Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Tinea Cruris general_alomedika 2022-07-14T09:21:32+07:00 2022-07-14T09:21:32+07:00
Tinea Cruris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Tinea Cruris

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Etiologi tinea cruris adalah infeksi jamur, dengan agen penyebab utama T.rubrum, T.mentagrophytes, dan E. Floccosum. Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan di RS Dr. Cipto Mangunkusumo, etiologi yang paling sering menyebabkan dermatofitosis adalah Trichophytom rubrum (T. Rubrum). [5,6]

Faktor Risiko

Faktor risiko utama terjadinya infeksi tinea adalah kondisi kebersihan lingkungan dan tubuh yang buruk. Penggunaan steroid topikal secara berkepanjangan, diabetes mellitus, serta penggunaan pakaian ketat dan lembap juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Selain itu, dilaporkan laki-laki dewasa memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi tinea cruris. [7,8]

Referensi

5. Havlickova B, Czaika VA, Friedrich M. Epidemiological trends in skin mycoses worldwide. Mycoses. 2008;51 Suppl 4:2-15. doi: 10.1111/j.1439-0507.2008.01606.x.
6. Kurniati, Rosita C. Etiopatogenesis Dermatofitosis. FK UNAIR. 2007;(318):243–50.
7. Hosthota A, Gowda T, Manikonda R. Clinical profile and risk factors of dermatophytoses : a hospital based study. Int J of Res Dermatol, 2018;4(4):508–13
8. Andréa C, Pires A, Lobato AM, Regina F, Carneiro O. Clinical, epidemiological, and therapeutic profile of dermatophytosis *. An Bras Dermatol. 2014;89(2):259–64.

Patofisiologi Tinea Cruris
Epidemiologi Tinea Cruris
Diskusi Terkait
Anonymous
18 November 2022
Terapi kombinasi untuk tata laksana tinea cruris
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi mengenai pemberian krim miconazole apakah dapat dikombinasikan penggunaannya bersama dengan krim ketoconazole dalam tatalaksana...
dr. Hudiyati Agustini
23 Agustus 2022
Cara membedakan gatal dan ruam infeksi jamur atau alergi di area vulva - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
Alo dr. Diah SpKK.. Bagaimana cara membedakan gatal dan rash di area vulva dan kulit selangkangan adalah infeksi jamur atau reaksi alergi? Pada pasien yang...
Anonymous
23 Agustus 2022
Terapi untuk keluhan gatal pada vulva bagian kanan dan sekitar anus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Mau bertanya dok.Pasien wanita 30 tahun. Mengeluh gatal pada vulva pada bagian kanan saja dan sekitar anus.Tampak ekskoriasi, dan squama halus. Tidak tampak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.