Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Fibromyalgia Syndrome general_alomedika 2020-07-30T16:40:38+07:00 2020-07-30T16:40:38+07:00
Fibromyalgia Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Penatalaksanaan
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Fibromyalgia Syndrome

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

 

Patofisiologi Fibromyalgia syndrome (FMS) berhubungan dengan peningkatan sensitivitas terhadap nyeri atau penurunan ambang batas nyeri yang berhubungan dengan adanya disregulasi proses modulasi nyeri di sistem saraf pusat. Modulasi nyeri diperantarai oleh neurotransmiter serotonin. Pasien FMS mempunyai kadar plasma serotonin yang lebih rendah. Namun ada pula bukti yang menunjukkan disregulasi dopamin pada FMS.[1,4] Serotonin merupakan neurotransmiter yang memediasi inhibisi nyeri pada jaras descending pain pathway. Penurunan serotonin akan mengakibatkan peningkatan sensitivitas terhadap nyeri.

Modulasi nyeri di jaras descending pain pathway diregulasi oleh korteks cinguli dan insula. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan konsentrasi glutamat pada cairan serebrospinal dan insula posterior pasien FMS.[5]

Pada FMS juga terjadi hiporeaktivitas aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA) terhadap stressor yang disertai dengan hiperaktivitas sistem saraf simpatis.[1] Pasien dengan FMS mempunyai respon adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang tinggi sebagai akibat hiposekresi corticotropin-releasing hormone (CRH) kronis. Hal ini sangat mungkin berhubungan dengan rendahnya kadar serotonin, karena jaras serotonergik juga berfungsi meregulasi aksis HPA.[4]

FMS juga sering ditemukan pada pasien yang mengalami stress kronis, baik fisik maupun psikologis.[6] Pada depresi misalnya, ditemukan adanya penurunan kadar serotonin. Akibatnya pada depresi terjadi peningkatan sensitivitas terhadap nyeri. Serotonin juga mempunyai efek menenangkan (menurunkan kecemasan) dan modulasi tidur. Penurunan serotonin bisa menjelaskan mengenai komorbiditas gangguan kecemasan dan gangguan tidur pada FMS.

Referensi

1. Okifuji A, Hare BD. Management of Fibromyalgia Syndrome: Review of Evidence. Pain Ther. 2013; 2(2): 87–104. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4107911/)
4. Bellato E, Marini E, Castoldi F, Barbasetti N, Mattei L, Bonasia DE, et al. Fibromyalgia Syndrome: Etiology, Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment. Pain Res Treat. 2012; 2012:1–17. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3503476/)
5. Littlejohn G. Neurogenic neuroinflammation in fibromyalgia and complex regional pain syndrome. Nat Rev Rheumatol. 2015; 11: 639–48.
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26241184)
6. Ellis LE. Etiology, Diagnosis and Treatment of Fibromyalgia: A Practical and Effective Approach. In: Walz GR, Bleuer J, Yep R, editors. Compelling counseling interventions: Celebrating VISTAS’ fifth anniversary. Ann Arbor, Michigan: Counseling Outfitters ; American Counseling Association; 2008. p. 161–71. (https://www.counseling.org/resources/library/VISTAS/2008.../Ellis_Article_16.pdf)

Pendahuluan Fibromyalgia Syndrome
Etiologi Fibromyalgia Syndrome

Artikel Terkait

  • Latihan Aerobik sebagai Penatalaksanaan Fibromialgia
    Latihan Aerobik sebagai Penatalaksanaan Fibromialgia
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
23 Agustus 2021
Myalgia pasca olahraga terapi apakah yang dapat diberikan - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
Alo dr. Devi SpS(K), myalgia pasca olahraga apakah memang lebih baik diberikan analgesik dan muscle relaxan? seperti diklofenak dan eperison. Terimakasih .

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.