Indikasi dan Dosis Vitamin D2
Indikasi utama suplemen vitamin D2 atau ergokalsiferol adalah untuk defisiensi vitamin D. Defisiensi vitamin D dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti penyakit rickets, osteomalasia, hipoparatiroid dan gagal ginjal kronis. [8] Untuk mengkonversi dosis, perlu diketahui bahwa 1 mcg = 40 IU.
Hipoparatiroidisme
Untuk pasien dengan hipoparatiroidisme, dapat diberikan dosis 50.000 - 200.000 IU per oral per hari. Dosis disesuaikan dengan klinis masing-masing pasien, dan kadar serum kalsium dan fosfat dipantau setidaknya setiap 2 minggu. [3]
Riketsia
Untuk pasien riketsia, dosis berkisar 12.000 - 500.000 IU per oral per hari. Pada pasien ini juga dosis harus disesuaikan dengan keadaan klinis masing-masing pasien, dan kadar serum kalsium dan fosfat dipantau setidaknya setiap 2 minggu. [3]
Familial Hipofosfatemia
Untuk pasien familial hipofosfatemia, dosis berkisar 12.000 - 500.000 IU per oral per hari. Pada pasien ini juga dosis harus disesuaikan dengan keadaan klinis masing-masing pasien, dan kadar serum kalsium dan fosfat dipantau setidaknya setiap 2 minggu. [3]
Suplementasi Harian
Sebuah studi menunjukkan bahwa pemberian vitamin D2 1000 IU per hari pada pasien dewasa sehat dengan kadar serum 25-hydroxyvitamin D kurang dari 30 ng/ml efektif meningkatkan kadar serum. [12]
Rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP) dan Lawson Wilkins Pediatric Endocrine Society menyatakan bahwa minimum asupan vitamin D adalah 400 IU/ hari (10 mcg/ hari) untuk neonatus dan anak. Apabila kebutuhan ini tidak dapat dicapai melalui asupan sehari-hari, maka suplementasi vitamin D harus dipertimbangkan.
Rekomendasi lain menganjurkan pembagian dosis berdasarkan usia :
- <1 bulan : 1.000 IU/hari
- 1-12 bulan : 5.000 IU/hari
- >12 bulan : >5.000 IU/hari
Durasi yang direkomendasikan adalah 2-3 bulan. Pemantauan kadar vitamin D dan kalsium darah dilakukan 1 bulan setelah pemberian terapi untuk mencegah hiperkalsemia. [13,14]