Formulasi Ferrous Sulfate
Formulasi ferrous sulfate adalah dalam bentuk oral berupa sediaan tablet, solusio oral, dan drop. Ferrous sulfate adalah salah satu bentuk formulasi zat besi.
Bentuk Sediaan
Sediaan ferrous sulfate yang ada di Indonesia berupa tablet salut 300 mg, sirup 150 mg/5ml, dan kombinasi ferrous sulfate 200 mg dengan asam folat 0,25 mg dalam tablet salut. [7]
Cara Mengonsumsi
Ferrous sulfate sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, atau sekitar satu jam sebelum makan, bersama dengan sumber vitamin C (seperti jeruk, kiwi, stroberi, tomat, brokoli, kubis) untuk meningkatkan penyerapan.
Pemberian bersama makanan dapat menghambat absorpsi hingga 40%. Kopi, teh, susu, sereal dan antasida juga dapat menghambat proses penyerapan. Meskipun demikian,pada pasien dengan efek samping gastrointestinal yang mempengaruhi kepatuhan terhadap regimen, konsumsi setelah makan patut dipertimbangkan.
Urin dan feses mungkin berwarna lebih gelap ketika mengonsumsi zat besi, dan formulasi cair dapat menyebabkan pewarnaan sementara pada gigi dan gusi. [8,14,15]
Cara Penyimpanan
Simpan sediaan pada tempat tertutup rapat, dalam suhu 15-30 C. Hindari dari suhu panas dan lembab. [1,16]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi besi dengan asam folat direkomendasikan untuk mencegah anemia pada wanita hamil dan menstruasi. Dosis yang dianjurkan adalah 60 mg besi elemental (setara 300 mg ferrous sulfate heptahydrate) ditambah 2,8 mg asam folat dalam formulasi tablet atau kapsul secara intermitten. Untuk wanita menstruasi, pemberian dilakukan satu kali seminggu selama tiga bulan, diikuti dengan tiga bulan tanpa suplemen.
Pada wanita hamil, pemberian ferrous sulfate atau zat besi berguna untuk mencegah anemia dalam kehamilan, sepsis puerperal, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur. Dosis yang dianjurkan pada wanita hamil adalah 30-60 mg besi elemental (setara 150-300 mg ferrous sulfate heptahydrate) dan asam folat 0,4 mg. [4,17]