Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Noise Induced Hearing Loss general_alomedika 2019-07-15T16:34:40+07:00 2019-07-15T16:34:40+07:00
Noise Induced Hearing Loss
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Noise Induced Hearing Loss

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Epidemiologi noise-induced hearing loss (NIHL) dilaporkan lebih tinggi di negara industri, di mana alat berat dengan suara bising lebih banyak digunakan.

Global

Noise-induced hearing loss (NIHL) merupakan diagnosis kehilangan pendengaran kedua tersering setelah presbikusis. Di Amerika Serikat, sekitar 10% atau 22 juta individu dewasa berusia 20–69 tahun mengalami kehilangan pendengaran permanen akibat paparan suara bising di tempat kerja atau secara personal. [20]

Penelitian di Taiwan, menemukan bahwa prevalensi NIHL pada pekerja di perusahaan gas adalah 56,8%. [18], Studi lain di Kathmandu, India pada 110 polisi lalu lintas menemukan bahwa prevalensi NIHL pada populasi tersebut adalah 66,4%. [21] Studi pada negara yang telah menerapkan program konservasi pendengaran seperti Brazil memiliki angka prevalensi NIHL yang jauh lebih rendah, yaitu sekitar 15,9%. [22]

Industri dengan prevalensi penurunan pendengaran tertinggi adalah aquakultur, perhutanan, agrikultur, pemancingan, dan perburuan hewan. [23] Selain pekerja di bidang industri, musisi juga memiliki risiko mengalami NIHL 3,61 kali lebih tinggi dibandingkan non musisi. [24] Akan tetapi, dengan diterapkannya langkah pencegahan untuk NIHL, angka insidensi NIHL di negara industri semakin berkurang. [25]

Indonesia

Studi pada operator mesin kapal feri di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk menemukan bahwa prevalensi noise-induced hearing loss (NIHL) pada kelompok tersebut sebesar 34,85%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan studi pada pekerja di perusahaan baja di pulau Jawa yang memiliki prevalensi sekitar 43,6%. [26,27]

Studi lain pada pekerja kayu di Gianyar, Bali menemukan bahwa prevalensi NIHL pada populasi tersebut adalah 27,8%. Dari kelompok yang mengalami NIHL, 60% mengalami gangguan ringan, 10% mengalami gangguan berat, dan sisanya mengalami gangguan sedang. [28]

Referensi

20. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD). Strategic plan 2006–2008. 2011. Available from: http://www.nidcd.nih.gov/StaticResources/about/plans/strategic/strategic06-08.pdfS
21. Shrestha I, Shrestha BL, Pokharel M, Amatya RCM, Karki DR. Prevalence of noise induced hearing loss among traffic police personnel of Kathmandu Metropolitan City. Kathmandu University Medical Journal. 2011; 36 (4): 274-8
22. Guerra MR, Laurenco PMC, Eresa M. Prevalence of noise induced hearing loss in Metallurgical Company. Review Saude Publica Brazil. 2005; 39 (2): 1-7
23. Masterson EA, Themann CL, Calvert GM. Prevalence of hearing loss among noise-exposed workers within the agriculture, forestry, fishing, and hunting sector, 2003-2012. Am J Ind Med. 2018;61(1):42-50
24. Schink T, Kreutz G, Busch V, et al. Incidence and relative risk of hearing disorders in professional musicians. Occup Environ Med. 2014;71(7):472-6
25. Lie A, Skogstad M, Johannessen HA, et al. Occupational noise exposure and hearing: a systematic review. Int Arch Occup Environ Health. 2015
26. Jumali, Sumadi, Andriani S, Subhi M, Suprijanto D, Handayani WD, et al. Prevalensi dan faktor risiko tuli akibat bising pada operator mesin kapal feri. Jurnal Kesehatan masyarakat Nasional. 2013;7(12):545-550
27. Warwick W. The epidemiology of noise exposure in Australia workforce. Noise and Health. A bimonthly Interdisciplinary International Journal 2013; 15(66): 326-31
28. Adnyani AL, Andiputra LMISH. Prevalensi gangguan fungsi pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja pada pekerja kayu di desa Mas kecamatan Ubud kabupaten Gianyar. E-Jurnal Medika. 2017;6(12):144-147

Etiologi Noise Induced Hearing Loss
Diagnosis Noise Induced Hearing ...

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
Diskusi Terkait
Anonymous
15 Juli 2022
Gangguan Pendengaran pada Bayi - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Suyanti, Sp.THT-KLIjin bertanya dok. Bagaimana mengidentifikasi gangguan pendengaran pada bayi di fasilitas kesehatan primer dok? Apabila sudah...
dr. Hudiyati Agustini
19 Mei 2022
Mencegah NIHL akibat earphone - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Indra SpTHT.. apakah ada ketentuan yang dapat diberikan ke remaja agar terhindar dari penurunan pendengaran akibat penggunaan earphone? Berapa lama...
Anonymous
19 Mei 2022
Kapan pemeriksaan rutin fungsi pendengaran dilakukan pada populasi berisiko - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra Zachreini, Sp. THT-KL, saya pernah baca bahwa pada orang yang tinggal di lingkungan rawan bising sebaiknya disarankan untuk memeriksaan fungsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.