Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ruptur Vesika general_alomedika 2023-02-01T11:43:10+07:00 2023-02-01T11:43:10+07:00
Ruptur Vesika
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Ruptur Vesika

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Ruptur vesika merupakan kondisi yang jarang ditemukan, paling umum disebabkan oleh trauma abdominal dan/atau trauma pelvis secara spontan atau iatrogenik (akibat prosedur operasi atau endoskopi). Pada orang dewasa, vesika urinaria terletak di balik tulang pelvis. Trauma yang berakibat fraktur pelvis, terutama bagian ramus pubis memiliki risiko tinggi menyebabkan ruptur vesika.

Gambaran klinis yang paling sering ditemukan adalah nyeri pelvis dan gross hematuria. Diagnosis ruptur vesika dapat ditegakkan dengan sistografi retrograd, baik dengan metode computed tomography (CT) atau foto polos. Sebagian besar ruptur vesika terjadi pada rongga peritoneal, tetapi dapat pula terjadi pada ruang ekstraperitoneal.

shutterstock_1075840232-min (1)-min

Ruptur vesika ekstraperitoneal tanpa komplikasi dapat ditangani secara nonoperatif dengan kateter Foley. Ruptur vesika intraperitoneal harus ditangani secara operatif.[1,2]

Referensi

1. Simon LV, Sajjad H, Lopez RA, Burns B. Bladder Rupture. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470226/
2. Elkbuli A, Ehrhardt JD, Hai S, McKenney M, Boneva D. Management of blunt intraperitoneal bladder rupture: Case report and literature review. Int J Surg Case Rep. 2019;55:160–3.

Patofisiologi Ruptur Vesika
Diskusi Terbaru
dr.Deddy s Razak
Kemarin, 14:52
Apakah ini infeksi scabies?
Oleh: dr.Deddy s Razak
5 Balasan
Apakah ini infeksi scabies?
Anonymous
1 hari yang lalu
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.