Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Seminoma Testis general_alomedika 2021-01-14T08:38:22+07:00 2021-01-14T08:38:22+07:00
Seminoma Testis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Seminoma Testis

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Terdapat berbagai pilihan penatalaksanaan untuk seminoma testis. Orchidectomy radikal hampir selalu menjadi intervensi utama. Selain pembedahan, dapat dilakukan kemoterapi maupun radioterapi. Pilihan penatalaksanaan disesuaikan dengan masing-masing stadium penyakit.[1]

Pembedahan

Orchidectomy dilakukan menggunakan insisi di daerah inguinal dengan pengangkatan seluruh testis dan sebagian besar korda spermatika. Tindakan ini disebut orchidectomy inguinalis radikal dan merupakan terapi standar sekaligus bagian dari prosedur penentuan stadium.[1,7]

Testis sparing surgery (TSS) adalah pembedahan yang dapat dilakukan pada pasien dengan testis soliter dan bertujuan untuk mempertahankan fertilitas dan fungsi hormonal. TSS sebaiknya hanya dilakukan bersamaan dengan frozen section examination. Tawarkan TSS terutama pada massa berukuran kecil dengan tumor marker negatif.[7]

Operasi rekonstruksi dengan testis prostetik adalah pilihan yang dapat dilakukan saat orchidectomy atau saat follow up jika pasien menghendaki. Penggunaan testis prostetik tidak menimbulkan efek samping.[1,7]

Diseksi kelenjar getah bening retroperitoneal merupakan pembedahan yang lebih kompleks dan invasif. Tindakan ini dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi dan gangguan ejakulasi. Oleh karena itu, diseksi kelenjar getah bening retroperitoneal jarang dilakukan untuk seminoma, kecuali untuk massa residual abdomen yang bertambah besar dan tidak berespon dengan pengobatan lain.[1]

Kemoterapi

Tumor testis memiliki kemosensitivitas yang baik, sehingga kemoterapi menghasilkan angka kesembuhan yang sangat baik, terutama dengan regimen berbasis cisplatin. Bleomycin, Etoposide, dan Cisplatin (BEP); atau Etoposide dan Cisplatin (EP) adalah 2 regimen kemoterapi yang paling umum digunakan. Kemoterapi dapat dimulai sesegera mungkin pada kasus yang mengancam nyawa. Terutama apabila tampilan klinis mendukung diagnosis kanker testis atau terdapat peningkatan tumor marker. [1,7]

Radioterapi

Seminoma testis adalah tumor sel germinal yang sangat sensitif terhadap terapi radiasi. Dosis intensity modulated radiotherapy (IMRT) optimal telah diturunkan menjadi 20-25 Gy untuk stadium I dan 30-36 Gy untuk stadium II. Karena tingkat kekambuhan panggul yang rendah dilaporkan pada tumor stadium I (kurang dari 5%), penurunan ini meningkatkan tingkat fertilitas pasca terapi dan mengurangi toksisitas gastrointestinal.[1]

Perencanaan Tata Laksana Berdasarkan Stadium Tumor

Tata laksana pada seminoma testis juga bisa ditentukan berdasarkan stadium tumor. Secara umum, seminoma testis dianggap sebagai neoplasma yang sangat treatable dengan angka kesintasan yang tinggi.[1]

Seminoma Stadium 0

Carcinoma in situ (CIS) tanpa peningkatan tumor marker. Pada stadium ini tidak diperlukan tindakan apapun, kecuali jika CIS berkembang menjadi kanker invasif.[1,9]

Seminoma Stadium I

Seminoma stadium I merupakan kanker yang terbatas pada testis. Pilihan penatalaksanaanya adalah:

  • Orchidectomy radikal inisial umumnya bersifat kuratif
  • Observasi aktif selama 10 tahun. Surveilans aktif dapat mengurangi risiko morbiditas terkait terapi yang tidak perlu
  • Kemoterapi tunggal dengan 1-2 siklus carboplatin untuk pasien yang menginginkan terapi yang lebih agresif[1,9]

Seminoma Stadium II A

Stadium II menggambarkan kanker dengan metastasis di pelvis dan abdomen. Pada stadium IIA pilihan tata laksananya antara lain:

  • Orchidectomy inisial
  • Radioterapi lebih disarankan dibandingkan kemoterapi
  • Kemoterapi dapat menjadi pilihan alternatif dari radioterapi dengan Bleomycin, Etoposide, dan Cisplatin (BEP); atau Etoposide dan Cisplatin (EP)[1,9]

Seminoma Stadium II B dan C

Pada stadium IIB atau IIC terjadi adenopati retroperitoneal yang lebih ekstensif. Pilihan terapinya adalah:

  • Orchidectomy inisial
  • Kemoterapi dengan BEP atau EP lebih disarankan[1,9]

Seminoma Stadium III

Pilihan penatalaksanaan pada seminoma testis stadium III adalah:

  • Orchidectomy radikal inisial
  • Kemoterapi dengan BEP atau EP
  • Pantau tumor berukuran kecil dengan CT scan[1,9]

Evaluasi Pasca Penatalaksanaan Primer

Penanganan pasca orchidectomy dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya massa residual.

  • Lakukan surveilans jika tidak ada bukti massa residual atau massa < 3 cm
  • Jika terdapat massa residual berukuran > 3 cm, lakukan pemeriksaan fludeoxyglucose (FDG)-positron emission tomography (PET) scan

  • Jika hasil PET scan negatif, disarankan surveilans pasca terapi
  • Jika hasil PET scan positif, disarankan untuk tindakan reseksi. Apabila pada massa residual yang telah direseksi terdapat jaringan germ cell tumor yang viabel, disarankan kemoterapi tambahan 2 siklus
  • Apabila reseksi massa residual tidak memungkinkan secara teknis, cukup disarankan surveilans. Kemoterapi tambahan sebaiknya ditunda hingga terdapat bukti progresivitas penyakit dari pemeriksaan radiologi[9]

 

Referensi

1. Cedeno JD, Light DE, Leslie SW. Testicular Seminoma. [Updated 2020 Nov 20]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448137/
7. Laguna MP, Albers P, Algaba F, Bokemeyer C, Boormans JL, Fischer S, et al. Testicular cancer. The EAU Annual Congress Amsterdam, 2020.
9. Oh WK. Overview of the treatment of testicular germ cell. Uptodate, 2020. https://www.uptodate.com/contents/overview-of-the-treatment-of-testicular-germ-cell-tumors

Diagnosis Seminoma Testis
Prognosis Seminoma Testis
Diskusi Terbaru
Anonymous
26 menit yang lalu
Transplantasi Stem Cell pada Acute Myeloid Leukimia - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD-KHOM, saya ingin bertanya terkait penggunaan stem cell transplantation (STC) dalam penanganan Acute Myeloid Leukimia di Indonesia,...
dr. Merry Dame Cristy Pane
39 menit yang lalu
Phlebotomy untuk terapi polisitemia vera-Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: dr. Merry Dame Cristy Pane
1 Balasan
Selamat sore dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOM, ingin bertanya di beberapa literatur dikatakan bahwa phlebotomy bisa dilakukan sebagai bagian terapi untuk...
Anonymous
Hari ini, 15:25
Karakteristik nyeri pada pasien sickle cell - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dokter Alvin,Apakah ada karakteristik nyeri pada pasien sickle cell? Apakah bisa dibedakan dengan nyeri lainnya, seperti myialgia atau neuropati?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.