Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Hirsutism general_alomedika 2022-04-04T14:11:06+07:00 2022-04-04T14:11:06+07:00
Hirsutism
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hirsutism

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Etiologi dari hirsutism sendiri cukup bervariasi dan dapat terbagi menjadi androgen dan non-androgen. Hirsutism paling umum disebabkan oleh produksi berlebih dari hormon androgen karena adrenal, ovarium, atau tumor. Tetapi hirsutism juga dapat terjadi karena meningkatnya sensitivitas folikel rambut terhadap androgen atau meningkatnya proses konversi dihydrotestosterone.

Hirsutism yang terjadi karena kondisi hiperandrogenik dapat disebabkan karena penyakit-penyakit seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) dan tumor pensekresi androgen. PCOS sendiri merupakan penyebab hirsutism paling umum yang mencapai 75% dari keseluruhan kasus. Pada kasus tumor pensekresi androgen, sekitar 50% merupakan tumor maligna dengan level androgen di darah yang sangat tinggi. Tumor ini umumnya tidak bergantung pada aksis hipotalamus-pituitari.[1,3]

Etiologi lainnya yang tidak berkaitan dengan kondisi hiperandrogen dapat meliputi obat-obatan yang dapat menyebabkan hirsutism seperti glukokortikoid, progestin, antagonis estrogen, minoksidil, siklosporin, fenitoin dan interferon. Danazol, obat yang digunakan untuk pengobatan endometriosis, telah ditemukan memiliki efek androgenik seperti hirsutisme.[14]

Selain itu, kondisi endokrinopati seperti penyakit sindrom Cushing, hipertiroid atau hipotiroid, hiperprolaktinemia, dan akromegali juga dapat berkaitan dengan kondisi hirsutism. Hirsutism atau kondisi hiperandrogen idiopatik dapat terjadi pada 10 hingga 15% kasus. Kondisi ini ditandai dengan adanya siklus menstruasi, morfologi ovarium, dan level serum androgen yang normal.[1,3]

Faktor Risiko

Faktor risiko dari hirsutism dapat berhubungan dengan jenis kelamin, dan usia. Hirsutism paling umum terjadi pada wanita, walaupun dapat juga terjadi pada laki-laki. Kondisi hirsutism pada laki-laki kadang kali sulit dikenali karena menyerupai pertumbuhan rambut terminal laki-laki yang normal. Hirsutism juga dikatakan lebih sering terjadi pada individu dengan kulit yang lebih gelap. Beberapa studi juga menunjukkan adanya faktor risiko hirsutism pada wanita dengan riwayat keluarga hirsutism.

Onset hirsutism paling umum terjadi di usia pubertas. Apabila onset hirsutism terjadi pada wanita usia lanjut dengan progresifitas yang cepat, maka etiologi tumor pensekresi androgen dapat dicurigai. Hirsutism yang berkaitan dengan penyakit polycystic ovary syndrome (PCOS) dikatakan paling umum terjadi pada etnis dan ras Timur Tengah, Hispanik, Afrika Amerika, dan Asia Selatan. Sedangkan pada wanita dengan etnis dan ras Kaukasia, Asia Timur, Asia Tenggara dan Amerika, kondisi hirsutism jarang ditemukan.[1,2,5]

Referensi

1. Hafsi W, Badri T. Hirsutism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470417/
2. Griffing GT. Hirsutism. Medscape. 2020 May. https://emedicine.medscape.com/article/121038-overview#a1
3. Kini S, Ramalingam M. Hirsutism. Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine. 2018 May 1;28(5):129-35.
5. Lumezi BG, Berisha VL, Pupovci HL, Goçi A, Hajrushi AB. Grading of hirsutism based on the Ferriman-Gallwey scoring system in Kosovar women. Advances in Dermatology and Allergology/Postȩpy Dermatologii i Alergologii. 2018 Dec;35(6):631.
14. van Zuuren EJ, Fedorowicz Z, Carter B, Pandis N. Interventions for hirsutism (excluding laser and photoepilation therapy alone). Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, Issue 4. Art. No.: CD010334. DOI: 10.1002/14651858.CD010334.pub2.

Patofisiologi Hirsutism
Epidemiologi Hirsutism
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:21
Kejang demam anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo. Apabila ada kasus anak datang post kejang demam pertama kali -> kejang kurang dr 5menit, setelah kejang anak menangis, suhu juga sudah turun, anak mau...
Anonymous
Kemarin, 14:53
Menorrhagia pada pasien baru lepas kb 1 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore dokter, Pasien usia 28 tahun datang dgn keluhan haid sudah 10 hari,  kali pertama  dikatakan masih deras, terdapat nyeri. Haid setelha lepas kb...
Anonymous
Kemarin, 10:16
SGOT SGPT
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin konsul dan berdiskusi saya bekerja di Faskes Primer saya mendapat pasien perempuan usia 57 tahun. Keluhan utamanya perut terasa sebah dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.