Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Peritonitis general_alomedika 2022-10-11T09:17:58+07:00 2022-10-11T09:17:58+07:00
Peritonitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Peritonitis

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan untuk pasien peritonitis meliputi tanda dan gejala sakit perut yang mengancam nyawa dan upaya pencegahan penyakit. Edukasi utamanya dilakukan pada pasien yang berisiko mengalami peritonitis, misalnya pasien post operasi abdomen, pasien dengan continous ambulatory peritoneal dialysis, dan pasien asites.

Edukasi Pasien

Edukasi pasien diutamakan untuk pasien yang berisiko mengalami peritonitis, dimana pasien diedukasi adanya ‘red flags’ atau tanda dan gejala pada nyeri perut yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Demam
  • Hematokezia atau hematemesis
  • Mual dan muntah yang tidak terkontrol
  • Lightheadedness saat berdiri

  • Nyeri yang akut
  • Nyeri yang terus bertambah
  • Trauma pada abdomen
  • Nyeri perut saat berjalan
  • Nyeri yang hebat hingga dapat membangunkan pasien dari tidur
  • Masa pulsatil di abdomen[16]

Pada pasien dengan risiko tinggi yang mengalami tanda dan gejala di atas, maka pasien perlu segera datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjut.[16]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit peritonitis dapat diberikan terutama pada pasien yang menjalani dialisis peritoneal dan pada pasien berisiko tinggi lainnya.

Pasien Risiko Tinggi

Regimen antibiotik profilaksis dapat diberikan kepada pasien dengan risiko tinggi mengalami peritonitis bakterial spontan. Misalnya pada pasien dengan asites yang dirawat karena perdarahan gastrointestinal, pasien asites dengan kandungan protein < 1g/dl, dan pasien dengan riwayat peritonitis bakterial spontan sebelumnya.[2]

Pasien yang Menjalani Dialisis Peritoneal

Pada pasien yang baru saja mendapatkan dialisis peritoneal, pergantian perban harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih menggunakan teknik steril. Jangan memanipulasi posisi kateter karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Pasien juga menjaga kebersihan area dialisis dalam kondisi kering selama 10-14 hari.

Dalam jangka panjangnya, pasien harus menjaga kebersihan area dialisis untuk mencegah terjadinya peritonitis dengan cara:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan sarung tangan bersih saat membersihkan area dialisis
  • Memfiksasi kateter saat membersihkan untuk mencegah luka pada kulit
  • Jangan mengorek scabs yang ada pada area dialisis
  • Keringkan kulit sekitar area dialisis setelah membersihkannya dengan kain bersih
  • Gunakan krim antibiotik yang diresepkan pada kulit sekitar kateter dengan cotton bud setiap perban diganti
  • Perban yang dipakai harus steril[17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

 

Referensi

2. Daley B. Peritonitis and Abdominal Sepsis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/180234-overview
16. Branstetter M, Garrett-Wright D. Practice Matters: Red Flags in Evaluating Adult Abdominal Pain. Int J Faith Community Nurs. 2017;3(1).https://digitalcommons.wku.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1042&context=ijfcn
17. Bukart JM. Patient education: Peritoneal dialysis (Beyond the Basics). UptoDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/peritoneal-dialysis-beyond-the-basics#H4

Prognosis Peritonitis

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Epigastrium
    Red Flag Nyeri Epigastrium
Diskusi Terkait
dr. Adi Nugraha
06 Maret 2019
Konsul tatalaksana pasien suspek peritonitis e.c ulkus/perforasi gaster
Oleh: dr. Adi Nugraha
4 Balasan
Alo dokter, mohon konsul dok (cito). Sy baru mendapat pasien suspek peritonitis e.c ulkus gaster. Pasien 71 thn Status generalisata pasien somnolen. Vital...
dr. Wiji Hastuti
27 Oktober 2018
Konsultasi pasien dengan distensi abdomen pasca diare
Oleh: dr. Wiji Hastuti
1 Balasan
dok, minta pendapat, ada anak usia 1 tahun dikeluhan perut membesar dalam sehari. tidak bisa BAB sehari. sebelumnya riwayat diare sekitar 10x sehari tetapi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.