Menjelaskan risiko terapi kepada pasien adalah salah satu kemampuan komunikasi efektif yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Risiko terapi adalah kondisi yang mungkin terjadi dan memberikan dampak kepada pasien. Sering kali, risiko terapi ini sulit dijelaskan, terutama jika yang akan dilakukan adalah terapi yang sulit atau jika kondisi penyakit penyerta pada pasien dapat mempersulit keberhasilan terapi.
Meskipun sulit, risiko yang ada harus tetap dikomunikasikan kepada pasien dan keluarga. Hal ini karena akan menjadi elemen penting dalam informed consent dari pasien, serta penting saat pengambilan keputusan bersama (shared decision making).[1-5]
Survei pada 21.000 responden dokter menunjukkan bahwa hanya 13% dokter yang akan menjelaskan risiko terapi kepada pasien. Selain itu, 16% dokter yang mungkin menjelaskan risiko terapi kepada pasien jika prosedur atau terapi yang akan diberikan dapat menolong pasiennya.
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)