Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) general_alomedika 2022-11-24T09:08:37+07:00 2022-11-24T09:08:37+07:00
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Patofisiologi disseminated intravascular coagulation (DIC) dipengaruhi oleh paparan tissue factor jumlah besar yang menyebabkan kompensasi hemostasis tidak dapat mengatasi status hiperkoagulasi. DIC juga dipengaruhi paparan sitokin proinflamasi, terutama tumor necrosis factor (TNF), interleukin (IL) 1, dan IL-6, yang akan menyebabkan gangguan keseimbangan sistem koagulasi.

Paparan Tissue Factor pada Thrombin

Aktivasi dan inisiasi koagulasi yang menyebabkan terbentuknya thrombin pada DIC, diperantarai oleh tissue factor/factor VIIa pathway. Paparan tissue factor (TF) pada sirkulasi terjadi melalui kerusakan endotel dan jaringan, serta inflamasi. TF akan memicu molekul prokoagulan dan mengaktivasi jalur koagulasi yang melibatkan faktor VIIa. Kompleks TF-VIIa akan mengaktivasi thrombin yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Di saat yang bersamaan thrombin juga mengaktifkan agregasi platelet.

Thrombin memiliki aksi prokoagulan berupa:

  • Mengubah fibrinogen menjadi fibrin
  • Aktivasi faktor V, VII, dan XI untuk menstimulasi pembentukan thrombin lagi
  • Aktivasi faktor XIII untuk stabilisasi fibrin
  • Membuat agregasi platelet melalui aktivasi protease activated receptor (PAR) dan Glikoprotein V
  • Aktivasi Thrombin Activated Fibrinolysis Inhibitor (TAFI)

Aksi thrombin ini membuat faktor koagulasi lebih diaktivasi lagi, dan sebagai hasilnya bekuan fibrin akan lebih banyak terbentuk. Kemudian, fibrinolisis yang dimediasi oleh plasmin terjadi, diikuti dengan pelepasan fibrin degradation product.[2,5,10,11]

Supresi Fisiologis Jalur Antikoagulan

Pembentukan thrombin pada umumnya diregulasi oleh beberapa mekanisme hemostasis. Namun, pada keadaan hiperkoagulasi dalam DIC, mekanisme kompensasi tidak dapat mengendalikan pembentukan thrombin.

Penurunan Antithrombin

Antithrombin merupakan protease yang menonaktifkan banyak enzim yang berperan pada kaskade koagulasi. Pada pasien DIC, antithrombin plasma berkurang secara signifikan. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan konsumsi antithrombin, peningkatan elastase (enzim yang mendegradasi antithrombin) akibat teraktivasinya neutrofil, dan hilangnya antithrombin akibat kebocoran pembuluh darah kapiler.[6,12]

Penurunan Protein C dan Protein S

Dalam kondisi normal, protein C diaktivasi oleh thrombin ketika berikatan dengan thrombomodulin pada permukaan sel endotel. Ketika aktif, protein C bersama kofaktornya (protein S), menginaktivasi faktor Va dan faktor VIIIa. Pada DIC, kadar dan fungsi protein C berkurang karena rendahnya kadar zymogen protein C, penurunan ekspresi thrombomodulin pada sel-sel endotel karena adanya sitokin proinflamasi, dan penurunan jumlah protein S yang disebabkan oleh peningkatan ikatan dengan C4b binding protein pada fase akut.[13,14]

Gangguan Fibrinolisis

Fibrin intravaskular yang diproduksi oleh thrombin biasanya dieliminasi melalui proses yang disebut fibrinolisis. Ketika terjadi penumpukan fibrin dan hipoksia jaringan, endotel menstimulasi tissue plasminogen activator (tPA) untuk menginisiasi fibrinolisis. Pada tahap awal, tPA mengubah plasminogen menjadi plasmin. Plasmin yang merupakan preotease serin bertugas untuk menghidrolisis ikatan-ikatan fibrin.

Proses fibrinolisis ini dapat dihambat oleh Plasminogen Activator Inhibitor 1 (PAI-1) yang disekresikan oleh sel-sel endotel. Kadar PAI-1 meningkat pada kondisi DIC yang diinduksi oleh sepsis. Kadar PAI-1 yang tinggi merupakan faktor prediktif prognosis yang buruk pada sepsis berat.[15-17]

Aktivasi Jalur Inflamasi

Mekanisme penting lainnya dalam patofisiologi DIC adalah aktivasi kaskade inflamasi yang dimediasi oleh protein koagulasi aktif. Pada proses koagulasi, protease koagulasi seperti faktor Xa, thrombin, dan fibrin dapat memicu sel-sel endotel untuk mensintesis sitokin proinflamasi. Proses ini dimediasi oleh ikatan antara protease activated receptor (PAR) dengan protease koagulasi.

Sebuah studi menginvestigasi efek proinflamatorik protease koagulasi pada subjek manusia yang diberikan rekombinan faktor VIIa. Pada penelitian tersebut didapatkan peningkatan IL-6 dan IL-8 plasma sebanyak 3-4 kali lipat.

Selain itu, inflamasi juga didapatkan akibat penurunan protein C pada DIC. Protein C teraktivasi ditemukan memiliki efek antiinflamasi melalui penghambatan produksi TNF-α, IL-1β, IL-6 dan IL-8 yang diinduksi oleh endotoksin. Penurunan protein C yang terdapat pada DIC menyebabkan keadaan proinflamasi.

Inflamasi ini kemudian akan mengaktivasi kaskade koagulasi. Dengan demikian, jalur inflamasi dan koagulasi berinteraksi satu sama lain sehingga meningkatkan respon inflamasi dan disregulasi koagulasi sistemik yang lebih hebat lagi.[13,16]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

2. Levi MM, Schmaier AH, Nagalla S. Disseminated Intravascular Coagulation. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/199627-overview
5. Boral MB, Williams DJ, Boral LI. Disseminated Intravascular Coagulation. American Journal of Clinical Pathology. 2016 146(6): 670-680 https://doi.org/10.1093/ajcp/aqw195
6. Levi M. Disseminated intravascular coagulation: What's new? Crit Care Clin. 2005 Jul;21(3):449-67.
7. Longo DL. Harrison’s Hematology and Oncology. New York: McGraw Hill. 2010.
8. Wada H, Asakura H, Okamoto K, et al. Expert consensus for the treatment of disseminated intravascular coagulation in Japan. Thrombosis Research, 2010. 125(1): 6–11.doi:10.1016/j.thromres.2009.08.017
9. Levi M, van der Poll T. Disseminated intravascular coagulation: a review for the internist. Internal and Emergency Medicine, 2012. 8(1): 23–32. doi:10.1007/s11739-012-0859-9
10. Levi M. Pathogenesis and diagnosis of disseminated intravascular coagulation. Int J Lab Hematol. 2018 May;40 Suppl 1:15-20.
11. Crawley JTB, Zanardelli S, Chion CKNK, Lane DA. The central role of thrombin in hemostasis. J Thromb Haemost 2007; 5 (Suppl. 1): 95–101. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1111/j.1538-7836.2007.02500.x
12. Gando S, Levi M, Toh CH. Disseminated Intravascular Coagulation. Nat Rev Dis Primers. 2016 Jun 2;2:16037. https://doi.org/10.1038/nrdp.2016.37
13. Franchini M, Lippi G, Manzato F. Recent acquisitions in the pathophysiology, diagnosis and treatment of disseminated intravascular coagulation. Thromb J. 2006 Feb 21;4:4.
14. Venugopal A. Disseminated Intravascular Coagulation. Indian J Anaesth. 2014 Sep-Oct; 58(5): 603–608. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4260307/
15. Madoiwa S. Recent advances in disseminated intravascular coagulation: endothelial cells and fibrinolysis in sepsis-induced DIC. J Intensive Care. 2015; 3:8. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4940964/#CR44
16. Levi M. The coagulant response in sepsis. Clin Chest Med. 2008;29:627–42. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18954698
17. Madoiwa S, Ninomiya S, Ono T, Shintani Y, Ohmori T, Mimuro J, et al. Plasminogen activator inhibitor 1 promotes a poor prognosis in sepsis-induced disseminated intravascular coagulation. Int J Hematol. 2006;84:398–405.

Pendahuluan Disseminated Intrava...
Etiologi Disseminated Intravascu...

Artikel Terkait

  • Peran Parameter Prothrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
    Peran Parameter Prothrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
  • Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
    Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
Diskusi Terbaru
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Kemarin, 14:41
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang Nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Kemarin, 10:46
Gangguan cemas pada remaja
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dok, saya punya pasien kebetulan adik saya sendiri, laki laki remaja usia 18 tahunS: saat ini mengeluh punya kecendrungan untuk selalu...
dr. Musdalifah Rifai
2 hari yang lalu
Efek samping post anastesi spinal
Oleh: dr. Musdalifah Rifai
1 Balasan
Alodokter! Ijin bertanya, sy ada pasien usia 56 tahun dengan post nekrotomi hari ke 5. Pasien masih sering sering menggigil saat sore menjelang malam tanpa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.