Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Neural Tube Defect general_alomedika 2023-01-26T08:56:41+07:00 2023-01-26T08:56:41+07:00
Neural Tube Defect
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Neural Tube Defect

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Patofisiologi neural tube defect  (NTD) berhubungan dengan kegagalan plat tuba untuk menyatu dan menutup. Oleh karena itu, perlu untuk memahami embriogenesis dari plat neural.[24]

Embriogenesis

Penutupan tuba terjadi melalui rangkaian tahapan yang disebut sebagai neurulasi. Neurulasi primer dimulai dari bagian tengah (mid-region) dari plat neural pada minggu ketiga dan keempat kehamilan. Hasil akhir dari neurulasi primer ini adalah terbentuknya tuba neural yang berperan dalam proses perkembangan otak dan korda spinalis.

Neurulasi sekunder terjadi pada minggu kelima dan keenam kehamilan dan berperan dalam pembentukan korda di bagian koksigeal dan sakral yang nantinya akan terhubung dengan tuba neural.

Plat neural akan mengalami proliferasi, pergerakan, dan perubahan bentuk sel sehingga terbentuklah cekungan neural (neural groove) di bagian medial dan lipatan neural (neural fold) di bagian lateral. Lipatan neural akan terangkat dan saling tergabung sehingga membentuk tuba neural.

Proses penggabungan juga akan terjadi pada permukaan ektoderm yang berada di tepi lipatan neural. Pada bagian pertemuan lipatan neural, sel-sel akan mengalami apoptosis dan epitel neural akan bergabung menjadi satu.[9]

Ada beberapa teori mengenai lokasi titik penggabungan kedua lipatan neural ini. Teori yang pertama menyatakan bahwa penggabungan lipatan neural terjadi di 5 titik dengan arah penutupan yang berbeda-beda.

  • Titik pertama: titik bayangan pertemuan antara korda spinalis dan rhombensefalon. Fusi pada titik ini berjalan ke kedua arah, yaitu sefal dan kaudal
  • Titik kedua: pertemuan antara prosensefalon dan mesensefalon. Fusi pada titik ini berjalan ke arah kaudal dan rostral
  • Titik ketiga: ujung rostral dari plat neural. Fusi pada titik ini berjalan ke arah kaudal dan akan bertemu dengan titik kedua
  • Titik keempat: di antara titik pertama dan titik kedua. Fusi pada titik ini berjalan ke arah kaudal
  • Titik kelima: ujung kaudal cekungan neural. Fusi ini berjalan ke arah kranial

Teori yang kedua mengemukakan bahwa hanya terdapat 3 titik inisiasi penutupan. Titik pertama dan titik ketiga sama dengan teori sebelumnya, sedangkan inisiasi titik kedua dimulai dari pertemuan antara rhombensefalon dan mesensefalon. Fusi pada titik ini akan berjalan ke kedua arah.

Teori yang ketiga mengemukakan bahwa hanya ada 2 titik inisiasi, yaitu pada regio rhombensefalon yang berjalan ke kedua arah dan pada ujung rostral dari prosensefalon yang berjalan ke arah kaudal.

Adanya ketiga teori ini menyimpulkan bahwa terdapat regio inisiasi penutupan sehingga defek tuba dapat hanya terjadi di satu lokasi saja tanpa mengganggu lokasi yang lain. Seluruh rangkaian ini terjadi dengan cepat dan akan selesai pada hari ke-25 pasca konsepsi.[9,10]

Patogenesis

Seluruh rangkaian proses di atas dipengaruhi oleh berbagai macam gen dan protein sinyal yang kompleks. Adanya kegagalan dalam proses persinyalan atau pembentukan protein akan menyebabkan terjadinya neural tube defect.

Kegagalan sering ditemukan saat proses pembentukan lipatan neural dari plat neural atau saat proses adhesi sel-sel lipatan neural di bagian midline sehingga lipatan tidak dapat membentuk aposisi yang baik.

Asam folat memegang peranan penting dalam proses sintesis asam nukleat dan reaksi metilasi. Banyak varian gen yang berperan dalam jalur folat-homosistein yang dinilai dapat mempengaruhi neurulasi dari berbagai sisi dan menyebabkan neural tube defect.[5]

Defek pada tuba juga dapat terjadi pasca penutupan. Defek dapat terjadi kapan pun selama masa kehamilan. Selain mempengaruhi sistem saraf pusat, adanya defek pada tuba juga akan mempengaruhi embriogenesis lainnya sehingga dapat ditemukan kelainan kongenital lain.[9]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

5. Mitchell LE, Adzick NS, Melchionne J, Pasquariello PS, Sutton LN, Whitehead AS. Spina bifida. Lancet. 2004 Nov 20-26;364(9448):1885-95
9. Padmanabhan R. Etiology, pathogenesis and prevention of neural tube defects. Congenital Anomalies. 2006;46:55-67
10. O’Rahilly R, Muller F. The two sites of fusion of the neural folds and the two neuropores in the human embryo. Teratology. 2002;65: 162–170
24. Bhandari J, Thada PK. Neural Tube Disorders. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555903/

Pendahuluan Neural Tube Defect
Etiologi Neural Tube Defect

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Asam Folat pada Kehamilan
    Rasionalisasi Pemberian Asam Folat pada Kehamilan
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 20 April 2021, 12:23
Mungkinkah ini meningocele?
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dokter, seorang istri mengeluh suaminya yang berusia 29 tahun mengalami keluhan benjolan di punggung bagian bawah tepat di area tulang belakang. Hal ini...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.