Pengawasan Klinis Halothane
Pengawasan klinis pemberian halothane adalah untuk melihat efek samping obat dan overdosis obat. Pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, laju nadi, dan pernapasan. Tanda dari overdosis adalah bradikardi, hipotensi, depresi napas, dan aritmia. Halothane juga meningkatkan sensitivitas otot jantung terhadap beta adrenergik.[1,3]
Diperlukan pengawasan khusus terhadap pasien dengan riwayat gangguan pernapasan, gangguan jantung, pasien dengan pheochromocytoma, miastenia gravis, serta pasien dengan gangguan ginjal dan hati. Pada pasien yang rentan secara genetik, pemberian anestesi umum dan suksinilkolin dapat menyebabkan hipertermia maligna.[3,7]
Pasien sebaiknya tidak mengemudi kendaraan, mengoperasikan mesin yang berbahaya, atau terlibat dalam olahraga yang berbahaya dalam 24 jam atau lebih. Tergantung dosis halothane, kondisi pasien, dan pertimbangan obat-obat lain yang diberikan kepada pasien.[8]