Alo Dr Nurul Fatah,

Yang saya ketahui, terakhir BPOM mengadakan pertemuan dengan para pengembang vaksin merah putih di Indonesia: Lembaga Eijkmann, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk sosialisasi "self assessment" para pengembang vaksin agar dapat sesuai dengan standar dari Badan POM.  Melihat standar tersebut cukup rumit dan institusi penelitian kita belum berpengalaman dalam hilirisasi vaksin, kita dapat mengantisipasi adanya perlambatan hilirisasi vaksin merah putih untuk dapat diproduksi sesuai standar yang berlaku demi safety dan efficacy vaksin merah putih.  Jadi walaupun dukungan pemerintah sangat kuat untuk pengembangan vaksin merah putih, kurangnya pengalaman kita hilirisasi produk life science tentunya tetap tidak begitu saja dapat diatasi dengan dukungan pendanaan semata.  Ini tentunya harus diantisipasi oleh pemerintah dengan tetap melakukan impor vaksin dari luar negeri untuk mengatasi permasalahan pandemi Covid-19 di negara kita. Namun dapat dikatakan, negara kita beruntung bahwa ada 6 institusi yang secara bersungguh-sungguh berupaya melakukan hilirisasi pengembangan vaksin.   

Secara pribadi, saya berharap bahwa paling lambat pada akhir tahun ini, kita sudah bisa mulai melakukan uji klinik fase I vaksin merah putih Covid-19 yang diproduksi di dalam negeri.