Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Edukasi dan Promosi Kesehatan Staphylococcal Scalded Skin Syndrome general_alomedika 2021-09-01T08:32:52+07:00 2021-09-01T08:32:52+07:00
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Staphylococcal Scalded Skin Syndrome

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran orang tua. Lesi kulit pada Staphylococcal scalded skin syndrome bisa tampak menyeramkan, namun prognosis penyakit ini umumnya baik dan anak dapat sembuh tanpa gejala sisa.[4,8]

Edukasi

Staphylococcal scalded skin syndrome adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh eksotoksin Staphylococcus. Penyakit ini mayoritas terjadi pada anak berusia <5 tahun dan dapat menyebabkan denudasi kulit.

Lesi kulit pada Staphylococcal scalded skin syndrome dapat menimbulkan kekhawatiran orang tua karena gambarannya yang cukup menyeramkan. Meski demikian, kebanyakan anak yang mengalami Staphylococcal scalded skin syndrome bisa sembuh dengan pengobatan yang baik, tanpa mengalami gejala sisa atau jaringan parut.

Walaupun prognosis mayoritas kasus anak adalah baik, angka kematian akibat Staphylococcal scalded skin syndrome pada pasien dewasa dilaporkan cukup tinggi (mencapai 60%). Selain itu, pengelupasan kulit akibat penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi seperti kehilangan cairan dari kulit, infeksi sekunder, sepsis, hingga kematian.

Sampaikan pada orang tua bahwa pasien perlu dirawat inap untuk mendapat antibiotik intravena dan terapi cairan. Antibiotik intravena harus diberikan sesegera mungkin meskipun penyakit akan terus berkembang selama 24-48 jam setelah awitan sampai seluruh eksotoksin yang bersirkulasi telah dinetralisir oleh antibodi atau diekskresikan melalui renal.[1-4]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Menjaga kebersihan dapat menurunkan risiko infeksi Staphylococcus dan patogen lain. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  • Menggunakan sabun antibakteri atau antiseptik saat mencuci tangan
  • Menggunakan handuk bersih untuk mengeringkan badan atau tangan
  • Menjaga kebersihan sprei dan pakaian
  • Menjaga kebersihan kuku untuk mencegah terjadinya kontaminasi
  • Mencuci tangan sebelum menyentuh luka
  • Barang-barang personal hygiene tidak digunakan bersama
  • Jangan pergi ke sekolah dan pusat penitipan anak ketika infeksi dalam fase menular[4,8]

Referensi

1. Ross A, Shoff HW. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome. [Updated 2021 Aug 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448135/
2. King RW. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS). Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/788199-overview
3. Rehmus WE. Staphylococcal Scalded Skin Syndrome. MSD Manuals, 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/staphylococcal-scalded-skin-syndrome
4. Mishra AK, Yadav P, Mishra A. A Systemic Review on Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS): A Rare and Critical Disease of Neonates. Open Microbiol J. 2016; 10: 150-159.
8. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. PERDOSKI, 2017. https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf

Prognosis Staphylococcal Scalded...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:19
Nyeri kedua kaki
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, ijin bertanya...Pagi ini saya memdapatkan pasien An. S /laki laki/ 6 tahun.Mengeluh nyeri kedua pinggul hingga  kaki terlrbih di daerah dengkul sejak...
Anonymous
Kemarin, 15:25
Visum et repertum
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Jika penyidik meminta pembuatan visum 3 hari kemudian setelah pasca perawatan. Dan pada hari pasien berobat yg melakukan perawatan adalah perawat...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Antibiotik untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Resipien transplantasi ginjal dengan bakteriuria asimtomatik umumnya diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.