Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Korioamnionitis general_alomedika 2020-03-27T16:02:55+07:00 2020-03-27T16:02:55+07:00
Korioamnionitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Korioamnionitis

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Epidemiologi korioamnionitis berhubungan dengan usia gestasional saat lahir. Semakin muda usia gestasional bayi, semakin tinggi tingkat prevalensi korioamnionitisnya.

Global

Korioamnionitis terjadi pada sekitar 4% kehamilan. Walau demikian, studi mengenai epidemiologi korioamnionitis ini menunjukkan hasil yang bervariasi akibat adanya variasi dalam kriteria diagnosis yang digunakan.

Studi retrospektif di Israel mengenai efek perubahan kriteria diagnosis yang membandingkan antara penggunaan kriteria diagnosis korioamnionitis terbaru oleh American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) dengan kriteria diagnosis lama menggunakan kriteria Gibbs mendapatkan peningkatan insidensi korioamnionitis pada penggunaan kriteria ACOG sebesar 38% dibandingkan ketika kriteria Gibbs digunakan yang hanya sebesar 24%. [4,8,9]

Sebanyak kurang lebih 25% kelahiran prematur disebabkan oleh korioamnionitis. Di Amerika Serikat, sebanyak 1–4% kehamilan mengalami korioamnionitis. Namun, data prevalensi korioamnionitis di negara berkembang masih sangatlah kurang.[10]

Indonesia

Sampai saat ini, belum ada data mengenai prevalensi korioamnionitis di Indonesia. Namun, terdapat laporan kasus yang mencakup 91 wanita hamil janin tunggal dengan usia gestasi >22 minggu dan mengalami ketuban pecah dini. Laporan kasus ini menemukan prevalensi korioamnionitis sekitar 75%.

Laporan kasus ini juga menunjukkan adanya hubungan antara durasi ketuban pecah dini dengan prevalensi korioamnionitis. Semakin lama durasi ketuban pecah dini, semakin besar kemungkinan pasien mengalami korioamnionitis.[11]

Mortalitas

Studi di Amerika Serikat pada tahun 2008 mendapatkan peningkatan tingkat mortalitas neonatus pada bayi yang sebelumnya terkena korioamnionitis (1,4 per 1000 kehamilan) dibandingkan dengan bayi yang sebelumnya tidak terkena korioamnionitis (0,81 per 1000 kehamilan).[12]

Studi lain menunjukkan bahwa tingkat mortalitas ini dipengaruhi oleh usia gestasi bayi saat lahir, serta ada tidaknya bukti terjadinya inflamasi fetal (funisitis dan/atau angiitis pembuluh darah fetal).[13,14]

Referensi

4. Fowler JR, Simon LV.Chorioamnionitis. Stat Pearls.2018.
8. Ericson JE, Laughon MM. Chorioamnionitis : implications for the neonate. Clin Prinatol.2015:42;155-165.
9. Fried M, Barak O, Brezinov Y, Ayalon MY, Flidel O, Levy R, et al. 650:The impact of the new ACOG 2017 classification on the incidence of suspected intraamniotic infection. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2019;220(1):431 – 432.
10. Johnson CT, Farzin A, Burd I. Current Management and long-term outcomes following chorioamnionitis. Obstet Gynecol Clin North Am.2014;41(4):649-669.
11. Novianesari PH, Bernolian N, Maulani H, Ramadanti A, Theodorus. Comparison between leukocyte esterase activity and histopathological examination in indentifying chorioamnionitis. Case Reports in Perinatal Medicine.2017;7(1).
12. Malloy MH. Chorioamnionitis : epidemiology of newborn management and outcome United States 2008. J Perinatol.2014;34(8):611-615.
13. Stimac M. Effect of chorioamnionitis on mortality, early onset neonatal sepsis and bronchopulmonary dysplasia in preterm neonates with birthweight of < 1.500 grams. Coll Antropol. 2014.
14. Lau J, Magee F, Qiu Z, Hoube J, Dadelszen P, Lee SK. Chorioamnionitis with a fetal inflammatory response is associated with higher neonatal mortality, morbidity, and resource use than chorioamnionitis displaying a maternal inflammatory response only. Am J Obstet Gynecol.2005;193:708-713.

Etiologi Korioamnionitis
Diagnosis Korioamnionitis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:04
Ekstraksi gigi pada pasien hipertensi
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, saya mau bertanya, untuk pasien dengan hipertensi, dengan tekanan darah maksimal berapa yang bisa dilakukan tindakan ekstraksi. Dan apa saja yang...
Anonymous
Kemarin, 14:28
Obat yang sesuai untuk mengatasi konstipasi pada pasien hemorrhoid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya ada pasien dengan hemorrhoid grade 2 dan konstipasi (sangat nyeri untuk BAB), kira kira apakah obat pencahar dan obat hemorrhoid yang tepat?...
dr. Felicia
Kemarin, 12:59
Ask the Expert Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi di Forum Diskusi Alomedika - Rabu, 28 Juni 2022, Pukul 15.00-17.00 WIB
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
Alo Dokter! Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi. Yuk, catat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.