Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Mupirocin
Penggunaan mupirocin pada kehamilan dan menyusui perlu mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko pada masing-masing pasien.[4,6]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukan mupirocin topikal dalam Kategori B. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[5]
TGA memasukan mupirocin dalam kategori B1. Artinya, obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tanpa menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi atau dampak buruk, baik langsung maupun tidak langsung, pada fetus.[8]
Hingga kini masih belum ada data yang cukup untuk memastikan risiko dan keamanan pemberian mupirocin pada kehamilan. Absorpsi sistemik mupirocin dari kulit yang intak cukup minimal. Pada studi binatang percobaan, pemberian mupirocin subkutan selama masa organogenesis dengan dosis 11 dan 22 kali dosis manusia tidak menunjukan terjadinya toksisitas perkembangan fetus.[6]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakah mupirocin diekskresikan ke ASI ataukah memiliki efek pada produksi ASI dan bayi yang menyusu. Namun, karena absorpsi sistemik yang minimal, mupirocin diduga tidak menyebabkan paparan bermakna pada bayi yang menyusu.[6]