Apakah rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter!Selamat siang, saya ingin bertanya pendapat para sejawat semua,apakah rokok elektronik lebih aman daripada rokok konvensional?Karena banyak pasien...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Apakah rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional

    Dibalas 10 September 2019, 10:46

    Alo dokter!


    Selamat siang, saya ingin bertanya pendapat para sejawat semua,apakah rokok elektronik lebih aman daripada rokok konvensional?



    Karena banyak pasien yang menanyakan apabila mereka ingin berhenti merokok tapi tidak mau menghilangkan kebiasaan nya mengeluarkan asap dari mulutnya, solusi terbaik adalah dengan mengganti rokok konvensional ke rokok elektrik.


    Mohon konsul tentang pendapat dan pandangan nya terhadap isu tersebut.


    Terimakasih banyak 😁

31 Agustus 2019, 22:35
dr. Samuel, Sp.P, FPCP
dr. Samuel, Sp.P, FPCP
Dokter Spesialis Paru
Alo dokter,
Seingat saya sebelumnya jg pernah ada pembahasan ttg ini. Rokok elektrik tidak disarankan sbg pengganti rokok konvensional krn sama bahayanya dan dpt menyebabkan kanker juga. Propilen glikol yg digunakan sbg pelarut bila dipanaskan dg suhu tinggi akan berubah menjadi formaldehide yg mrp zat karsinogenik, kadar nikotin tiap rokok elektrik berbeda2x sehingga sulit dipantau dan apabila uap nikotin tsb bereaksi dg nitrogen di udara maka akan terbentuk senyawa nitrosamin yg juga karsinogenik, lagipula zat perasa yg digunakan juga mrp perasa makanan yg akan menyebabkan iritasi saluran napas apabila digunakan secara inhalasi. Demikian yg dpt saya sampaikan. Semoga dapat membantu. Terima kasih. 
01 September 2019, 05:30
Terimakasih dokter infonya
01 September 2019, 05:32
Terimakasih infonya dok👍🙏
01 September 2019, 17:09
31 Agustus 2019, 22:35
Alo dokter,
Seingat saya sebelumnya jg pernah ada pembahasan ttg ini. Rokok elektrik tidak disarankan sbg pengganti rokok konvensional krn sama bahayanya dan dpt menyebabkan kanker juga. Propilen glikol yg digunakan sbg pelarut bila dipanaskan dg suhu tinggi akan berubah menjadi formaldehide yg mrp zat karsinogenik, kadar nikotin tiap rokok elektrik berbeda2x sehingga sulit dipantau dan apabila uap nikotin tsb bereaksi dg nitrogen di udara maka akan terbentuk senyawa nitrosamin yg juga karsinogenik, lagipula zat perasa yg digunakan juga mrp perasa makanan yg akan menyebabkan iritasi saluran napas apabila digunakan secara inhalasi. Demikian yg dpt saya sampaikan. Semoga dapat membantu. Terima kasih. 
02 September 2019, 11:14
dr. Samuel, Sp.P, FPCP
dr. Samuel, Sp.P, FPCP
Dokter Spesialis Paru
Terima kasih buat jurnalnya Dr. Nida. 🙏☺
02 September 2019, 07:53
Alo Dok,

Setu dgn TS sebelumnya bahwa rokok elektrik jelas lebih berbahaya, tidak hanya dari nikotinnya namun juga dari propilen glikol dan perasa yg dikandungnya. Berikut saya sertakan infografis dari Kemenkes.
10 September 2019, 10:46
Terimakasih tambahan ilmunya dok 👍
31 Agustus 2019, 11:42
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Dibuat 31 Agustus 2019, 11:25

Alo dokter!


Selamat siang, saya ingin bertanya pendapat para sejawat semua,apakah rokok elektronik lebih aman daripada rokok konvensional?



Karena banyak pasien yang menanyakan apabila mereka ingin berhenti merokok tapi tidak mau menghilangkan kebiasaan nya mengeluarkan asap dari mulutnya, solusi terbaik adalah dengan mengganti rokok konvensional ke rokok elektrik.


Mohon konsul tentang pendapat dan pandangan nya terhadap isu tersebut.


Terimakasih banyak 😁

Sama-sama berbahaya.
Paparan emisi bahan kimia pada rokok E  berbeda terdapat pada rokok konvensional, yang juga keduanya menyebabkan permasalahan.
Paparannya merusak bagi orang sekeliling yang bukan perokok.
Coba didiskusikan bagaimana dengan orang sekeliling nya sebagai perokok pasif yang akan mendapat bahan kimia tersebut dari rokok E yang dikonsumsi.

e-cigar
31 Agustus 2019, 16:36
dr.Aulia
dr.Aulia
Dokter Umum
Sama berbahayanya dok, karena setau saya bedanya rokok elektrik dan yg tradisional adalah yg rokok elektrik tidak mengandung tembakau.
Namun e-cigarette ini tetap mengandung nikotin, perasa, dan beberapa zat kimia lainnya yang dipanaskan sehingga tidak nampak seperti rokok tradisional.
Ada laporan jg dok dari CDC klo dlm 2019 sudah ada 200 kejadian kerusakan paru pd pengguna e-cigarette Dok
01 September 2019, 02:21
31 Agustus 2019, 22:35
Alo dokter,
Seingat saya sebelumnya jg pernah ada pembahasan ttg ini. Rokok elektrik tidak disarankan sbg pengganti rokok konvensional krn sama bahayanya dan dpt menyebabkan kanker juga. Propilen glikol yg digunakan sbg pelarut bila dipanaskan dg suhu tinggi akan berubah menjadi formaldehide yg mrp zat karsinogenik, kadar nikotin tiap rokok elektrik berbeda2x sehingga sulit dipantau dan apabila uap nikotin tsb bereaksi dg nitrogen di udara maka akan terbentuk senyawa nitrosamin yg juga karsinogenik, lagipula zat perasa yg digunakan juga mrp perasa makanan yg akan menyebabkan iritasi saluran napas apabila digunakan secara inhalasi. Demikian yg dpt saya sampaikan. Semoga dapat membantu. Terima kasih. 
Wah dok terimakasih sharingnya. Ini bisa jadi bahan edukasi sekitar soal vapor. Masih banyak orang yang gembar gemborkan vapor/ e-cigar ini jauh lebih aman dan merupakan dianggap kalo vapor brrti tidak merokok.
Terimakasih penjelasannya dok
01 September 2019, 06:42
31 Agustus 2019, 22:35
Alo dokter,
Seingat saya sebelumnya jg pernah ada pembahasan ttg ini. Rokok elektrik tidak disarankan sbg pengganti rokok konvensional krn sama bahayanya dan dpt menyebabkan kanker juga. Propilen glikol yg digunakan sbg pelarut bila dipanaskan dg suhu tinggi akan berubah menjadi formaldehide yg mrp zat karsinogenik, kadar nikotin tiap rokok elektrik berbeda2x sehingga sulit dipantau dan apabila uap nikotin tsb bereaksi dg nitrogen di udara maka akan terbentuk senyawa nitrosamin yg juga karsinogenik, lagipula zat perasa yg digunakan juga mrp perasa makanan yg akan menyebabkan iritasi saluran napas apabila digunakan secara inhalasi. Demikian yg dpt saya sampaikan. Semoga dapat membantu. Terima kasih. 
Nice share doc😊👍
01 September 2019, 07:06
dr.Samira
dr.Samira
Dokter Umum
31 Agustus 2019, 22:35
Alo dokter,
Seingat saya sebelumnya jg pernah ada pembahasan ttg ini. Rokok elektrik tidak disarankan sbg pengganti rokok konvensional krn sama bahayanya dan dpt menyebabkan kanker juga. Propilen glikol yg digunakan sbg pelarut bila dipanaskan dg suhu tinggi akan berubah menjadi formaldehide yg mrp zat karsinogenik, kadar nikotin tiap rokok elektrik berbeda2x sehingga sulit dipantau dan apabila uap nikotin tsb bereaksi dg nitrogen di udara maka akan terbentuk senyawa nitrosamin yg juga karsinogenik, lagipula zat perasa yg digunakan juga mrp perasa makanan yg akan menyebabkan iritasi saluran napas apabila digunakan secara inhalasi. Demikian yg dpt saya sampaikan. Semoga dapat membantu. Terima kasih. 
Terimakasih atas sharing ilmunya dok 🙏🙏
01 September 2019, 11:10
dr.Mega Nilam Sari, M.Biomed, SpKJ
dr.Mega Nilam Sari, M.Biomed, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Ikut menyimak. Trmkasih sharing ilmunya dok 😊🙏
02 September 2019, 11:06
Sama saja dok bahanya. Rokok elektronik ini tetap mengandung nikotin, perasa, dan beberapa zat kimia lainnya yang dipanaskan.
Ada laporan jg dok dari CDC klo dlm 2019 sudah ada 200 kejadian kerusakan paru pd pengguna e-cigarette