Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Dapson
Penggunaan dapson pada kehamilan, umumnya obat-obat golongan sulfon, dikontraindikasikan pada kehamilan. Sehingga penggunaan dapson pada kehamilan sebaiknya dihindari, kecuali jika menurut penilaian dokter potensi keuntungannya melebihi risikonya. Dapson termasuk kategori B2 berdasarkan TGA, dan kategori C berdasarkan FDA. Pada ibu menyusui, dapson diekskresikan melalui air susu ibu dalam jumlah yang cukup signifikan.[6-8,17]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan Therapeutic Good Administration (TGA), penggunaan dapson pada kehamilan termasuk kategori B2. Kategori B2 berarti hanya terdapat studi pada ibu hamil dan wanita usia reproduksi dengan jumlah sampel terbatas dan tidak ditemukan peningkatan frekuensi kecacatan janin atau efek buruk lainnya pada janin. Studi reproduksi hewan untuk dapson belum pernah dilakukan.[7,17]
Berdasarkan kategori Food and Drug Administration (FDA), dapson termasuk kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. [6,8]
Secara umum, obat-obat golongan sulfon termasuk dapson tidak dianjurkan diberikan pada kehamilan. Penggunaan dapson pada kehamilan sebaiknya dihindari kecuali jika menurut penilaian dokter potensi keuntungannya, seperti sebagai terapi lepra, melebihi risikonya.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pada ibu menyusui, dapson diekskresikan melalui air susu ibu dalam jumlah yang cukup signifikan. Reaksi hemolitik bisa terjadi pada neonatus, sehingga harus dipertimbangkan untuk menghentikan pemberian air susu ibu atau menghentikan pemberian obat, tergantung dari pentingnya dapson untuk ibu.[7,8]