Epidemiologi Korioamnionitis
Epidemiologi korioamnionitis berhubungan dengan usia gestasional saat lahir. Semakin muda usia gestasional bayi, semakin tinggi tingkat prevalensi korioamnionitisnya.
Global
Korioamnionitis terjadi pada sekitar 4% kehamilan. Walau demikian, studi mengenai epidemiologi korioamnionitis ini menunjukkan hasil yang bervariasi akibat adanya variasi dalam kriteria diagnosis yang digunakan.
Studi retrospektif di Israel mengenai efek perubahan kriteria diagnosis yang membandingkan antara penggunaan kriteria diagnosis korioamnionitis terbaru oleh American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) dengan kriteria diagnosis lama menggunakan kriteria Gibbs mendapatkan peningkatan insidensi korioamnionitis pada penggunaan kriteria ACOG sebesar 38% dibandingkan ketika kriteria Gibbs digunakan yang hanya sebesar 24%. [4,8,9]
Sebanyak kurang lebih 25% kelahiran prematur disebabkan oleh korioamnionitis. Di Amerika Serikat, sebanyak 1–4% kehamilan mengalami korioamnionitis. Namun, data prevalensi korioamnionitis di negara berkembang masih sangatlah kurang.[10]
Indonesia
Sampai saat ini, belum ada data mengenai prevalensi korioamnionitis di Indonesia. Namun, terdapat laporan kasus yang mencakup 91 wanita hamil janin tunggal dengan usia gestasi >22 minggu dan mengalami ketuban pecah dini. Laporan kasus ini menemukan prevalensi korioamnionitis sekitar 75%.
Laporan kasus ini juga menunjukkan adanya hubungan antara durasi ketuban pecah dini dengan prevalensi korioamnionitis. Semakin lama durasi ketuban pecah dini, semakin besar kemungkinan pasien mengalami korioamnionitis.[11]
Mortalitas
Studi di Amerika Serikat pada tahun 2008 mendapatkan peningkatan tingkat mortalitas neonatus pada bayi yang sebelumnya terkena korioamnionitis (1,4 per 1000 kehamilan) dibandingkan dengan bayi yang sebelumnya tidak terkena korioamnionitis (0,81 per 1000 kehamilan).[12]
Studi lain menunjukkan bahwa tingkat mortalitas ini dipengaruhi oleh usia gestasi bayi saat lahir, serta ada tidaknya bukti terjadinya inflamasi fetal (funisitis dan/atau angiitis pembuluh darah fetal).[13,14]