Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Akalasia general_alomedika 2022-05-13T13:16:02+07:00 2022-05-13T13:16:02+07:00
Akalasia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Akalasia

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Patofisiologi akalasia diakibatkan karena degenerasi sel ganglia esofagus yang mengakibatkan hilangnya neuron inhibitorik pada lapisan otot di esofagus. Serta, ketidakseimbangan neuron inhibitorik dan eksitatorik yang mengatur gerakan peristaltik dan penutupan dari sfingter esofagus bawah. Berbagai faktor turut berperan terhadap kejadian akalasia ini.

Degenerasi Sel Ganglia Esofagus

Patofisiologi akalasia berkaitan dengan hilangnya fungsi dari sel ganglia di pleksus myenterika pada esofagus bagian distal dan sfingter esofagus bawah. Degenerasi neural yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti autoimun, genetik, maupun infeksi virus. Reaksi inflamasi yang terjadi di esofagus mengakibatkan produksi sel limfosit T meningkat dan menginfiltrasi sel ganglia yang menyebabkan kerusakan hingga degenerasi. [1,4]

Gambaran histopatologis abnormal ditemukan pada pleksus Auerbach yang terletak di esofagus. Sel ganglia tidak ditemukan pada esofagus bagian distal pada pasien dengan akalasia. Selain itu, pada mukosa esofagus distal, serta LES ditemukan adanya infiltrasi dari sel T limfosit, sel mast, sel plasma, dan eosinofil. Patogenesis keterlibatan antara sel inflamasi dengan kerusakan neuron yang terjadi hingga saat ini masih belum dapat dijelaskan apakah merupakan suatu hubungan sebab akibat. [1,2]

Ketidakseimbangan Neurotransmitter Eksitatorik dan Inhibitorik Esofagus

Degenerasi dari sel ganglia ini menyebabkan terjadinya disfungsi dari sel neuron inhibitorik yang terletak di bagian esofagus distal dan sfingter bawah esofagus. Sel neuron tersebut menggunakan nitric oxide dan vasoactive intestinal peptide sebagai neurotransmitter. [2,4]

Disfungsi sel neuron tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan antara kerja neurotransmitter eksitatorik dan inhibitorik. Ketidakseimbangan ini berakibat gangguan relaksasi dari sfingter esofagus bawah, hiperkontraktilitas dari esofagus bagian distal, dan gangguan kontraksi di esofagus distal. Gangguan kontraktilitas esofagus ini akan berjalan secara progresif dan menyebabkan hilangnya motilitas dari esofagus. [4]

Abnormalitas Pada Lapisan Otot Dan Dilatasi Esofagus

Sel inflamasi yang ditemukan pada pleksus Auerbach diyakini menyebar ke lapisan otot disekitarnya sehingga juga menyebabkan kerusakan pada lapisan otot tersebut. Perubahan dari struktural lapisan otot yang terjadi menyebabkan terjadinya dilatasi dari esofagus.

Dilatasi esofagus ini termasuk dalam derajat akhir dan derajat keparahan yang tinggi, dihasilkan dari kerusakan yang terjadi secara gradual. Hal ini juga menyebabkan komplikasi dari pemberian nutrisi yang disebabkan karena stasis makanan dan regurgitasi makanan. [2-4]

Hipertrofi otot juga didapatkan pada esofagus yang disebabkan kontraksi berlebih pada esofagus untuk mengkompensasi obstruksi sfingter yang terjadi. Hipertrofi otot juga pada umumnya disertai dengan terjadinya degenerasi, fibrosis, dan eosinofilia. [2,3]

Referensi

1. Moonen A, Boeckxstaens G. Current Diagnosis and Management of Achalasia. Journal of Clinical Gastroenterology. 2014; 48(6):484-490.
2. Pressman A, Behar J. Etiology and Pathogenesis of Idiopathic Achalasia. Journal of Clinical Gastroenterology. 2017;51(3) : 195-202.
3. O’Neill O, Johnston BT, Coleman HG. Achalasia: A review of clinical diagnosis, epidemiology, treatment and outcomes. World Journal of Gastroenterology. 2013; 19(35): 5806-5812.
4. Pandolfino J, Gawron A. Achalasia A Systematic Review. JAMA. 2015;313(18): 1841-1852

Pendahuluan Akalasia
Etiologi Akalasia

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma dalam Penanganan Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
    Latihan Pernapasan Diafragma dalam Penanganan Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
11 hari yang lalu
Obat hipertensi pasien dengan GERD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Sony.. Pilihan obat antihipertensi apa untuk pasien yang kadang mengalami peningkatan TD disertai irama jantung tidak beraturan, dengan riwayat GERD...
dr. Livia Kurniati Saputra
07 April 2022
Probiotik untuk GERD - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO dr. Desy, Sp.PD,Ijin bertanya dok, berdasarkan pengalaman klinis dokter bagaimana manfaat pemberian probiotik untuk pasien GERD? Lalu, berapakah dosis...
Anonymous
31 Maret 2022
Terapi batuk kering akibat GERD - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Suyanti SpTHT.KL.Pasien dewasa muda (27 tahun) mengeluh sering batuk kering terutama malam hari. Saat pemeriksaan dugaan GERD. Apakah ada obat batuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.