Penatalaksanaan Polip Serviks
Penatalaksanaan polip serviks yang utama adalah polipektomi. Medikamentosa dapat diberikan untuk mengobati infeksi yang mendasari inflamasi kronis yang menyebabkan tumbuhnya polip.
Pembedahan
Manajemen polip serviks telah berubah dalam beberapa dekade terakhir. Tren yang ada mengurangi prosedur yang bersifat invasif dan dulu dilakukan seperti polipektomi dengan dilatasi dan kuretase di bawah anestesi umum. Prosedur tersebut dilakukan karena dahulu polip endoserviks diduga mudah berubah menjadi keganasan. Seiring penelitian lanjutan, prosedur invasif tersebut digantikan dengan tata laksana yang lebih tidak invasif, dan polipektomi bisa dilakukan secara rawat jalan.[4]
Terapi definitif polip serviks adalah pengangkatan polip dengan polipektomi dan reseksi. Jika ukuran polip kecil, dokter dapat melakukan pelepasan secara manual atau menggunakan forceps dengan memutar polip hingga terlepas. Jika ukuran polip cukup besar, maka diperlukan kolposkopi dengan elektrokauterisasi yang diikuti dengan pemeriksaan histopatologi. Pada kasus tertentu dimana ukuran polip sangat besar dan dasar polip ekstensif hingga ke dinding uterus, diperlukan histerektomi.[1,2,8,11]
Pembedahan Polip pada Kehamilan
Polip serviks pada kehamilan dikaitkan dengan perdarahan pervaginam masif pada trimester pertama. Polip serviks pada kehamilan berkaitan dengan peningkatan risiko abortus dan persalinan preterm spontan akibat inflamasi atau infeksi asendens dari polip ke kavum uteri. Mekanisme pendataran dan pemendekan serviks akibat tumbuhnya polip juga diperkirakan menyebabkan persalinan preterm.
Saat ini masih belum terdapat kesepakatan pasti terkait prosedur pembedahan polip pada kehamilan. Penting dilakukan stratifikasi risiko dalam memilih manajemen polip serviks pada ibu hamil. Kasus yang memiliki risiko keganasan tinggi dan perdarahan masif dapat mendapat manfaat yang lebih besar dibanding risiko dari tindakan polipektomi.[11,12]
Medikamentosa
Tidak ada terapi medikamentosa yang dapat diberikan untuk pengobatan polip serviks. Terapi medikamentosa dapat diberikan terkait penyakit yang mendasari inflamasi kronis yang memicu timbulnya polip. Jenis obat-obatan yang diberikan tergantung organisme penyebab servisitis.[13]
Tabel 1. Penyebab Inflamasi dan Terapi Medikamentosa pada Serviks
Penyebab Inflamasi | Terapi Medikamentosa |
Cervicitis Gonococcus | Cefixime 400 mg per oral dosis tunggal |
Cervicitis Non Gonococcus | Azithromycin 1 g per oral dosis tunggal atau Doxycycline 2 x 100 mg per oral per hari selama 7 hari |
Trichomoniasis | Metronidazole 2 g per oral dosis tunggal |
Bakterial vaginosis | Metronidazole 2 g per oral dosis tunggal |
Kandidiasis vaginitis | Clotrimazole 200 mg intravaginal per hari selama 3 hari atau Clotrimazole 500 mg intravaginal dosis tunggal atau Fluconazole 150 mg per oral dosis tunggal atau Itraconazole 200 mg per oral dosis tunggal |