Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Hordeolum general_alomedika 2022-09-01T10:24:14+07:00 2022-09-01T10:24:14+07:00
Hordeolum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Hordeolum

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Belum terdapat data epidemiologi mengenai hordeolum baik di Indonesia maupun di dunia. Tetapi kondisi ini umum ditemukan pada praktik.

Global

Hordeolum merupakan gangguan pada kelopak mata yang sering ditemui pada pelayanan klinis. Namun, sampai saat ini belum terdapat data mengenai insidensi dan prevalensi secara global. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sobrinho, et al di Brazil ditemukan prevalensi hordeolum sebesar 7,6% dari 1063 pasien yang datang ke pusat pelayanan gawat darurat khusus mata.[7]

Umumnya, hordeolum diketahui lebih rentan terjadi pada usia dewasa dibanding anak-anak. Hal ini terkait dengan tingkat hormon androgen yang lebih tinggi serta lebih tingginya insiden meibomitis dan rosacea pada usia dewasa.

Indonesia

Belum terdapat data epidemiologi hordeolum secara umum di Indonesia.

Mortalitas

Hordeolum umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan mortalitas.

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

7. Sobrinho MVA, Aguiar ACB, Alencar LD, Binotti WW, Faria O. Epidemiological profile of eye diseases in an emergency center complex in Campinas, Brazil. Vis Pan-Am. 2016;15(1):10-11.

Etiologi Hordeolum
Diagnosis Hordeolum

Artikel Terkait

  • Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
    Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
01 Februari 2023
Benjolan di kelopak mata bagian dalam
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus benjolan di kelopak mata pria dewasa, benjolan sudah 3 hari, nyeri hanya jika disentuh  dan benjolan tidak aktif membesar,...
Anonymous
20 Desember 2022
Tata laksana hordeolum - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dr. Utami, Sp.Msaya ingin bertanya bagaimana tatalaksana Hordeolum pada pasien yang sudah diberikan antibiotik seperti salep chloramphenicol, gentamycin...
Anonymous
20 Desember 2022
Apakah boleh menggunakan sabun bayi untuk membersihkan kelopak mata? - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, saya punya pasien wanita muda yang sering mengalami masalah kelopak, seperti hordeolum. Kemungkinan karena penggunaan makeup sering sehingga...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.