Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Lutein general_alomedika 2022-04-21T10:27:26+07:00 2022-04-21T10:27:26+07:00
Lutein
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Lutein

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Farmakologi lutein dikaitkan mekanisme pencegahan degenerasi makula retina melalui efek filtrasi sinar biru dan antioksidan yang dimilikinya.[1,4]

Suplemen lutein dikonsumsi per oral dan diabsorbsi di saluran cerna. Lutein terutama didistribusikan di organ mata, otak dan sel-sel lemak didalam tubuh. Farmakokinetik lutein dapat dipengaruhi kandungan lipid dalam darah.[4]

Farmakodinamik

Farmakodinamik lutein dalam menjaga kesehatan mata dikaitkan dengan mekanisme pencegahan progresivitas keparahan degenerasi makula terkait usia. Lutein yang terakumulasi di makula memiliki efek filtrasi terhadap sinar biru yang dapat merusak retina.[4,10]

Lutein mampu menyerap sinar biru hingga 90 % dari total sinar biru yang memasuki makula. Karena tingginya kadar sinar biru yang terfiltrasi, proses stress oksidatif akibat induksi sinar biru dapat dicegah.[4,10]

Stress oksidatif akibat sinar biru sendiri dianggap sebagai etiologi utama dari penyakit degenerasi makula terkait usia. Lutein sendiri diasumsikan dapat memperbaiki ketajaman penglihatan dengan cara meningkatkan efektivitas sel neuron saraf mata dan menambah kepadatan pigmen makula retina.[3,4,10]

Lutein sebagai salah satu penyusun utama pigmen makula, juga bermanfaat mencegah trauma fotokimia dengan cara memfiltrasi sinar biru yang memiliki gelombang pendek dengan energi tinggi. Apabila energi tinggi dari gelombang tersebut tidak terfiltrasi, maka dapat terjadi trauma fotokimia pada retina.[11]

Lutein juga bermanfaat dalam proses perkembangan otak dan retina fetus dan bayi baru lahir melalui proses maturasi sel neuron otak dan makula retina.[5]

Dalam proses tumbuh kembang, tubuh bayi akan melakukan akumulasi lutein yang tinggi dalam sel neuron dan makula retina. Kebutuhan lutein yang tinggi ini terus ditopang oleh Ibu hingga bayi lahir dengan bantuan asupan lutein melalui air susu ibu.[5]

Farmakokinetik

Farmakokinetik lutein, terutama absorbsi lutein sangat dipengaruhi oleh kadar lipid pada makanan yang dikonsumsi. Distribusi lutein di dalam tubuh juga dibantu oleh protein lipid di sistem peredaran darah.[4,5]

Metabolisme lutein terjadi segera setelah lutein memasuki sistem peredaran tubuh manusia. Lutein sendiri diekskresikan bersama urin dan feses.[12]

Absorbsi

Lutein diabsorpsi terutama melalui saluran gastrointestinal. Lemak didalam makanan dapat membantu proses penyerapan lutein. Lutein akan teremulsifikasi dalam pecahan kecil lemak dari makanan yang selanjutnya bergabung kedalam micell dengan bantuan empedu dan fosfolipid bilier.[4,6]

Penyerapan lutein terjadi melalui proses difusi pasif enterosit intestinal dan melalui proses aktif dengan cara diangkut secara langsung oleh transporter membran apikal seperti Scavenger Receptor-class B type I (SR-BI) dan Cluster Determinant 36 (CD36).[4,6]

Distribusi

Distribusi lutein segera terjadi setelah micell yang mengandung lutein diabsorbsi oleh enterosit saluran cerna dan akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem pembuluh darah.[5,6]

Lutein yang bersirkulasi di sistem peredaran darah akan ditransportasikan terutama dengan bantuan high-density lipoprotein (HDL). Transportasi sebagian lainnya akan dibantu oleh low-density lipoprotein (LDL), dan very low-density lipoprotein (VLDL).[5,6]

Lutein akan didistribusikan dan disimpan di retina dengan bantuan human retinal lutein-binding protein (HR-LBP). Sebagian besar lain akan disimpan di sel adiposit dan hepatosit, organ paru, kulit, kelenjar adrenal dan otak.[3,12]

Metabolisme

Metabolisme lutein di dalam tubuh terjadi segera setelah lutein memasuki enterosit. Di dalam enterosit, lutein akan dipecah oleh enzim β-carotene 9’,10’-oxygenase 2 (BCO2) menjadi apokarotenal dan apolikofenal.[4,5,13]

Apolikofenal selanjutnya akan teroksidasi menjadi asam apolikofenoid atau apolikofenol. Saat tiba di makula, Sebagian lutein akan dimetabolisme dan diubah menjadi mesozeaxanthin. Lutein, zeaxanthin dan mesozeaxanthin merupakan karotenoid penyusun utama pigmen pada makula.[4,5,13]

Ekskresi

Ekskresi lutein terutama melalui feses dan urin dengan bantuan sistem empedu dan ginjal.[12]

Referensi

1. Gorusupudi A, Nelson K, Bernstein PS. The Age-Related Eye Disease 2 Study: Micronutrients in the Treatment of Macular Degeneration. Adv Nutr. 2017 Jan 17;8(1):40-53. doi: 10.3945/an.116.013177. PMID: 28096126; PMCID: PMC5227975.
3. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2022. https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/3k4f9ut3mpjv7cdd22g121d4p3/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/1/lutein
4. Higdon, J. α-Carotene, β-Carotene, β-Cryptoxanthin, Lycopene, Lutein, and Zeaxanthin. Oregon State University. 2022. https://lpi.oregonstate.edu/mic/dietary-factors/phytochemicals/carotenoids#blue-light-filtering
5. Ramirez, M. Why lutein is important for the eye and the brain. OCL Volume 23. 2016. https://www.ocl-journal.org/articles/ocl/full_html/2016/01/ocl150016/ocl150016.html
6. Becerra, MO. Et al. Lutein as a functional food ingredient: Stability and bioavailability. Journal of Functional Foods. Volume 66, March 2020, 103771.https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1756464619306954
10. Wu, J. et al. Intakes of Lutein, Zeaxanthin, and Other Carotenoids and Age-Related Macular Degeneration During 2 Decades of Prospective Follow-up. JAMA Ophthalmol. 2015 Dec; 133(12): 1415–1424.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5119484/
11. Scripsema, NK. Hu, DN. and Rosen, RB. Lutein, Zeaxanthin, and meso-Zeaxanthin in the Clinical Management of Eye Disease. J Ophthalmol. 2015; 2015: 865179. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4706936/#
12. Mrowicka, M. et al. Lutein and Zeaxanthin and Their Roles in Age-Related Macular Degeneration—Neurodegenerative Disease. Nutrients 2022, 14, 827.https://doi.org/10.3390/nu14040827
13. Bungau, S. et al. Health Benefits of Polyphenols and Carotenoids in Age-Related Eye Diseases. Oxid Med Cell Longev. 2019; 2019: 9783429.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6390265/

Pendahuluan Lutein
Formulasi Lutein

Artikel Terkait

  • Brolucizumab untuk Terapi Wet Age-related Macular Degeneration
    Brolucizumab untuk Terapi Wet Age-related Macular Degeneration
  • Manfaat Suplementasi Vitamin dan Mineral pada Age-Related Macular Degeneration
    Manfaat Suplementasi Vitamin dan Mineral pada Age-Related Macular Degeneration
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
20 Desember 2022
Karakteristik dan pencegahan degeneratif makula - Mata Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Utami, SpM. Apakah kondisi degeneratif makula pasti genetik? APakah karakteristik penderita kondisi ini (faktor risiko)? Bagaimana upaya pencegahan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.