Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Transient Tachypnea of the Newborn general_alomedika 2024-09-17T10:45:16+07:00 2024-09-17T10:45:16+07:00
Transient Tachypnea of the Newborn
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Transient Tachypnea of the Newborn

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Patofisiologi transient tachypnea of the newborn (TTN) berkaitan dengan terlambatnya clearance dan absorpsi cairan paru akibat gangguan amiloride-sensitive epithelial sodium channel (EnaC) dan natrium kalium ATPase (Na/K ATPase). Selama masa kehamilan, epitel paru janin menyekresi cairan alveolar yang berfungsi penting untuk pertumbuhan paru normal.[2,4]

Pada saat persalinan, hormon maternal, yaitu epinefrin dan glukokortikoid, menstimulasi paru janin untuk memulai absorpsi cairan alveolar dengan mengaktivasi ENaC yang berada di membran apikal pneumosit alveolar tipe II. Proses clearance cairan alveolar dimulai dengan transpor pasif sodium menuju sel alveolar tipe II dengan melewati ENaC, yang dilanjutkan dengan transpor aktif sodium menuju interstitium pulmonal melalui pompa Na+/K+ ATPase.[2,4]

Gradien osmotik yang terbentuk menyebabkan  transpor pasif air yang selanjutnya diabsorpsi menuju sirkulasi pulmonal dan sistem limfatik. Pada TTN, terlambatnya clearance cairan alveolar diduga terjadi akibat abnormalitas aktivitas ENaC dan Na/K ATPase.[2,4]

Parameter untuk Memprediksi Tingkat Keparahan

TTN umumnya merupakan perjalanan klinis yang jinak, tetapi beberapa kasus mungkin memiliki gejala yang parah dan memerlukan dukungan ventilasi. Beberapa parameter dapat diperiksa dalam 1 jam setelah lahir, untuk menentukan peningkatan kadar CO2 dan/atau peningkatan kebutuhan alat bantu napas pada neonatus.[5,6]

Silverman Andersen Respiratory Severity Score

Skor keparahan pernapasan atau respiratory severity score (RSS) yang dirancang oleh Silverman dan Andersen pada tahun 1956 bermanfaat untuk mengukur gangguan pernapasan pada neonatus. Penilaian skor ini bersifat objektif, mudah dipelajari, cepat dilakukan, dan tidak memerlukan peralatan mahal.[5,6]

Tabel 1. Penilaian 5 Parameter RSS oleh Silverman dan Andersen

Parameter Grade 0 Grade 1 Grade 2
Upper chest movement

Synchronized (napas teratur)

Lag on inspiration (inspirasi tertinggal)

See-saw (gambaran jungkat jungkit)

Lower chest retraction Tidak ada Ada tapi tidak jelas Jelas terlihat
Xiphoid retraction Tidak ada Ada tapi tidak jelas Jelas terlihat
Nares dilatation Tidak ada Ada tapi tidak jelas Jelas terlihat
Expiratory grunt Tidak ada Terdengar dengan stetoskop Terdengar jelas oleh telinga

Sumber: Hudiyati, 2024.[5]

Setelah semua skor dari setiap parameter dijumlahkan, hasil skor “0” menandakan neonatus bernapas dengan nyaman/normal. Sementara, hasil skor “10” menunjukkan gangguan pernapasan berat.[5]

Studi kohort prospektif menunjukkan tingkat CO2 berkorelasi dengan RSS, tetapi rata-rata CO2 untuk pasien dengan skor <5 tidak berbeda signifikan dengan skor ≥5. Pasien dengan skor pernapasan ≥5 mengalami peningkatan dukungan pernapasan dalam waktu 24 jam lebih sering daripada mereka yang memiliki skor <5.[5]

Skor keparahan pernapasan Silverman Andersen ini dipercaya dapat memprediksi kebutuhan peningkatan dukungan pernapasan, sehingga neonatus dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.[5,6]

Parameter Baru

Mean platelet volume (MPV), nucleated red blood cells (NRBCs), dan right ventricular systolic pressure (RVSP) telah diteliti sebagai parameter baru untuk memprediksi tingkat keparahan TNN. Hasil penelitian awal menunjukkan pasien dengan RSS Silverman Andersen >7 memiliki trombosit, jumlah NRBC absolut, NRBC/100 WBC, dan kadar RVSP yang signifikan lebih tinggi daripada pasien dengan RSS <7. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai NRBC dan RVSP yang tinggi dapat membantu pengambilan keputusan untuk merujuk pasien ke NICU.[7]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Hagen E, Chu A, Lew C. Transient Tachypnea of the Newborn. American Academy of Pediatrics. 2017; 18(3).
4. Gleason CA, Devaskar SU. Avery’s Diseases of the Newborn 9th ed. Elseiver Saunders. 2012.
5. Hedstrom AB, Gove NE, et al. Performance of the Silverman Andersen Respiratory Severity Score in predicting PCO2 and respiratory support in newborns: a prospective cohort study. J Perinatol. 2018 May;38(5):505-511.
6. Setty SG, Batra M, et al. The Silverman Andersen respiratory severity score can be simplified and still predicts increased neonatal respiratory support. Acta Paediatr. 2020 Jun;109(6):1273-1275.
7. Çelik Y, Kahvecioğlu D, et al. New parameters on prediction of severity of transient tachypnea of the newborn. Turk J Med Sci. 2022 Aug;52(4):1006-1012.

Pendahuluan Transient Tachypnea ...
Etiologi Transient Tachypnea of ...

Artikel Terkait

  • Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
    Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
  • Red Flag Noisy Breathing pada Bayi
    Red Flag Noisy Breathing pada Bayi
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 13 Juni 2025, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2025, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas 13 Juni 2025, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.