Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Taeniasis general_alomedika 2019-11-29T15:47:10+07:00 2019-11-29T15:47:10+07:00
Taeniasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Taeniasis

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Taeniasis adalah infeksi parasit Taenia sp. atau cacing pita pada saluran pencernaan. Ada dua jenis Taenia sp. yang banyak menyebabkan taeniasis pada manusia, yaitu Taenia solium dan Taenia saginata. Kedua spesies ini menginfeksi manusia melalui ingesti larva yang terdapat pada daging yang tidak dimasak sampai matang.

Masa inkubasi Taenia sp. adalah 2-3 bulan. Individu yang mengalami taeniasis dapat bersifat asimtomatik atau dapat mengalami gejala gastrointestinal seperti nyeri perut, kembung, diare, atau mual.

taeniasiscomp

Cacing dewasa akan menetap dan melekat pada mukosa saluran intestinal melalui kait atau penghisap yang berada di bagian kepala (skoleks). Di belakang skoleks, terdapat leher yang berfungsi untuk membentuk segmen tubuh cacing yang disebut dengan proglotid. Setiap proglotid baru yang terbentuk akan menggeser proglotid yang lebih lama ke bagian belakang. Proglotid yang matur bersifat hermaprodit dan dapat memproduksi telur. Telur dan proglotid inilah yang akan terlihat pada feses individu yang mengalami taeniasis.

Telur antar spesies Taenia sp. memiliki morfologi yang hampir serupa sehingga sulit dibedakan melalui pemeriksaan feses mikroskopik. Sedangkan proglotid antar spesies Taenia sp. lebih mudah dibedakan, sehingga menjadi dasar penentuan spesies. Selain telur dan proglotid, diagnosis taeniasis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan ELISA untuk mendeteksi antigen dan antibodi.

Tata laksana taeniasis mencakup pemberian obat anticacing, seperti praziquantel atau niklosamid. Tata laksana suportif dan simptomatik dapat diberikan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. [1,2]

Referensi

1. Centers for Disease Control and Prevention. Parasites – Taeniasis, Biology. 2013. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/biology.html
2. Zammarchi, L., Bonati, M., Strohmeyer, M. et al. (2017). Screening, diagnosis and management of human cysticercosis and Taenia solium taeniasis: technical recommendations by the COHEMI project study group. Tropical Medicine & International Health, 22(7), 881–894. doi:10.1111/tmi.12887

Patofisiologi Taeniasis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 15:59
Mata merah pada bayi 10 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya.Pasien bayi perempuan usia 10 bulan datang dengan mata kiri merah sejak 1 hari, gatal (+), berair(+), kotoran (+), mata kiri lebih...
Anonymous
Hari ini, 15:30
Perbedaan Kadar Kolesterol
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, ijin bertanya dok. Ada pasien wanita Kakak (51 tahun) dan adik (48 tahun) datang ke klinik untuk dilakukan pemeriksaan kolesterol. Adik dan kakak...
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 15:19
Teknik Plester Kupu-Kupu untuk Luka Ringan - Video Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO Dokter!Dokter pernahkah menemui pasien yang mengalami luka robek ringan namun takut untuk dijahit?Nah, Alomedika Hacks Series memiliki tips mudah untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.