Efikasi Minocycline Topikal untuk Acne Rosacea Tipe Papulopustular

Oleh :
dr. Fresa Nathania Rahardjo, M.Biomed, Sp.KK

Minocycline topikal diduga efektif dalam tata laksana acne rosacea tipe papulopustular dengan risiko efek samping yang lebih rendah dibandingkan sediaan oral.

Acne rosacea adalah kondisi kulit kronis inflamatorik yang terutama melibatkan area sentral wajah, ditandai dengan munculnya papul eritema, lesi papulopustular, dan edema. Tata laksana acne rosacea sedang-berat dapat menggunakan sediaan topikal seperti metronidazole 0,75%, azelaic acid 20%, ivermectin 0,1%, sulfasetamid 10%, dan sulfur 5%. Doxycycline oral juga telah disetujui FDA untuk tata laksana kasus yang lebih berat. Namun, walaupun efikasinya baik, efek samping sistemik yang ditimbulkan cukup banyak.

Depositphotos_98515786_s-2019-min

Studi menunjukkan bahwa minocycline oral tidak inferior dibandingkan dengan doxycycline dalam tata laksana acne rosacea tipe papulopustular. Tetapi, penggunaannya dibatasi oleh efek samping serius yang bisa ditimbulkan, termasuk efek samping terhadap sistem saraf pusat. Penggunaan sediaan topikal akan dapat mengurangi paparan sistemik minocycline, sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko efek samping serius sembari tetap menjaga konsentrasi obat adekuat di area yang terkena.[1-4]

Minocycline topikal 1% dan 3% merupakan terapi topikal yang sedang banyak diteliti, karena diduga memiliki efek antibakteri dan antiinflamasi yang baik, dengan efek samping minimal.[5-8]

Peran Minocycline dalam Tata Laksana Acne Rosacea Tipe Papulopustular

Minocycline adalah antibiotik semisintetik golongan tetrasiklin generasi kedua yang berspektrum luas. Minocycline memiliki efek antibakterial dan antiinflamasi.[3,4] Seperti antibiotik golongan tetrasiklin lainnya, minocycline memiliki efek bakteriostatik dan dapat menghambat sintesis protein bakteri secara reversibel.[1,2]

Pada tata laksana acne rosacea tipe papulopustular, minocycline memiliki efek antiinflamasi yang penting melalui inhibisi matriks metalloproteinase pada jalur katelisidin, inhibisi fungsi dan infiltrasi sel-sel imun, mengurangi stres oksidatif, dan inhibisi nitrit oksida sintase. Penghambatan pada jalur-jalur inflamatorik ini akan membantu mengatasi manifestasi klinis yang timbul akibat acne rosacea tipe papulopustular.[3,5,8]

Efek Samping Minocycline Sistemik

Penggunaan antibiotik golongan tetrasiklin oral, seperti doxycycline dan minocycline, telah disetujui FDA untuk pengobatan lesi inflamasi pada acne rosacea tipe papulopustular, tetapi hanya untuk kasus yang berat. Hal ini karena potensi efek samping yang bisa ditimbulkan cukup luas, mencakup  mual, vertigo, hepatotoksisitas, pigmentasi, serta risiko resistensi sistemik. Sediaan topikal dianggap dapat mengurangi risiko ini, sambil tetap mempertahankan konsentrasi terapeutik pada lesi.[4,6,7]

Efikasi Minocycline dalam Tata Laksana Acne Rosacea Tipe Papulopustular

Pada tahun 2016, uji klinis van der Liden et al menunjukkan bahwa penggunaan minocycline 100 mg tidak inferior jika dibandingkan dengan doxycycline 40 mg per oral. Studi ini melibatkan 80 pasien dengan acne rosacea tipe papulopustular derajat ringan hingga berat, serta mendapatkan pengurangan lesi dan peningkatan kualitas hidup yang sebanding antara kedua kelompok studi. Tetapi, efek samping yang ditemukan akibat kedua obat ini menyebabkan penghentian terapi pada 7 pasien (3 pada kelompok doxycycline dan 4 pada kelompok minocycline). Efek samping ini meliputi angioedema, mata berair, sakit kepala, sakit perut, infeksi Candida, pruritus, dan pusing.[9] Penggunaan minocycline topikal diduga bisa mengatasi kekurangan tersebut.

Pada tahun 2020, dipublikasikan sebuah uji klinis multisenter fase III oleh Webster et al. Studi ini melibatkan 270 pasien dari 26 pusat layanan kesehatan di Amerika Serikat yang dirandomisasi untuk mendapat terapi topikal gel minocycline 1%, minocycline 3%, atau placebo. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan minocycline mampu mengurangi jumlah lesi pada minggu ke-12, yaitu sebanyak 12,6 pada kelompok minocycline 1%, sebanyak 13,1 pada kelompok minocycline 3%, dan sebanyak 7,9 pada kelompok placebo. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penggunaan minocycline topikal menurunkan jumlah lesi secara bermakna jika dibandingkan placebo. Selain daripada itu, kepuasan pasien terhadap terapi juga didapatkan lebih tinggi pada kelompok yang mendapatkan minocycline topikal.

Terkait aspek keamanan dan tolerabilitas, minocycline cukup aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Hanya 3 orang mengeluhkan adanya efek samping akibat pemberian minocycline 1%. Efek samping yang dilaporkan adalah dermatitis dan pruritus pada lokasi pemberian. Sementara itu, pada kelompok minocycline 3%, terdapat 5 pasien mengeluhkan efek samping. Efek ini berupa mual, eritema pada lokasi pemberian, pruritus, hipersensitivitas, sakit kepala, rosacea, dan urtikaria.[6]

Kesimpulan

Acne rosacea adalah suatu inflamasi kulit kronik yang ditandai dengan eritema, papul, pustul, dan edema. Antibiotik oral golongan tetrasiklin, seperti doxycycline dan minocycline, telah disetujui untuk tata laksana acne rosacea tipe papulopustular. Namun, penggunaan obat-obat ini terkendala profil efek sampingnya. Oleh karena itulah, sediaan minocycline topikal dianggap dapat mengurangi potensi risiko efek samping sambil tetap menjaga konsentrasi terapeutik yang adekuat di area lesi.

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan minocycline gel 1 dan 3% efektif dalam tata laksana acne rosacea tipe papulopustular. Efek samping yang ditimbulkan pun bersifat ringan dan transien.

Referensi