Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Lepra general_alomedika 2022-04-28T13:39:58+07:00 2022-04-28T13:39:58+07:00
Lepra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Lepra

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada lepra atau kusta penting dilakukan baik pada pasien, keluarga, maupun lingkungan sekitar pasien.

Edukasi Pasien dan Keluarga

Pada pasien, keluarga, dan lingkungan pasien perlu dilakukan edukasi berupa:

  • Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit lepra bukan merupakan penyakit kutukan.

  • Mengedukasi keluarga dan masyarakat di sekitar pasien untuk menghilangkan stigma buruk pada pasien lepra.
  • Menjelaskan tentang penyakit pasien dan penyebab kecacatan pada pasien (bila ada)

Edukasi Mengenai Pengobatan

Pasien lepra disarankan untuk meminum obat secara teratur dalam jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan, ketidakteraturan minum obat dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi obat dan disabilitas yang lebih berat.

Pasien lepra yang meminum obat MDT harus diberikan edukasi mengenai efek samping obat yang dapat terjadi seperti urin berwarna merah, perubahan warna kulit menjadi coklat (hiperpigmentasi), gangguan gastrointestinal seperti mual muntah, anemia, gangguan ginjal.

Bila pasien menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi / hipersensitivitas setelah minum obat MDT seperti urtikaria, purpura, syok anafilaksis, maka petugas kesehatan harus segera menghentikan obat, memberikan pertolongan pertama serta merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Obat MDT tidak menghilangkan kecacatan yang sudah ada, tetapi dapat mencegah kecacatan menjadi lebih berat.

Bila pasien telah menyelesaikan terapi MDT, maka pasien tetap dipantau selama 5 – 10 tahun untuk menilai tanda-tanda relapse.

Edukasi untuk Pencegahan Komplikasi

Pada pasien juga dilakukan edukasi agar komplikasi dapat dideteksi dini atau diminimalisir.

  • Pasien disarankan untuk memeriksa mata, tangan dan kaki secara teratur.
  • Pasien disarankan untuk melindungi mata, tangan dan kaki dari trauma fisik,
  • Untuk pasien lepra dengan kecacatan pada mata sehingga mata tidak dapat ditutup (Lagophthalmos) maka pasien disarankan untuk menggunakan kacamata sehingga dapat terlindungi dari debu, ketika tidur tutup mata dengan menggunakan sepotong kain basah, menggunakan artificial tears bila mata sangat kering.

  • Lindungilah tangan dari benda yang panas atau tajam dengan menggunakan sarung tangan tebal, perhatikan apakah ada luka di sekitar tangan, bila ada luka, memar atau lecet segera periksakan ke dokter untuk diberikan perawatan.
  • Periksa kaki secara rutin untuk mengetahui apakah ada luka atau tidak, bila kaki kering dan tebal, rendam kaki selama 20 menit dengan air biasa, gosok bagian kaki yang menebal kemudian olesi kaki dengan pelembab seperti minyak kelapa.
  • Pasien lepra yang mengalami mati rasa di kaki harus selalu menggunakan alas kaki, memeriksa apakah di kaki ada luka, lecet atau memar serta menghindari penekanan telapak kaki seperti berdiri terlalu lama atau jongkok terlalu lama.
  • Pilih alas kaki yang empuk di bagian dalam tetapi keras di bagian luar untuk melindungi kaki dari benda tajam. [10]

Referensi

10. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Lepra. 2012. Kementerian Kesehatan RI.

Prognosis Lepra

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
    Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer
Diskusi Terkait
dr. Solastika Olivia Mariah Carey Sabatini
17 Juni 2022
Pasien dengan Morbus Hansen Tipe MB setelah 8 bulan
Oleh: dr. Solastika Olivia Mariah Carey Sabatini
2 Balasan
Alodokter, mohon bantuannya.. kasusnya pasien MB datang sudah mendapat terapi selama 8 bulan, dan ingin bekerja namun lingkungan kerjanya dalam suhu tinggi...
Anonymous
27 April 2022
Pasien post pengobatan lepra selama 1 tahun dan timbul keluhan kembali
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.. ijin konsul dok, sy ada psien post pengobatan lepra sdh selesai mnum obat selama 1 tahun. Setelah dilakukan pemeriksaan ulang didapatkan hasil...
Anonymous
20 April 2022
Kemoprofilaksis kusta - Kulit Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Diah, Sp.KK, Selamat sore dokter, saya mau tnya, saya ada pasien saat ini memang tidak ada lesi kulit dan tidak ada gejala, namun beliau tinggal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.