Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Trigger Finger general_alomedika 2021-07-08T13:45:08+07:00 2021-07-08T13:45:08+07:00
Trigger Finger
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Trigger Finger

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Penatalaksanaan trigger finger dapat berupa terapi konservatif maupun pembedahan. Terapi konservatif umumnya dipilih sebagai lini pertama pada kasus trigger finger tanpa komplikasi. Namun, pada kasus yang kronis atau yang tidak berhasil diterapi secara konservatif, pembedahan dapat dipertimbangkan.[1]

Terapi Konservatif

Pada trigger finger yang bersifat akut, obat yang dapat diberikan adalah analgesik dan antiinflamasi. Selain itu, terapi suportif seperti kompres dingin dan imobilisasi dengan bidai juga bisa dilakukan.

Analgesik

Contoh analgesik yang dapat diberikan adalah golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti natrium diklofenak 75–150 mg/hari, meloxicam 7,5–15 mg/ hari, atau ketoprofen 75 mg/hari. Jika keluhan menetap setelah penatalaksanaan ini, maka injeksi steroid perlu dipertimbangkan.[3,9]

Injeksi Kortikosteroid

Injeksi kortikosteroid dilakukan pada selubung pembungkus tendon. Jika dibandingkan dengan pembedahan, terapi ini bersifat lebih sederhana, berbiaya lebih terjangkau, serta bersifat kurang invasif.

Triamcinolone merupakan kortikosteroid sintetis yang menjadi pilihan utama untuk kasus trigger finger. Dosis yang direkomendasikan adalah 5–10 mg, yang diinjeksikan dengan beberapa pilihan lokasi, yakni palmar proksimal, palmar distal, dan sela-sela jari (web space). Injeksi steroid dapat diulang dalam jangka waktu 6 minggu bila keluhan belum membaik.[1,6]

Angka keberhasilan terapi injeksi kortikosteroid dilaporkan sebesar 57% pada pasien yang mendapat 1 suntikan dan meningkat menjadi 86% setelah suntikan kedua dalam rentang waktu 6 bulan. Injeksi triamcinolone dikatakan dapat memperbaiki keluhan dengan lebih baik daripada dexamethasone. Namun, injeksi kortikosteroid kurang efektif untuk kasus trigger finger dengan onset keluhan >6 bulan.[6,12]

Imobilisasi

Imobilisasi dengan bidai bertujuan untuk mengurangi inflamasi dengan cara membatasi pergerakan pada tendon. Prinsip bidai ini adalah imobilisasi sendi metakarpofalangeal dalam posisi fleksi 10–15 derajat.

Metode ini bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki disabilitas, khususnya pada pasien dengan onset keluhan <6 bulan. Durasi imobilisasi sendi yang dianjurkan adalah 6–10 minggu. Selain injeksi kortikosteroid dan imobilisasi, fisioterapi juga dapat memperbaiki luaran klinis pada trigger finger.[1,6]

Pembedahan

Tindakan bedah perlu dilakukan apabila keluhan tidak membaik setelah menjalani terapi konservatif, umumnya setelah 2 kali injeksi kortikosteroid. Indikasi lainnya adalah trigger thumb pada bayi atau anak, karena berisiko menimbulkan deformitas permanen pada sendi interfalangeal.[1,6]

Tujuan pembedahan adalah membebaskan tendon dan selubungnya yang terkunci. Metode baku emas penatalaksanaan trigger finger adalah pembedahan secara terbuka atau open release. Metode ini memiliki tingkat keberhasilan sebesar 99%. Alternatif metode lainnya adalah percutaneous release, yaitu insersi jarum langsung ke dalam tendon dan mengandalkan pergerakan jarum untuk membebaskan selubung dan tendon yang terkunci.

Metode perkutan memiliki tingkat keberhasilan antara 74–94%. Meskipun memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah, metode perkutan yang minimal invasif dapat mengurangi risiko infeksi, terbentuknya jaringan parut, dan kekakuan pada jari. Komplikasi iatrogenik yang dapat timbul pada metode perkutan adalah cedera saraf. Cedera ini lebih mudah dicegah pada prosedur operasi terbuka.[1,6]

Referensi

1. Jeanmonod R, Harberger S, Waseem M. Trigger Finger. StatPearls Publishing; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459310/
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016. http://snars.web.id/ppkneurologi/ppkneurologi.pdf
6. Brozovich N, Agrawal D, Reddy G. A Critical Appraisal of Adult Trigger Finger: Pathophysiology, Treatment, and Future Outlook. Plast Reconstr Surg Glob Open. 2019;7(8). doi:10.1097/GOX.0000000000002360
9. Ryzewicz M, Wolf JM. Trigger digits: principles, management, and complications. J Hand Surg Am. 2006;31(1):135-146. doi:10.1016/j.jhsa.2005.10.013
12. Sato ES, Gomes Dos Santos JB, Belloti JC, et al. Treatment of trigger finger: randomized clinical trial comparing the methods of corticosteroid injection, percutaneous release and open surgery. Rheumatology (Oxford). 2012;51(1):93-99. doi:10.1093/rheumatology/ker315

Diagnosis Trigger Finger
Prognosis Trigger Finger
Diskusi Terkait
Anonymous
01 Juli 2022
Pasien pria 59 tahun dengan keluhan nyeri di ibu jari tangan kanan
Oleh: Anonymous
13 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien pria 59 tahun dengan keluhan nyeri di ibu jari tangan kanan, nyeri dirasakan tiba2 sangat menusuk. Ibu jari juga kaku susah...
dr. Karina Sutanto
21 Oktober 2021
Non Medikamentosa pada Trigger Finger - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: dr. Karina Sutanto
2 Balasan
Alo dokter, izin tanya untuk non medikamentosa trigger finger bagaimana ya dok?Karena banyaknya kasus tsb dan mayoritas tidak ingin suntik kortikosteroid dan...
dr. Ajeng Paramita
13 Oktober 2021
Trigger finger sebaiknya dirujuk ke spesialis apa - Ortopedi Ask The Expert
Oleh: dr. Ajeng Paramita
1 Balasan
Alo Dr. dr. Humaryanto, Sp.OT, M.KesIjin bertanya dok, untuk kasus trigger finger sebaiknya dirujuk ke ortopedi atau ke neuro ya dok? Karena beberapa pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.