Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Phenylpropanolamine general_alomedika 2021-08-09T11:00:46+07:00 2021-08-09T11:00:46+07:00
Phenylpropanolamine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Phenylpropanolamine

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Pengawasan klinis phenylpropanolamine (PPA) adalah terkait efek samping obat, terutama yang berhubungan dengan efek simpatomimetik. Jika terdapat keluhan berupa aritmia, nyeri kepala hebat, kecemasan, pusing, atau insomnia setelah konsumsi, maka pemberian obat harus segera dihentikan dan pasien harus berkonsultasi dengan dokter.[3]

Pasien yang mengonsumsi obat ini bisa mengalami pusing dan kantuk. Hal ini dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam berkendara atau mengoperasikan mesin.

Pada tahun 2000, FDA menarik produk yang mengandung phenylpropanolamine dari pasaran karena adanya potensi risiko stroke hemoragik, utamanya pada wanita. Obat ini juga telah diketahui menyebabkan peningkatan tekanan darah hingga krisis hipertensi, utamanya pada pasien dengan faktor risiko dan penggunaan bersama monoamine oxidase inhibitors (MAOI) seperti selegiline dan phenelzine.[1-3]

Referensi

1. Salerno SM, Jackson JL, Berbano EP. The impact of oral phenylpropanolamine on blood pressure: a meta-analysis and review of the literature. Journal of Human Hypertension, 2005. 19(8): 643–652. doi:10.1038/sj.jhh.1001869
2. Gorodetsky R. Phenylpropanolamine. Encyclopedia of Toxicology, 2014. 893–894. doi:10.1016/b978-0-12-386454-3.00770-3
3. National Center for Biotechnology Information (2021). PubChem Compound Summary for CID 4786, Phenylpropanolamine. 2021. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Phenylpropanolamine.

Kontraindikasi dan Peringatan Ph...

Artikel Terkait

  • Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
    Peran Suplementasi Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Pencegahan Dan Penanganan ISPA
  • Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
    Terapi Uap Tidak Bermanfaat sebagai Penanganan Common Cold
  • Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
    Preparat Echinacea Sebagai Immunomodulator Dalam Penatalaksanaan Common Cold
  • Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
    Efektivitas Kombinasi Dekongestan-Antihistamin-Analgesik untuk Common Cold
Diskusi Terkait
Anonymous
18 Agustus 2021
Tata laksana common cold pada anak - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo, dr. Wahyuni, Sp.ASaya ingin bertanya Dok. Untuk anak dengan common cold, banyak orang tua memberikan obat kombinasi dekongestan-antihistamin-analgesik...
Anonymous
14 Maret 2021
Pasien datang dengan keluhan pilek sejak semalam tanpa disertai demam, batuk, ataupun sakit tenggorokan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Saya memiliki pasien di UGD datang dengan keluhan pilek sejak kemarin malam. Keluhan demam tidak ada, batuk tidak ada, sakit tenggorokan tidak ada, meriang...
dr. Hudiyati Agustini
25 Februari 2021
Anak pilek bolehkah ikut kegiatan sekolah - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Lenny SpTHT .. Jika anak pilek, tetapi tidak demam, apakah dianggap menular? Apakah boleh ikut kegiatan sekolah seperti gathering? Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.