Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Digoxin general_alomedika 2018-11-07T10:44:53+07:00 2018-11-07T10:44:53+07:00
Digoxin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Digoxin

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono
Share To Social Media:

Indikasi utama digoxin adalah untuk penyakit gagal jantung dan aritmia pada dewasa. Dosis digoxin untuk gagal jantung pada kondisi gawat darurat berupa pemberian digoxin 0.5-1 mg via infus, dosis tunggal selama 2 jam atau dalam dosis terbagi (setiap dosis diberikan selama 10-20 menit).

Metode pemberian digoxin (oral atau parenteral) dapat disesuaikan dengan indikasi gawat darurat, rumatan.

Gagal Jantung Pada Kondisi Gawat Darurat

Digoxin intravena hanya boleh diberikan pada pasien yang belum menerima glikosida jantung dalam 2 minggu sebelumnya. Berikan digoxin melalui infus dengan dosis 0.5-1 mg dalam dosis tunggal selama 2 jam atau dalam dosis terbagi (setiap dosis diberikan selama 10-20 menit).[10]

Gagal Jantung dan Aritmia Supraventrikel

Untuk gagal jantung ringan, tidak perlu berikan dosis loading. Berikan digoxin oral 250 mcg setiap 1-2 kali per hari.

Untuk digitalisasi cepat pada aritmia supraventrikel, berikan dosis loading 0.75-1.5 mg selama periode 24 jam pertama sebagai dosis tunggal. Digoxin juga dapat diberikan dalam dosis terbagi per 6 jam untuk kasus yang kurang mendesak atau pada pasien dengan risiko tinggi.

Dosis rumatan umumnya sebesar 125-250 mcg per hari, tetapi batas rentang yang bias diberikan adalah antara 62.5-500 mcg per hari.[10]

Dosis pada Neonatus

Dosis digoxin pada neonatus ditentukan berdasarkan berat badan:

  • <1.5 kg : Dosis awal 25 mcg/kg/hari dibagi 3 dosis selama 24 jam, kemudian 4-6 mcg/kg/hari dibagi 1-2 dosis
  • 1.5 – 2.5 kg : Dosis awal 30 mcg/kg/hari dibagi 3 dosis selama 24 jam, kemudian 4-6 mcg/kg/hari dibagi 1-2 dosis
  • >2.5 kg dan anak 1 bulan – 2 tahun : Dosis awal 45 mcg/kg/hari dibagi 3 dosis selama 24 jam, kemudian 10 mcg/kg/hari dibagi 1-2 dosis

Dosis pada Anak

Dosis digoxin pada anak dibedakan berdasarkan usia:

  • Anak 2–5 tahun: Dosis awal 35 mcg/kg/hari dibagi 3 dosis selama 24 jam, kemudian 10 mcg/kg/hari dibagi 1-2 dosis
  • Anak 5–10 tahun: Dosis awal 25 mcg/kg/hari dibagi 3 dosis selama 24 jam (maksimum 750 mcg/hari), kemudian 6 mcg/kg/hari (maks: 250 mcg/hari) dibagi 1-2 dosis
  • Anak 10–18 tahun : Dosis awal 0.75 – 1.5 mg/hari dibagi 3 dosis selama 24 jam, kemudian 62.5 – 750 mcg/hari dibagi 1-2 dosis. Kurangi dosis bila pasien sudah diberikan glikosida jantung 2 minggu sebelumnya

Geriatri

Pada pasien geriatri, sebaiknya dilakukan penurunan dosis digoxin.

Referensi

10. Digoxin. Mims Indonesia. Mims.Id. [Online]. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/digoxin?mtype=generic

Formulasi Digoxin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
    Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
  • Pencegahan Stroke Pada Atrial Fibrilasi : Warfarin VS Antikoagulan Oral Baru
    Pencegahan Stroke Pada Atrial Fibrilasi : Warfarin VS Antikoagulan Oral Baru
  • Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
    Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
  • Red Flags Edema Perifer
    Red Flags Edema Perifer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
02 Juni 2022
Manajemen Terapi Antikoagulan pada Pasien Aritmia yang Menjalani Kateter Ablasi- Kardiologi Ask The Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO dr. Badai, Sp.JP, FIHA, MM. izin bertanya dok, untuk persiapan operasi kateter ablasi pada pasien aritmia yang konsumsi terapi antikoagulan, sebaiknya...
Anonymous
02 Juni 2022
Pemberian cairan untuk pasien gagal jantung - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Badai, Sp.JPIzin bertanya dok. Untuk orang lanjut usia yang mengalami demam berdarah dengue dan mengalami syok hipovolemik, tetapi juga memiliki...
dr. Intan Fajriani
05 April 2022
Live Webinar Alomedika - Peran Penting Antikoagulan Oral pada Pasien Fibrilasi Atrium dengan Komorbiditas. Rabu, 6 April 2022. Pukul 14.00 - 15.00
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Peran Penting Antikoagulan Oral pada Pasien Fibrilasi Atrium dengan Komorbiditas."Narasumber :dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.