Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tinea Cruris general_alomedika 2023-01-05T15:25:06+07:00 2023-01-05T15:25:06+07:00
Tinea Cruris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Diagnosis Tinea Cruris

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Diagnosis tinea cruris dapat ditegakkan secara klinis. Pada anamnesis pasien akan mengeluhkan ruam gatal pada area inguinal. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan ruam berskuama dengan tepi lesi lebih aktif. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan menggunakan kerokan kulit kalium hidroksida, wood lamp, kultur, dan biopsi.

Anamnesis

Pasien dengan tinea cruris akan mengeluhkan gatal pada lipatan paha, dan umumnya memiliki riwayat infeksi jamur di lokasi tubuh lainnya. Keluhan gatal akan bertambah berat saat pasien berkeringat. Pasien juga akan menyadari adanya ruam yang bertambah banyak seiring waktu.

Selain itu, untuk mendiagnosis infeksi ini sebaiknya tanyakan juga riwayat yang berhubungan, misalnya penggunaan pakaian yang lembap dan ketat jangka lama, berolahraga, dan komorbiditas yang berhubungan (diabetes mellitus dan obesitas). [2,10]

Pemeriksaan Fisik

Ruam pada tinea kruris akan ditemukan pada lipatan paha, pubis, dan dapat menyebar ke perineum, perianal, serta bokong. Ujud kelainan kulit akan berupa plak eritematosa berbatas tegas dengan penyebaran sentrifugal, dan dapat pula disertai vesikel atau papul. Bagian tengah lesi akan tampak tenang, dan bagian tepi lebih aktif (central healing). [10]

Diagnosis Banding

Tinea kruris dapat didiagnosis banding dengan kandidosis intertrigo, eritrasma, dan psoriasis.

Kandidosis Intertrigo

Infeksi kandidosis intertrigo memiliki lokasi yang sama dengan tinea cruris. Perbedaannya adalah pada tinea cruris skrotum tidak terinfeksi, sedangkan pada kandidosis bagian skrotum juga bisa terkena. Lesi pada kandidosis intertrigo adalah plak eritema tanpa central healing disertai lesi satelit. [10]

Erythrasma

Infeksi eritrasma juga dapat ditemukan pada lipatan paha, infeksi ini umumnya berwarna merah kecoklatan. Tepi lesi tidak aktif, dan pada pemeriksaan Wood lamp akan menunjukan fluoresesi merah coral. [10]

Psoriasis

Lesi psoriasis juga dapat menyerupai lesi tinea cruris. Lesi psoriasis akan tampak lebih merah, berskuama tebal, dan berbatas tegas. Tanda-tanda lain dari psoriasis juga dapat ditemukan, misalnya nail pitting. [10]

Pemeriksaan Penunjang

Meskipun tinea cruris dapat didiagnosis secara klinis, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi infeksi dan menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan KOH (potassium hydroxide), kultur jamur, biopsy dan Wood lamp.

Pemeriksaan KOH

Pemeriksaan KOH merupakan pemeriksaan terjangkau, sederhana, dan cepat. Kerokan kulit yang diambil dari lesi dan ditetesi KOH akan menunjukkan gambaran hifa bersepta dan bercabang tanpa penyempitan. [10,11]

Wood Lamp

Pemeriksaan penunjang dengan menggunakan Wood lamp dilakukan untuk menyingirkan diagnosis banding eritrasma. Pemeriksaan ini menggunakan sinar ultraviolet yang akan memperlihatkan fluoresensi serta perubahan warna melanin yang dihasilkan dari infeksi jamur tersebut. Namun pemeriksaan Wood lamp juga dapat menghasilkan negatif palsu apabila pasien mandi sebelum pemeriksaan.

Pada eritrasna, akan didapatkan fluoresensi berwarna merah koral. [2,10]

Kultur Jamur

Kultur jamur merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis tinea. Pemeriksaan ini jarang dilakukan karena membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu hingga 4 minggu, dan lebih mahal sehingga hanya dilakukan pada kasus yang membutuhkan pengobatan sistemik.

Agar yang umumnya digunakan adalah agar saboraud peptone-glucose yang dikombinasi dengan cycloheximide dan chloramphenicol. Perubahan warna menjadi merah merupakan penanda pertumbuhan dermatofit.

Biopsi

Pemeriksaan biopsi pada tinea cruris dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis namun pemeriksaan ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang rendah. Pemeriksaan ini jarang dilakukan dan dianjurkan pada infeksi tinea cruris yang persisten dan atipikal. [2,10]

Referensi

2. Wiederkehr M, Schwartz R. Tinea Cruris. 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1091806-medication#1
10. Ely JW, Rosenfeld S, Stone MS. Diagnosis and Management of Tinea Infections. Am Fam Physician. 2014 Nov 15;90(10):702-711.

Epidemiologi Tinea Cruris
Penatalaksanaan Tinea Cruris
Diskusi Terkait
dr. Eunike
Dibalas 6 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
Anonymous
Dibalas 23 Januari 2025, 11:07
Penyakit kulit di area bokong akibat penularan dari luar
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokter, saya mendapat kan keluhan yang di akibatkan oleh penularan dari luar Apa obat yang bisa saya rekomendasikan 
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2024, 07:29
Gatal daerah kewanitaan sudah diberikan salep antijamur tidak membaik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin berdiskusi dokter. Seorang anak perempuan mengeluhkan gatal daerah kemaluan. Selain itu ada papulo-pustular daerah jari tangan dan kaki. Tidak ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.