Patofisiologi Bruxism
Patofisiologi bruxism sering dikaitkan dengan stres psikologis. Pasien dengan bruxism dilaporkan cenderung mengalami depresi, ansietas, dan ideasi paranoid dibandingkan mereka yang tidak mengalami bruxism.[8]
Patofisiologi Sleep Bruxism
Sleep bruxism dimediasi oleh fenomena microarousal saat tidur dan aktivasi dari sistem saraf otonom. Hampir seluruh episode bruxism terjadi saat microarousal sewaktu tidur dan diikuti oleh pola aktivitas autonom. Sebelum episode bruxism, terjadi peningkatan frekuensi cepat aktivitas kortikal EEG (elektroensefalografi), denyut jantung, aktivitas otot rahang dan orofaringeal, serta peningkatan aktivitas pernapasan.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)