Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Motion Sickness general_alomedika 2020-04-16T15:14:16+07:00 2020-04-16T15:14:16+07:00
Motion Sickness
  • Pendahuluan
  • Patofiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Diagnosis
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Etiologi Motion Sickness

Oleh :
dr. Eric Hartono Tedyanto
Share To Social Media:

Etiologi motion sickness biasanya dipicu oleh gerakan lateral dan vertikal frekuensi rendah seperti saat berkendara, atau oleh gerakan simulator virtual (video game, simulator virtual). Sensory conflict theory dan neural mismatch adalah teori yang paling banyak diterima untuk menjelaskan motion sickness.[1,7]

Gerakan Kendaraan

Motion sickness terjadi ketika mengendarai berbagai macam kendaraan dan bahkan terjadi juga pada binatang. Faktor utama yang menentukan seberapa provokatif gerakan yang diberikan adalah frekuensi mekanis dan besarnya gerak. Analisis gerakan yang memicu motion sickness, bersama dengan eksperimen yang melibatkan simulasi gerak, mengungkapkan bahwa penyakit terjadi paling mudah dengan gerakan mekanis sekitar 0,2 Hz (siklus per detik).[8,9]

Gerakan mobil yang mulus secara mekanis, kereta berkecepatan tinggi, atau perahu berukuran sedang, yang semuanya merupakan frekuensi gerak sekitar 0,2 Hz, dapat memicu motion sickness. Frekuensi motion sickness juga ditentukan oleh intensitas gerak, sehingga bahkan dengan frekuensi jauh lebih rendah atau lebih tinggi dari 0,2 Hz, penyakit akan terjadi jika gerak cukup kuat.[9]

Gerakan Lingkungan

Simulasi pengalaman gerak visual dapat menyebabkan pusing, mual, dan muntah. Pengalaman visual yang nauseogenik meliputi virtual reality, bioskop, animasi komputer, dan bahkan televisi. Selain menimbulkan sensasi gerak diri dan mual, tampilan terkomputerisasi modern juga menginduksi disorientasi dengan konsekuensi hilangnya kinerja, suatu kondisi yang disebut cybersickness.[10]

Konteks Perilaku

Motion sickness dan intensitas gejala dapat diperburuk oleh aktivitas seperti membaca. Ada beberapa faktor yang terlibat. Pada tingkat mekanis, gerakan tubuh dan khususnya kepala dalam kendaraan dapat meningkatkan intensitas rangsangan gerakan provokatif. Faktor yang sangat penting adalah pergerakan kepala dalam rangka kendaraan, yang bergerak sendiri, seperti mobil berbelok di tikungan. Ini dapat memicu stimulasi yang tidak biasa dan intens dari kanal tiga dimensi, kanalis semisirkularis, dan organ otolit labirin, yang memberikan pusing yang intens dan kesalahan persepsi gerak diri.[8]

Faktor Risiko

Faktor resiko kuat motion sickness adalah :

  • Usia praremaja
  • Jenis kelamin perempuan
  • Riwayat mengalami motion sickness
  • Riwayat migraine

  • Vestibulopati
  • Vertigo
  • Gangguan cemas[8]

Faktor risiko lemah motion sickness adalah :

  • Keturunan Cina
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan hormonal
  • Gangguan neurologi[8,10]

 

 

Referensi

1. Zhang LL, Wang JQ, Qi RR, Pan LL, Li M, Cai YL. Motion Sickness: Current Knowledge and Recent Advance. CNS Neurosci Ther. 2016 Jan;22(1):15-24. doi: 10.1111/cns
7. Koch A, Klapa S, Cascorbi I, Westhofen M, Dafotakis M, Kuhtz-Buschbeck JP. The neurophysiology and treatment of motion sickness. Dtsch Arztebl Int. 2018; 115(41): 687–996
8. Motion sickness. BMJ Practice. 2019; Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/1034/
9. Diels C, Bos JE. Self-driving carsickness. Appl Ergon. 2016; DOI: 10.1016/j.apergo.2015.09.009
10. Kennedy RS, Drexler J, Kennedy RC. Research in visually induced motion sickness. Appl Ergon. 2010; https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0003687009001574

Patofiologi Motion Sickness
Epidemiologi Motion Sickness

Artikel Terkait

  • Virtual Reality dan Video Gaming: Etiologi Baru Motion Sickness
    Virtual Reality dan Video Gaming: Etiologi Baru Motion Sickness
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
07 Desember 2021
Obat aman untuk mabuk jalan pada anak - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO dr. Theresia SpA Untuk mencegah mabok jalan (motion sickness), apa obat yang aman untuk balita yang akan melakukan perjalanan jauh dengan mobil?...
dr.Olvy Sekarsari Octaviana
26 April 2021
Pengobatan keluhan motion sickness
Oleh: dr.Olvy Sekarsari Octaviana
1 Balasan
Alo Dokter, Saya ingin bertanya tentang pengobatan pasien motion sickness yang perlu sering menyetir. Karena antihistamin generasi pertama menimbulkan efek...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.