Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Callus annisa-meidina 2023-12-20T09:36:40+07:00 2023-12-20T09:36:40+07:00
Callus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Callus

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan callus atau kapalan terdiri dari berbagai metode, tetapi callus umumnya dapat menghilang dengan sendirinya jika tekanan pada area tersebut hilang. Hal ini dapat dilakukan sesuai dengan penyebab munculnya callus, misalnya dengan penggunaan alas kaki yang tepat dan menggunakan lapisan atau bantalan silikon pada area lesi.[5,6]

Prinsip pengobatan pada callus meliputi menghilangkan gejala yang dikeluhkan pasien, menentukan etiologi mekanis munculnya callus, mengobati lesi, serta mencegah kekambuhan.[11]

Rawat Jalan

Pada bentuk lesi callus yang ringan pemberian moisturiser seperti emolien, penggunaan cairan salin hangat dan batu apung dapat digunakan untuk menghilangkan kulit yang menebal. Tatalaksana ini dapat dilakukan jika tidak didapatkan adanya kondisi diabetes mellitus atau infeksi kaki.[5,6]

Medikamentosa

Agen keratolitik dan humektan dapat digunakan untuk menurunkan hiperkeratosis dan membantu mengatur proliferasi epidermis. Agen keratolitik yang dapat digunakan misalnya asam salisilat, urea topikal, serta asam laktat. Pasien dengan neuropati perifer disarankan untuk tidak menggunakan asam salisilat karena dapat membuat kulit normal di sekitar lesi ikut terkelupas.[5,6,11]

Asam salisilat 12,6–40% dapat diberikan sebagai larutan atau sebagai plaster. Urea topikal 20–50% dapat diberikan bersamaan dengan silver nitrat dan balutan hidrokoloid. Agen keratolitik bekerja dengan cara membuat lesi hiperkeratosis menjadi lebih lembek sehingga lebih mudah untuk diangkat.[2]

Pembedahan

Pembedahan untuk kondisi callus hanya diindikasikan jika seluruh terapi konservatif gagal. Pembedahan dilakukan dengan debridemen mekanis menggunakan pisau bedah atau skalpel. Selain itu pembedahan juga dapat ditujukan untuk menghilangkan tonjolan tulang, jika ditemukan.[5,6,8]

Eksisi merupakan metode bedah yang paling sering dilakukan pada praktek klinis untuk mengobati callus simtomatik. Tindakan eksisi diketahui efektif, komplikasi rendah, biaya relatif terjangkau, dan dalam waktu singkat dapat memberikan penurunan keluhan nyeri secara signifikan. Namun, eksisi dilaporkan memiliki laju kekambuhan yang tinggi.[3]

Penelitian menunjukkan eksisi menjadi terapi yang lebih banyak dipilih oleh pasien (90,5%) dibanding terapi lainnya. Sebagian besar lesi (80%) dapat membaik dengan tindakan eksisi setelah satu kali tindakan. Lesi yang kambuh umumnya dapat ditemui dalam 6–12 minggu pasca tindakan. Pada penelitian tersebut kekambuhan disebabkan pasien tidak patuh terhadap rencana pengobatan.[3]

Tindakan bedah lainnya meliputi kauter, cryotherapy, laser karbon dioksida (CO2), asam trikloroasetat (TCA) dan terapi kombinasi yang dapat dilakukan selain eksisi. Tindakan ini umumnya tidak dapat menghilangkan lesi dalam satu kali tindakan terapi dan umumnya memerlukan pengulangan sebelum lesi benar-benar hilang.[3]

Terapi Suportif

Terapi suportif meliputi perawatan kulit dasar yang baik dan benar untuk mencegah kekeringan berlebihan dan memudahkan eksfoliasi kulit. Regimen perawatan kulit yang dapat dianjurkan pada pasien yaitu penggunaan sabun dengan pH yang sesuai kulit, pembersih bebas sabun, dan hindari mandi atau berendam dengan air panas.[8]

Pasien dapat dianjurkan untuk menggunakan alas kaki yang tepat, pada kasus tertentu, orthosis dan bantalan empuk seperti lembaran silikon atau kulit hewan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gesekan pada area yang terlibat sehingga mengurangi risiko kekambuhan.[2]

Referensi

2. Al Aboud AM; Yarrarapu SNS. 2023. Corn. In:StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470374/
3. Fadila A, Zulkarnain I, et al. 2022. Patient preferences for surgery or non-surgery for the treatment of clavus and callus at Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia. Bali Medical Journal. 11(1):288-292. doi:10.15562/bmj.v11i1.3264
5. Chiriac A, Podoleanu C, Năznean A, Stolnicu S. 2019. The Role of Pedobarography and Therapeutic Padding in the Management of Hiperkeratosis due to Mechanical Stress. Journal of Interdisciplinary Medicine, 4(1):29-32. doi:10.2478/jim-2019-0003
6. Silverberg NB. 2023. Corns (Clavus). Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1089807-overview
8. Farci FMGD. 2023. Hyperkeratosis. In:StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562206/
11. Qin Q, Oe M, Ohashi Y, et al. 2022. Factors Associated with the Local Increase of Skin Temperature, ‘Hotspot,’ of Callus in Diabetic Foot: A Cross-Sectional Study. J Diabetes Sci Technol, 16(5):1174-1182. doi:10.1177/19322968211011181

Diagnosis Callus
Prognosis Callus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 08:52
Penebalan kulit pada ujung jari telunjuk dan nyeri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter,,sy ada pasien perempuan dgn penebalan ujung jari telunjuk dan nyeri, sy tidak punya fotonya tp search contoh di google kurang lebih seperti ini....
Anonymous
Dibalas 29 Oktober 2023, 10:15
Kulit telapak kaki meninggi dan keras
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi dok. Pasien mengeluhkan di telapak kaki kanan - kiri ada peninggian. Ukuran nya kecil, diameter 0.5 cm kira kira. Tidak merah, tidak terasa...
Anonymous
Dibalas 06 Oktober 2023, 07:00
Luka bekas silet di telapak kaki
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien yang memiliki tampilan telapak kaki seperti tertera pada gambar.Bekas silet, sebab pasien senang untuk mengupas kulit yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.