Epidemiologi Seminoma Testis
Data epidemiologi seminoma testis menunjukkan bahwa tumor ini adalah salah satu jenis tumor sel germinal (germ cell tumor) yang paling banyak ditemukan, yaitu 1/3 dari seluruh kasus tumor sel germinal.[1,3]
Global
Dari keseluruhan tumor testis, 90-95% merupakan tumor sel germinal yang terbagi atas jenis seminoma dan nonseminoma. Di Amerika Serikat, dilaporkan kejadian seminoma testis sekitar 55% dari seluruh kasus keganasan testis. Usia rata-rata pasien saat didiagnosis seminoma adalah 35-39 tahun. Rata-rata pasien yang didiagnosis dengan seminoma berusia satu dekade lebih tua daripada pasien nonseminoma.[1,3-5]
Lelaki Kaukasia memiliki risiko terbesar untuk mengalami seminoma testis. Seminoma testis ditemukan lima kali lebih sering pada lelaki Kaukasia dibandingkan Afrika; dan empat kali lebih sering dibandingkan dengan lelaki Asia.[1,3]
Indonesia
Di Indonesia, ditemukan 44 kasus kanker testis di RS Dharmais Jakarta pada periode 2000–2004. Data dari penelitian yang dilakukan di RS Dharmais menyebutkan bahwa 90,92% kasus kanker testis merupakan jenis kanker sel germinal, dengan jenis seminoma menyumbang 47,5%; nonseminoma 40%; dan jenis campuran sekitar 12,5%.[4]
Mortalitas
American Cancer Society menyebutkan bahwa terdapat sekitar 8720 kasus baru kanker testis didiagnosis pada tahun 2016, dan 380 pria meninggal akibat penyakit tersebut.[3]