Epidemiologi Poliomielitis
Epidemiologi poliomielitis atau polio telah ditekan akibat cakupan imunisasi polio yang luas. Kasus virus polio liar telah menurun lebih dari 99% sejak tahun 1988, dari sekitar 350.000 kasus di 125 negara endemik telah ditekan menjadi hanya 175 kasus yang dilaporkan ke WHO pada tahun 2019.[18,19]
Global
Pada tahun 1988, WHO mencanangkan rencana eradikasi global virus polio pada tahun 2000. Tujuan ini tercapai dengan pemberian vaksinasi polio. Virus polio liar tipe 2 telah dibasmi pada tahun 1999 dan tidak ada kasus virus polio liar tipe 3 yang ditemukan sejak kasus terakhir yang dilaporkan di Nigeria pada November 2012. Kedua virus polio tersebut telah secara resmi dieradikasi secara global. Pada tahun 2020, virus polio liar tipe 1 dilaporkan masih ditemukan di 2 negara, yaitu Pakistan dan Afghanistan. [19,20]
Indonesia dan Asia Tenggara
Indonesia mengalami kejadian luar biasa polio pada bulan Maret 2005 karena ditemukan kasus polio paralitik di Sukabumi dan Banten, provinsi Jawa Barat. Namun, kejadian luar biasa ini berhasil diatasi dengan baik. Strategi eradikasi penyakit polio berhasil jika pemberian vaksin polio diterapkan sepenuhnya. Sertifikasi bebas polio di seluruh Wilayah Asia Tenggara, termasuk negara Indonesia, diberikan WHO pada bulan Maret 2014.[7,8,19,20]
Mortalitas
Infeksi virus polio secara tipikal memiliki pola musiman di daerah beriklim sub-tropis, yang mencapai puncaknya dalam bulan-bulan musim panas. Wabah musiman polio yang terjadi pada awal abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat dapat menyerang usia lanjut yang meningkatkan morbiditas dan jumlah kematian akibat polio. Kasus musiman ini tidak ditemukan di negara beriklim tropis. Kematian akibat poliomielitis meningkat pada jenis polio bulbar atau bulbospinal.[2]