Penatalaksanaan Karsinoma Laring
Penatalaksanaan karsinoma laring bertujuan untuk mengangkat tumor, mencegah kekambuhan, serta mempertahankan fungsi laring. Penatalaksanaan dibagi berdasarkan stadium. [2,14]
Stadium I dan II
Penatalaksanaan karsinoma laring stadium awal dapat mempertahankan fungsi laring secara maksimal dalam kualitas suara, kemampuan menelan, dan kualitas hidup pasien. [14,15]
Terapi Radiasi
Terapi radiasi dipilih sebagai terapi awal pada sebagian besar kasus karsinoma laring karena memberikan hasil fungsional, termasuk kualitas suara, yang lebih baik. Terapi radiasi juga dipilih untuk menghindari risiko akibat tindakan pembedahan dan anestesi umum. Namun, terdapat risiko kekambuhan setelah terapi radiasi yang selanjutnya akan membutuhkan reseksi bedah dengan risiko komplikasi luka yang lebih tinggi. [2,15]
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah terapi radiasi, antara lain radiation dermatitis, suara serak, odinofagia, dan disfagia yang umumnya ringan dan sembuh dalam 2-8 minggu. Efek lain yang lebih berat adalah edema laring berkepanjangan, nekrosis jaringan lunak yang mengarah ke kondritis, stenosis laring, dan stenosis faring. [15]
Pembedahan
Laringektomi terbuka parsial dan transoral laser microsurgery (TOLM) merupakan tindakan pembedahan yang dapat dilakukan pada karsinoma laring stadium awal.
TOLM merupakan teknik minimal invasif yang menggabungkan suspension laryngoscopy dengan mikroskop operasi, instrumen bedah mikro, dan laser karbon dioksida. Tumor laring ditranseksi kemudian dilakukan observasi kedalaman invasi, visualisasi margin tumor, dan pengangkatan sedikit demi sedikit. Pada tindakan ini, minimal 1 mobile arytenoid complex dipertahankan agar fungsi laring tetap terjaga. [14,15]
Beberapa penelitian menunjukkan TOLM dapat menurunkan morbiditas termasuk kebutuhan trakeostomi dan penggunaan selang nasogastrik, memaksimalkan fungsi laring, serta membutuhkan biaya yang lebih rendah dan lama rawat inap lebih singkat. Tindakan ini juga menurunkan risiko komplikasi yang terjadi dari laringektomi parsial terbuka seperti infeksi, perdarahan, laryngocutaneous fistula, obstruksi jalan napas, pneumonia aspirasi, dan kesulitan menelan. [2,14,15]
Terapi Tambahan
Pada karsinoma laring stadium awal, terkadang dilakukan tindakan reseksi. Terapi tambahan seperti terapi radiasi atau kemoradioterapi pascaoperasi dipertimbangkan dengan melihat margin reseksi, adanya invasi limfovaskular atau perineural, keterlibatan kelenjar limfe, dan tumor primer yang invasif atau besar. [15]
Stadium III dan IV
Terapi karsinoma laring stadium III dan IV adalah terapi kombinasi yang dipilih berdasarkan luas dan lokasi tumor, faktor spesifik seperti usia, status kinerja, komorbiditas, dan dukungan psikososial, serta ketersediaan layanan rehabilitasi. [2,16]
Kombinasi Modalitas Terapi
Pemberian kemoradioterapi dapat mengendalikan penyakit dan memaksimalkan fungsi laring. Namun, tidak efektif dalam mencegah terjadinya metastasis dibandingkan dengan pemberian induction chemotherapy diikuti dengan terapi radiasi definitif. [16]
Pemberian kemoradioterapi direkomendasikan pada karsinoma laring stadium lanjut yang dapat direseksi secara local, dengan regimen kemoterapi berbasis platinum, seperti cisplatin. Beberapa kontraindikasi pemberian kemoradioterapi adalah usia lanjut, tumor stadium T4a, status kinerja buruk terkait toksisitas, dan kerusakan kedua pita suara. [2,16]
Selain itu, terdapat sequential chemoradiotherapy yang merupakan penggabungan induction chemotherapy diikuti kemoradioterapi bersamaan. Pemberiannya direkomendasikan pada tumor primer besar (bulky T3 dan T4) dan atau keterlibatan kelenjar limfe (N2a, N2b, N2c dan N3) yang berisiko tinggi untuk terjadi metastasis. [16]
Pembedahan
Tindakan pembedahan dilakukan pada pasien yang memiliki kontraindikasi terapi kemoradioterapi. Beberapa tindakan pembedahan yang dapat dilakukan adalah larynx preservation surgery dan laringektomi total.
Larynx preservation surgery merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan secara kombinasi dengan terapi radiasi dan kemoradioterapi. Tindakan ini merupakan terapi alternatif karsinoma laring stadium lanjut untuk mempertahankan fungsi maksimal laring dan mencegah permanent tracheal stoma. [1,16]
Laringektomi parsial terbuka dan pembedahan minimal invasif, seperti transoral laser surgery (TLS), dengan atau tanpa terapi radiasi umumnya dilakukan pada tumor kecil (T1 dan T2). Terapi radiasi pascaoperasi dengan atau tanpa kemoterapi diindikasikan untuk semua tumor T3 dan T4, pasien dengan margin reseksi positif, dan invasi limfovaskular, perineural, atau kelenjar getah bening. [3,16]
Laringektomi total diperlukan pada pasien dengan tingkat kekambuhan tinggi setelah kemoradioterapi. Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien usia lanjut, memiliki tingkat kepatuhan rendah, dukungan psikososial yang buruk terkait perawatan berkepanjangan, dan pada kasus kerusakan kedua pita suara. [16]