol juga menjadi salah satu kandidat utama obat antikanker baru yang sedang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk kanker payudara.[1,2]

Sampai saat ini, kanker payudara masih merupakan penyebab kematian akibat kanker tertinggi pada populasi wanita. Kemajuan dalam modalitas diagnostik dan penemuan terapi ajuvan telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker payudara. Studi terbaru menunjukkan bahwa jaringan kanker payudara mengekspresikan adrenoreseptor beta-2 yang dapat dihambat oleh propranolol, sehingga obat ini diproyeksikan dapat berperan sebagai antikanker, khususnya kanker payudara.[3,4]

Referensi