Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Karsinoma Laring general_alomedika 2022-02-18T13:59:25+07:00 2022-02-18T13:59:25+07:00
Karsinoma Laring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Karsinoma Laring

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Etiologi karsinoma laring tidak diketahui secara pasti. Faktor genetik dan beberapa faktor ekstrinsik meningkatkan risiko karsinoma laring. [2]

Faktor Genetik

Studi melaporkan adanya hubungan antara peningkatan ekspresi histone deacetylase 1 (HDAC1) dengan karakteristik klinis karsinoma laring. Peningkatan ekspresi HDAC1 mempengaruhi klasifikasi tumor (T), lokasi tumor, metastasis kelenjar getah bening serta sensitivitas kanker terhadap radioterapi. Individu dengan ekspresi HDAC1 berlebih dan sensitivitas rendah terhadap radioterapi memiliki tingkat kesintasan 5 tahun yang buruk. [2,5]

Merokok

Risiko kanker kepala dan leher meningkat sebesar 5-25 kali lipat pada perokok berat dibandingkan bukan perokok. Sebuah studi kasus kontrol menemukan risiko relatif (RR) kanker kepala leher sebesar 6,5 pada pasien  pada pasien yang merokok dibandingkan yang tidak. Peningkatan RR dikaitkan dengan durasi merokok, serta dapat menurun secara bertahap setelah pasien berhenti merokok. [1,5]

Studi lain menunjukkan bahwa merokok > 1 bungkus rokok per hari meningkatkan risiko kanker kepala dan leher 13 kali lipat, dimana ditemukan faktor risiko tertinggi adalah usia mulai merokok < 18 tahun dan durasi merokok > 35 tahun. [5]

Alkohol

Sebuah studi melaporkan peningkatan risiko kanker kepala leher 5-6 kali lipat dengan asupan alkohol > 50 g per hari dibandingkan < 10 g per hari. Etanol dioksidasi menjadi asetaldehida lalu menjadi asetat oleh alkohol dehidrogenase (ADH) dan aldehida dehidrogenase (ALDH), yang keduanya berhubungan dengan polimorfisme genetik. [5,6]

Infeksi Virus

Beberapa infeksi virus dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kepala dan leher, antara lain virus Epstein-Barr (EBV) sebagai etiologi primer karsinoma nasofaring dan oral hairy leukoplakia, serta human papillomavirus (HPV) terutama tipe 16 sebagai etiologi karsinoma pangkal lidah dan tonsil. [1,5]

Human immunodeficiency virus (HIV) dikaitkan dengan peningkatan 2-3 kali lipat karsinoma sel skuamosa kepala dan leher. Selain daripada itu, studi serologis menunjukkan pasien kanker kepala dan leher memiliki kadar IgM anti-HSV (herpes simplex virus) tipe 1 lebih tinggi. [1,2,5]

Paparan Kerja

Beberapa paparan kerja yang meningkatkan risiko kanker kepala dan leher, antara lain bahan pembersih perchloroethylene, asbes, pestisida, man-made mineral vitreous fibers (MMMF), dan polycyclic aromatic hydrocarbons. Risiko juga dilaporkan meningkat pada pekerja yang berhubungan dengan tekstil, kayu, kulit, cat, plastik dan karet, ethanol, sulfuric acid mist, pekerja konstruksi, serta petani. [5]

Referensi

1. Jones TM, De M, Foran B, Harrington K, Mortimore S. Laryngeal cancer: United Kingdom National Multidisciplinary guidelines. J Laryngol Otol. 2016; 130(Suppl 2): S75–S82.
2. Johnson JT. Malignant Tumors of the Larynx. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/848592-overview
5. Stenson KM. Epidemiology and risk factors for head and neck cancer. 2019. https://www.uptodate.com/contents/epidemiology-and-risk-factors-for-head-and-neck-cancer
6. Yokoyama A, Omori T. Genetic Polymorphisms of Alcohol and Aldehyde Dehydrogenases and Risk for Esophageal and Head and Neck Cancers. Jpn. J. Clin. Oncol. 2003; 33(3): 111–121.

Patofisiologi Karsinoma Laring
Epidemiologi Karsinoma Laring
Diskusi Terbaru
dr. Arif Patriana
Hari ini, 15:55
Pasien ibu hamil usia 26 tahun dan suami dengan bibir sumbing, bagaimana cara mencegah terjadinya bibir sumbing pada bayi
Oleh: dr. Arif Patriana
1 Balasan
izin untuk bertanya dok, ada pasien bertanya kepada saya di klinik,pasien wanita 26 th G1P0A0 H8 minggu, dengan suami yang lahir dengan bibir sumbing (untuk...
Anonymous
Hari ini, 15:06
Kacamata vs Rigid gas permeable lens - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin tanya Dok Muhammad Syauqie, SpM(K), sebenarnya apa pertimbangan yang dipikirkan saat meresepkan kacamata ketimbang RGP lens, ataupun sebaliknya? Terima...
Anonymous
Hari ini, 15:03
Membedakan dakrioadenitis dan hordeolum - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Bagaimanakah cara terbaik untuk membedakan dakrioadenitis dari hordeolum ketika kita melakukan pemeriksaan? Terima kasih dok.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.