Farmakologi Acetylcysteine Mukolitik
Aspek penting farmakologi acetylcysteine adalah sebagai mukolitik. Farmakokinetik dan farmakodinamik acetylcysteine adalah sebagai berikut :
Farmakodinamik
Aspek penting dari farmakodinamik Acetylcysteine adalah sebagai mukolitik dengan memecah ikatan disulfida pada mukoprotein dengan cara memisahkan agregasi molekul glikoprotein inter dan intra disulfida. Dengan mendepolimerisasi kompleks mukoprotein dan asam nukleat yang berperan dalam viskositas mukus, maka mukus dapat mudah dikeluarkan dari saluran napas.[9]
Acetylcysteine merupakan turunan dari asam amino alami L-sistein. Mukus merupakan campuran dari protein, lemak, air dan elektrolit yang diproduksi oleh sel goblet dan dipengaruhi oleh sel makrofag, neutrofil dan sel epitel. [10] Acetylcysteine bekerja sebagai mukolitik pada situasi basa yaitu pH 7-9. Hipersekresi mukus dan pengentalan mukus dapat menyebabkan sumbatan pada saluran napas. Hipersekresi mukus dapat terjadi pada pasien yang menderita penyakit tuberkulosis, bronkiektasis, sistik fibrosis serta penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) yang didalamnya termasuk penyakit bronkitis kronis dan emfisema. Di Eropa, penggunaan mukolitik terutama Acetylcysteine secara luas digunakan untuk penderita PPOK karena dianggap dapat mengurangi frekuensi eksaserbasi dan mengurangi gejala klinis pada pasien bronkitis kronis.[11]
Farmakokinetik
Aspek farmakokinetik acetylcysteine adalah :
Absorpsi
Obat Acetylcysteine diabsorbsi dengan cepat melalui saluran pencernaan. Bioavaibilitas Acetylcysteine secara oral adalah 4-10%. Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi puncak pada plasma pada penggunaan Acetylcysteine secara oral adalah 0,5 – 1 jam.[1]
Distribusi
Volume distribusi acetylcysteine adalah 0,47 L/kgBB. Obat Acetylcysteine berikatan dengan protein plasma (protein binding plasma) sebanyak 83%.
Metabolisme
Obat Acetylcysteine dimetabolisme di hati dan dinding saluran cerna. Acetylcysteine dapat dimetabolisasi menjadi sistein, disulfida, dan konjugat lainnya seperti N,N-diacetylcysteine, N-acetylcysteine, N-acetylcysteine-glutation, dan N-acetylcysteine-protein.
Ekskresi
Obat Acetylcysteine diekskresi melalui urin. Waktu paruh obat Acetylcysteine yang dikonsumsi secara oral adalah 6,25 jam. Sedangkan waktu paruh obat Acetylcysteine yang digunakan secara intravena adalah 5,58 jam. Waktu pengeluaran rata-rata (mean clearance/CR) Acetylcysteine 0,11 liter/kgBB/jam.[6]