Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Rhabdomyosarcoma general_alomedika 2020-11-20T13:03:49+07:00 2020-11-20T13:03:49+07:00
Rhabdomyosarcoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Rhabdomyosarcoma

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan rhabdomyosarcoma didasarkan pada stratifikasi risiko, yang meliputi klasifikasi histologis, stadium prabedah, dan kelompok klinis pascabedah. Modalitas tatalaksana rhabdomyosarcoma termasuk pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi.[1,6]

Pengobatan terlokalisir merupakan bagian penting dari tatalaksana rhabdomyosarcoma; namun, pro dan kontra dari operasi radikal dan/atau radioterapi harus dipertimbangkan. Respon terapi dikatakan baik bila didapatkan regresi total dari perkembangan tumor. Dalam satu dekade terakhir dilaporkan terdapat perbaikan outcome pasien sebagai hasil penerapan terapi kombinasi.[1,9]

Pembedahan

Tindakan pembedahan pada rhabdomyosarcoma sangat bervariasi, seperti operasi eksisi intralesi, eksisi marginal, reseksi luas, dan eksisi radikal. Hal ini tentunya bergantung dengan lokasi tumor dengan ada tidaknya metastasis. Intervensi bedah konvensional untuk rhabdomyosarcoma adalah reseksi lokal yang luas dan ekstensif dengan pengangkatan selubung jaringan normal setebal 0,5 cm secara bersamaan untuk mencapai margin bebas tumor yang jelas dan untuk mempertahankan fungsi struktur vital di dekatnya.[32,33]

Reseksi tumor di kepala dan leher biasanya lebih rumit karena anatominya yang kompleks dan banyak terdapat jalinan neurovaskuler. Dengan demikian, sulit untuk melakukan reseksi luas tanpa mencederai struktur penting di sekitar tumor. Para ahli juga menyarankan untuk tidak melakukan pembedahan bila tumor terdapat di area kepala leher atau jika akses bedah sulit untuk dilakukan, kecuali untuk kepentingan biopsi eksisi.[32,33]

Saat ini para ahli sudah mengembangkan teknik bedah yang terbaik terutama untuk rhabdomyosarcoma di kepala dan leher, yaitu dengan kombinasi eksisi lokal dengan teknologi endoskopi agar dapat mencapai margin bebas tumor.[32,33]

Pada rhabdomyosarcoma yang berada di rongga perut, seperti rhabdomyosarcoma yang terdapat di traktus bilier, dapat dipertimbangkan dengan metode laparotomi atau laparoskopi. Pembedahan dapat dilakukan sekaligus dengan kemoterapi bila ukuran tumor kecil.[9,28,34]

Kemoterapi

Kemoterapi dapat diberikan secara ajuvan maupun neoadjuvan. Dua regimen kemoterapi utama yang digunakan dalam pengobatan rhabdomyosarcoma meliputi:

  • Regimen VAC, yang terdiri dari vincristine5 mg/m2, actinomycin D 15 ug/kgBB/hari, dan cyclophosphamide 300 mg/m2; diberikan tiap 4 minggu dengan lama pengobatan 18 bulan.
  • Regimen IVA, yang terdiri dari ifosfamide, vincristine, dan actinomycin D. diberikan hingga 15 siklus, tergantung pada stratifikasi penyakit.

Kombinasi terapi tersebut secara nyata dapat meningkatkan kesintasan sejak 20 tahun terakhir. Tumor parameningeal yang mempunyai risiko tinggi dapat menginfiltrasi susunan saraf pusat sehingga perlu dipertimbangkan kemoterapi intratekal sebagai profilaksis.[1,6,35]

Radioterapi

Terapi radiasi atau radioterapi diperlukan bila terdapat sisa tumor atau metastase setelah operasi. Radioterapi dilaporkan ampuh dalam mengurangi tingkat kekambuhan penyakit. Dosis radioterapi tergantung luasnya tumor setelah dilakukan reseksi.[1,6]

Penatalaksanaan pada Rhabdomyosarcoma pada Orbita

Berdasarkan IRS post surgical staging system, manajemen dari rhabdomyosarcoma orbita yaitu:

  • Grup I: hanya dengan kemoterapi saja, terdiri dari Vincristine dan Actinomycin (VA) tanpa radioterapi atau dapat juga diberikan radioterapi.
  • Grup II: Kombinasi kemoterapi Vincristine, Actinomycin, dan Cyclophosphamide (VAC) dengan radioterapi 36 Gy
  • Grup III: Kombinasi kemoterapi VAC dengan radioterapi 45 Gy
  • Grup IV: Kombinasi kemoterapi Intensif dengan radioterapi[31]

Referensi

1. Kaseb H, Kuhn J, Babiker HM. Rhabdomyosarcoma. In: StatPearls. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507721/
6. Drake AF, Meyers AD. Pathology-Rhabdomyosarcoma. 2019. Available at https://emedicine.medscape.com/article/873546-overview
9. Dombrowski ND, Wolter NE, Robson CD, Kawai K, Irace AL, et al. Role of Surgery in Rhabdomyosarcoma of the Head and Neck in Children. Laryngoscope. 2020 Jul 20. doi: 10.1002/lary.28785.
28. Morris CD, Tunn PU, Rodeberg DA, Terwisscha van Scheltinga S, Binitie O, et al. Surgical management of extremity rhabdomyosarcoma: A consensus opinion from the Children's Oncology Group, the European Pediatric Soft-Tissue Sarcoma Study Group, and the Cooperative Weichteilsarkom Studiengruppe. Pediatr Blood Cancer. 2020: 9:e28608. doi: 10.1002/pbc.28608.
31. Puteri ER, Rahman A. Rhabdomyosarcoma Orbita. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019;8(3):1-7.
32. Radzikowska J, Kukwa W, Kukwa A, et al. Management of pediatric head and neck rhabdomyosarcoma: A case-series of 36 patients. Oncol Lett. 2016;12(5):3555-3562.
33. Choi PJ, Iwanaga J, Tubbs RS, Yilmaz E. Surgical Interventions for Advanced Parameningeal Rhabdomyosarcoma of Children and Adolescents. Cureus. 2018;10(1):e2045..
34. Al Quran TM, Rousan LA, Aljaafreh AM, Bataineh ZA. Laparoscopic management of Rhabdomyosarcoma of common Bile duct, Case report. Ann Med Surg (Lond). 2020;59:118-121.
35. Ladra MM, Mandeville HC, Niemierko A, et al. Local failure in parameningeal rhabdomyosarcoma correlates with poor response to induction chemotherapy. Int J Radiat Oncol Biol Phys. 2015;92(2):358-367.

Diagnosis Rhabdomyosarcoma
Prognosis Rhabdomyosarcoma
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 21:13
Jumlah pemberian obat Acyclovir
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, saya izin bertanya terkait pemberian jumlah obat.Jika ingin meresepkan Acyclovir 5x800 mg (tablet 400) selama 7 hari. Berarti harus meresepkan 70...
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 13:16
Keamanan dan Efikasi Obat Kedaluwarsa - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Pasien sering khawatir tentang keamanan dan efikasi obat yang mendekati atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, di lain pihak,...
Anonymous
1 hari yang lalu
Kapan boleh minum air setelah operasi tumor karotis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter .. ijin bertanya,Utk pasien pasca operasi tumor karotis berapa jam pasca operasi baru d perbolehkan minum air ? Apakah harus menunggu pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.