Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Miliaria general_alomedika 2022-11-18T11:23:12+07:00 2022-11-18T11:23:12+07:00
Miliaria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Miliaria

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan miliaria meliputi terapi konservatif dan pemberian medikamentosa. Dalam penatalaksanaan miliaria yang paling penting adalah menghindari aktivitas yang membuat tubuh banyak berkeringat dan menghindari udara panas hingga miliaria sembuh.

Terapi Konservatif

Terapi konservatif bertujuan untuk mengurangi faktor risiko miliaria yakni udara lingkungan yang panas dan banyak berkeringat. Pasien dianjurkan untuk menggunakan pakaian berbahan sejuk dan menyerap keringat, mandi lebih sering dengan air biasa (bukan air hangat) dan sabun yang noniritatif, melakukan eksfoliasi kulit, menghindari penggunaan pakaian terlalu ketat, memberikan kompres dingin, mengobati demam bila ada, menghindari olahraga berat dan udara panas yang menyebabkan keringat berlebihan, serta menggunakan pendingin ruangan.[1,3]

Miliaria kristalina biasanya cukup diterapi dengan terapi konservatif saja. Setelah 24 jam dari onset gejala biasanya tidak ada erupsi lesi miliaria kristalina baru dan lesi yang sudah ada perlahan akan ruptur, mengering, dan menghilang.[2]

Medikamentosa

Medikamentosa diperlukan pada kasus miliaria rubra, profunda, dan pustulosa. Miliaria rubra umumnya diobati dengan kortikosteroid potensi ringan-sedang seperti krim triamcinolone 0,1% selama 1-2 minggu. Miliaria pustulosa diberikan terapi tambahan antibiotik topikal, misalnya gentamicin sulfate 0,1%, mupirocin, atau clindamycin.[1,14]

Studi mengenai medikamentosa untuk miliaria profunda masih minim, namun ada studi yang menunjukkan efikasi kombinasi isotretinoin oral 40 mg/hari selama 2 bulan dengan lanolin anhidrosa topikal. Belum ada studi acak terkontrol mengenai efikasi penggunaan medikamentosa sistemik sebagai penatalaksanaan miliaria.[1,3]

Pasien juga dapat diberikan obat oral golongan antihistamin, misalnya cetirizine 10 mg/hari, untuk mengurangi rasa gatal. Lotion yang mengandung calamine, mentol, asam borat, zinc oksida, asam salisilat, dan emolien tanpa parfum juga dapat membantu mengurangi gejala miliaria.[14,15]

Pemberian suplementasi vitamin C dengan dosis 500 mg, 2 kali sehari dilaporkan dapat mengurangi gejala miliaria. Namun, belum ada studi terkontrol mengenai efikasi terapi tersebut.[11]

 

 

Referensi

1. Guerra KC, Krishnamurthy K. Miliaria. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/
2. Dixit S, Jain A, Datar S, Khurana VK. Congenital miliaria crystallina-A diagnostic dilemma. Med J Armed Forces India. 2012;68(4):386-388.
3. Levin NA. Miliaria. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1070840-overview
11. Moozhiyil S, Thomas J. A study on various shades and grades of miliaria rubra. International Journal of Scientific Research. 2019;8(9):42-43.
14. Dalimunthe DA, Putra IB, Jusuf NK. Miliaria pustulosa in post craniotomy patient. IOP Conf Ser: Earth Environ Sci. 2018;125;0122218.
15. O'Donoghue M, Tharp MD. Antihistamines and their role as antipruritic. Dermatology Therapy. 2005;18(4):333-340.

Diagnosis Miliaria
Prognosis Miliaria
Diskusi Terkait
Anonymous
18 Februari 2023
Bintik bintik merah gatal pada kelopak mata
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Pada pasien wanita, yang mengalami bintik bintik merah pada kelopak mata, bintik bintik nya banyak kecil kecil dan banyak seperti dermatitis...
Anonymous
26 Agustus 2022
Terapi untuk kulit hidung yang terasa panas dan gatal
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien hidungnga tiba tiba terasa panas dan gatal +/-1 hari SMS, demam sebelumnya tidak ada, mengaku baru demam hari ini. Pasien...
Anonymous
14 Agustus 2022
Pasien remaja dengan Biang keringat pada tangan, badan dan wajah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi teman sejawat ada seorang remaja datang dengan keluhan biang keringat gatal pada bagian tangan , badan dan wajah.Pemberian calamin lation boleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.