Terapi perdarahan pada pasien CKD - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan lidah (pada bagian medial sulkus) berdarah spontan post...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Terapi perdarahan pada pasien CKD

    Dibalas 17 November 2022, 18:33
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dokter, izin bertanya. Pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan lidah (pada bagian medial sulkus) berdarah spontan post makan buah nangka. Perdarahan terus berlangsung >30 menit merembes perlahan. Pasien merupakan pasien CKD yang rutin HD 1x seminggu. Pasien tidak ingat apa saja nama obat rutin yg diminum.

    Planning: vit k 3x10mg selama 3 hari

    Mohon arahannya dokter terkait diagnosis & tatalaksana pada pasien tersebut? Terimakasih.

17 November 2022, 18:33

Alo, Dok, saya ikut diskusi, ya.

Perdarahan sering terjadi pada pasien-pasien penyakit ginjal kronis. Risiko perdarahan pada penyakit ginjal kronis dapat meningkat karena adanya gangguan fungsi platelet atau faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya, seperti uremia, komplikasi anemia, interaksi obat, maupun penggunaan antikoagulan.

.

Pada pasien CKD, perdarahan kerap kali terjadi di saluran gastrointestinal bagian atas, bahkan di otak sehingga memicu stroke hemoragik. Risiko perdarahan biasanya lebih tinggi pada pasien-pasien yang mendapatkan terapi antikoagulan atau memiliki komorbiditas dengan penyakit lain yang mempengaruhi koagulasi.

.

Salah satu penelitian dari American Society of Nephrology menunjukkan bahwa insidensi perdarahan meningkat dengan pemberian warfarin (3.1% orang per tahun), aspirin (4.4% orang per tahun), dan kombinasi warfarin-aspirin (6.3% orang per tahun).

.

Dalam tata laksana perdarahan akibat overkoagulasi yang berhubungan dengan penggunaan warfarin, penyebab lainnya juga perlu diperiksa, misalnya infeksi insidental seperti gastroenteritis, interaksi dengan obat lain seperti antibiotik atau obat antiinflamasi nonsteroid, gagal hepar, dan penurunan mendadak asupan vitamin K dari diet.

Kebanyakan kasus overkoagulasi tanpa perdarahan bisa ditangani dengan penghentian sementara konsumsi warfarin saja. Pasalnya, tidak ada perbedaan risiko perdarahan antara pemberian vitamin K oral dengan hanya penghentian warfarin saja.

.

Namun, hal ini perlu disesuaikan dengan kondisi klinis pasien dan riwayat pengobatan yang dijalani, ya, Dok. Bila ditemukan red flag yang mengancam nyawa, pasien dapat disarankan untuk ke IGD.

.

Info lebih lengkapnya dapat dibaca pada sumber berikut ini:

https://www.alomedika.com/risiko-perdarahan-pada-pasien-dengan-penyakit-ginjal-kronis

https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/penyakit-ginjal-kronis/penatalaksanaan

https://www.alomedika.com/berbagai-pertimbangan-dalam-penggunaan-vitamin-k-untuk-reversal-warfarin

 

Bila TS lainnya memiliki pendapat tambahan atau ingin mengoreksi, silahkan ikut berdiskusi ya. CMIIW